ch 7

1885 Kata

* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * Lancar, ramai, seru, dan menyenangkan.  Selalu empat kata itu yang menggambarkan bagaimana penampilan Enam Hari usai adu skill di atas panggung. Begitu pula hari ini. Raras menurunkan tangannya usai bertepuk tangan bersama pengunjung yang lain, memberi apresiasi pada band kebanggaan Kota Malang tersebut. Setelah tujuh lagu wajib, juga dua lagu tambahan karena pengunjung meminta ‘lagi! lagi! lagi!’, akhirnya kini Enam Hari turun dari panggung. Para pengunjung pun berangsur-angsur lebih tenang. Tidak ada lagi suara teriakan penyanyi seolah ini sedang konser Enam Hari, bukan kafe. “Yuk,” ajak Enzi menggaet tangan Raras. Mengajaknya langsung masuk rua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN