Aku dan Abi tidak jadi makan, malah semuanya batal hanya karena insiden kecil akibat permainan ala anak kecil yang dilakukan Gandi. Setelah pria itu pergi, Abi terus menenangkan aku, begitu lama hingga rasanya tidak ada tenaga untuk memesan makanan lain lagi, bahkan makanan yang kami pesan pun tidak kami makan, terpaksa harus dibungkus. Aku pikir ini adalah acara pembalasan, nyatanya baik aku ataupun abi malah terpancing emosi dan berakhir nangis-nangisan seperti ini. Aku bukan orang yang bisa dikatakan cengeng, namun apabila masa laluku dibongkar dan seakan-akan aku bukanlah orang yang pantas, maka aku akan merasa sakit, terlebih Abi menyinggung masalah kematian orang tuaku, dia berkata seakan-akan tidak peduli sama sekali, lalu aku harus melakukan apa untuk itu? Aku tidak mungkin diam sa

