Chapter 5

1253 Kata
Kang Ha Neul dapat telepon dari seseorang mengenai keadaaan In Ha saat ini sedang dirawat di rumah sakit. "saat ini In Ha sedang dirawat". Ha Neul memberitahukan keadaan In Ha kepada Kwang So. "apa?" Kwang So kaget dan gelisah Kwang So yang kala itu meninggalkannya merasa sangat bersalah dan menemui Choi In Ha yang sedang dirawat. Kang Ha Neul tau perasaan In Ha, hanya diam tanpa bisa menyalahkan Kwang So sedikitpun . "kenapa rahasia yang dipendam berdua amat membuat suasana jadi serba salah?"pikir kang ha Neul marah akan dirinya sendiri. Setelah In Ha diperbolehkan pulang, In Ha memilih untuk kembali ke penginapan dan melupakan perasaan nya terhadap Lee Kwang So. Bagaimana pun In Ha berusaha, tidak akan bisa mendapatkan Kwang So. Choi In Ha berpikir bahwa Lee Kwang So tak memiliki perasaan cinta terhadapnya. Hanya sebatas sahabat sama seperti ketika SMP dahulu. Setelah kejadian itu, In Ha lebih terlihat tak ingin berkomunikasi dengan Kwang So. Kekecewaan nya masih terasa didalam hati In Ha atas kejadian itu. "maaf "sahut Kwang So. Choi In Ha hanya diam sesampainya ke rumah mereka. Karena rasa bersalah itu, Kwang So tak mampu membuka komunikasi duluan. Dia masih kecewa kepada dirinya sendiri terhadap apa yang terjadi dengan In Ha. Kenapa Lee Kwang So tak membantunya saat itu?. Kwang So hanya menyaksikan In Ha dari kejauhan . Kwang So juga berpikir bahwa In Ha lebih baik dengan Kang Ha Neul. Karena kejadian tersebut, Lee Kwang So mencoba untuk tes PTN di Malaysia. Mungkin ini yang terbaik bagi semua. Dan seketika Kang Ha Neul tetap memilih kuliah di kota nya serta mengurus bisnis papanya. Hari berganti hari, Kwang So diterima di salah satu universitas Malaysia dengan pilihan ilmu politik. Kwang So yang kala itu hanya memberikan kabar ini kepada Ha Neul, masalah universitas ia harus lanjut ke luar negeri. Kang Ha Neul tak bisa melihat semua rahasia ini dan akhirnya memberi tahu In Ha masalah ini. Hal itu membuat In Ha terguncang amat sedih harus kehilangan Kwang So. "kenapa harus aku yang suka dia kak?" Choi In Ha menangis di bahu Ha Neuldi rumah minimalis Ha Neul hanya bisa membuat In Ha tenang dan berdoa agar semua baik-baik saja. Keberangkatan Lee Kwang So hari senin amatlah mendadak, tetapi Kwang So kukuh dengan keputusannya itu didampingi orang tua Kwang So. Ha Neul dan karin mencoba datang melihat keberangkatan Kwang So di bandara tetapi begitu sampai, Kwang So sudah dahulu pergi. Choi In Ha terduduk sedih seraya berharap agar mengembalikan Kwang So miliknya. Belum siap untuk kehilangan Kwang So setelah beberapa saat sempat berpisah sementara dari nya. Lee Kwang So mungkin akan kembali setelah menyelesaikan studinya di Malaysia, bisa jadi dia akan melupakan In Ha yang menjadi masa lalu percintaannya. Dari kaca jendela pesawat, Lee Kwang So melihat kearah luar yang penuh dengan awan putih menyelimuti pandangan matanya. Dari jarak ketinggian itu Kwang So mengira dirinya benar benar sudah kehilangan cintanya. Bahkan dia tak mampu melindungi apa yang seharusnya dia lindungi. Lamunan itu seketika pecah saat orang yang berada disampingnya tidur mengorok, menimbulkan suara yang berisik disekitarnya. "Dari penampilannya terlihat cewek bar bar" kata Kwang So underestimate cewek yg tidur di sampingnya "permisi, saya bisa pindah tempat duduk?" sahut Kwang So kepada pramugari yang berlalu lalang di sekitarnya "oh maaf pak, tidak ada lagi kursi yang kosong" jawab pramugari dengan ramah "lama lama pendengaran ku bisa terganggu karena cewek ini" sahut Kwang So kesal sambil melipat kedua tangannya didepan d**a. Lee Kwang So menghalau kebisingan cewek disebelahnya dengan menutup seluruh wajah cewek itu dengan kertas koran, tetapi tetap saja suara wanita itu tidak bisa dibendung dengan benda seperti itu. Ingin rasanya Kwang So melayangkan lakban miliknya ke mulut cewek itu agar tidak lagi berisik. Bahkan lakban sudah berada di tangan kiri Kwang So. Hingga saat Kwang So mencoba menempelkan lakban, cewek tersebut bangun secara tiba-tiba membuatnya syok dan terlihat seperti tidak sedang melakukan hal apapun pada cewek itu. Namanya Kang Mi Re, Mahasiswa asal Malaysia yang sedang bermain ke Indonesia mencari keberadaan saudara kandungnya. Kini pencariannya tidak berjalan baik, karena keluarganya telah pindah dan tidak tinggal lagi di rumah lamanya. "ngapain" sahut Mi Re melihat gerak gerik Kwang So. "enggak, enggak ngapa ngapain" jawab Kwang So "itu apa? kamu mau mencoba membungkam mulut ku?" kata Mi Re menebak. "iya, kamu itu biang keributan. tidur ngorok" kata Kwang So dengan nada emosi. "oh jadi kamu melarang ku? ya mana aku tau kalau aku ngorok. aku kan tidur" kata Mi Re semakin emosi. "makanya kalau tidur jangan nganga biar gak ngorok" jawab Lee Kwang So kembali. "b******k" sahut Mi Re dalam hati mencoba mengalah dan menghindari tatapan Kwang So yang duduk disebelahnya. Sedangkan In Ha masih bersama Ha Neul, berharap Kwang So memberi jawaban dari chat yang dikirimnya segera. Kang Ha Neul mencoba menghibur In Ha yang terlihat tidak semangat. Dengan senang hati, Ha Neul memberikan coklat kesukaan adik kecilnya ini untuk meredam ke khawatirannya. "ini buat kamu" kata Ha Neul sambil menyodorkan coklat. "terima kasih" jawab Choi In Ha. "dimakan dong. ini coklat asli dari e*k koala. rasanya enak" kata Ha Neul mencoba menghibur. "jorok dong kak. gak mau ah" sahut Choi In Ha membayangkan ketidak higenisan coklat yang berasal dari e*k koala. "coba dulu. kakak aja ketagihan, rasa manis Gurih. cobalah" Kang Ha Neul membuka coklat yang dipegang In Ha dan menyuapi ke mulut Choi In Ha. "mmm enak. rasa e*k koala" jawab In Ha mencoba bercanda kembali sambil tertawa. Setelah pesawat Kwang So landing di bandara, barulah Lee Kwang So mengaktifkan kembali ponselnya. Saat sedang membawa barang barangnya menggunakan troli betapa kagetnya Kwang So mendapat chat dari Karin. Karena begitu senang, Kwang So memeluk orang disampingnya yang tidak lain adalah Kang Mi Re. "In Ha mencintaiku" teriak Kwang So kegirangan menjadi bahan tontonan orang-orang di bandara. "stres kali ini anak ya?" jawab Kang Mi Re tak habis pikir. "Kami sama sama suka" kata Kwang So sambil memegang tangan Mi Reberputar putar seperti di film India. "wo wow stop stop! don't touch me ok! kepala saya tengah pusing la ni gegara you. Pai pegi lah. jangan kacau saye" kata Mi Re mencoba menjauhkan biang yang bikin kepalanya sakit. Kang Mi re bisa menguasai bahasa Korea juga Melayu, awalnya saat dia berada di pesawat melihat Kwang So berbicara Korea spontan dia juga mengeluarkan bahasa Korea. tetapi saat ini nindi sudah sampai di Malaysia, dia berbicara menggunakan bahasa Melayu. "kenalin aku Lee Kwang So" kata Kwang So menyodorkan tangan kanannya kepada kang Mi Re "are you ok? selepas tu kite due dah bekelahi. nah sekarang you nak saye berkenalan. apa hal ni, kecoh sangat" kata Mi Re sedikit emosi "iya maaf. tapi sepertinya kamu akan menjadi teman pertama ku di Malaysia. nice to meet you Kang Mi Re" jawab Lee Kwang So tersenyum sambil melihat kartu tanda pengenal yang dipegang oleh Mi Re. Mendengar teman pertama Lee Kwang So, Mi Re berusaha menerima niat baik Kwang So yang ingin menjadikannya teman. Kebetulan Mi Re bukan orang yang acuh, apalagi mengingat Kwang So pertama kali di Malaysia sebuah keharusan seharusnya membantunya agar tidak kesulitan di negara yang asing baginya. "well baiklah. kite berteman" sahut nindi menjabat tangan Lee Kwang So. Sementara itu Kwang So membalas chat In Ha yang mengatakan bahwa dia menyukainya lebih dari seorang teman. "aku sangat bahagia membaca isi chat kamu In Ha. aku berharap kita bisa bersama sampai akhir dimana aku bisa menjadikanmu istriku. Sebaiknya kita berdua sama sama menjaga hati dan fokuslah pada pendidikan hingga waktunya tiba, kita akan bersama lagi. ~your future husband" balas rasa begitu romantis pada pesan Karin.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN