Chapter 75 : Jalan Keluar

1063 Kata

Malam itu, rumah Dewi seperti terkunci dalam aura mencekam. Semua terasa pengap, dinding berembun, dan setiap bayangan di pojok ruangan seakan menatap. Ryan duduk di kursi rotan tua, menatap Nu yang berbaring lemah di kamar. Sesekali ia melirik ke arah dapur, di mana Dewi sedang menyiapkan minuman. Dari balik pintu setengah terbuka, Ryan melihat gerakan pelan tapi penuh niat jahat. Dewi meremas kain pembalut yang sudah berlumuran darah kotornya sendiri, meneteskan cairan pekat itu ke dalam gelas berisi teh hangat. Dewi berbisik pada dirinya sendiri. “Sekali Ryan meneguk ini… dia akan tunduk kepadaku. Apa pun yang ia cintai akan hilang dan di matanya hanya ada aku.” Ryan yang sejak awal waspada, merasakan firasat buruk. Ia menggenggam salib kecil di lehernya, berdoa dalam hati agar dibe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN