Upik dan Rama bersahabat sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Terbiasa bersama, saling mengisi dan melengkapi. Tiga belas tahun sudah mereka lewati bersama, susah sedih tawa dan tangis dalam ikatan tali persahabatan yang tampak sempurna bagi yang melihatnya.
Di persimpangan jalan, salah satunya memutuskan untuk mengambil satu langkah maju dalam hubungan persahabatan mereka yang terlihat sempurna itu. Lantas bagaimana salah satunya memaknai satu langkah yang telah diambil oleh sahabatnya itu?
"Jika mencintai sahabat merupakan dosa terbesar dalam sebuah hubungan persahabatan dengan lawan jenis, maka aku sudah melakukannya." -Upik-