Chapter 19

1142 Kata
Crystal memasuki sekolah dengan santai. Tadi peter udah berangkat duluan. Crystal melewati ksatria dan diamond. Crystal pov "Bu ketua" panggil intan pelan dan langsung memeluk gua dengan erat. "I miss you" ujar gua sambil membalas pelukannya "I miss you too bu ketua, lo makin cantik aja deh" gua hanya terkekeh, selanjutnya tiara dan nabila yang memeluk gua "Gila. Penampilan bu ketua tambah keren aja" nabila melihat rambut gua yag diombre merah dan biru. Gua hanya tertawa. Selanjutnya gua melihat kearah ksatria dan senyum gua terukir "Miss me?" Tanya gua, mereka langsung memeluk gua dengan erat. Gua tertawa tapi membalas pelukan mereka bertiga, maksudnya levin, sam dan davin. Brian mah diem aja "Kenapa gak ngabarin kita sih kalo lo udah balik lagi" "Ini aja dadakan baliknya" balas gua santai. Tiba tiba gua merasakan punggung gua ditepuk "Apa?" Tanya gua ke bang peter "Gua minjem mobil dong, mau jemput charlote, jo sama stev" gua membelakan mata kaget "Abang ke dua sama ke tiga kesini?" Tanya gua tak percaya. Gua manggil bang jo itu abang ke 2, kalo bang stev manggilnya abang ketiga. Soalnya umur mereka tua satu tahun dibanding gua dan gua nganggep mereka kakak, mereka juga nganggep gua adek "Yap, mereka bakal tinggal di indonesia" gua langsung memeluk bang tian dengan erat. "Lo boleh pake mobil gua" gua menyerahkan kunci mobil gua. "Thanks ya" dia mengacak rambut gua lalu pergi dengan senyum lebar. "Bu ke--" "RANGGA!!!" Teriak gua memanggil kapten basket SMA SKY. Gua memotong perkataan brian, bodo deh. Dia menoleh kearah gua dan tersenyum lebar. "Gila senyumnya ganteng bangett" ujar gua berbinar. Brian mengepalkan tangannya, walaupun rangga ganteng juga tapi menurut gua gatengan brian kok. "Let's start the game" bisik gua ke brian dan mengedipkan sebelah mata, dia terlihat menggeram. Gua menghampiri rangga dan tersenyum lebar, dia ngerangkul gua. "Lo makin cantik aja sih" godanya membuat gua tertawa. Gua meluk dia dan berbisik "Lo juga lumayan kok" gua melepaskan pelukannya dan menjulurkan lidah gua "Lumayan doang nih?" Rajuknya "Ya lumayan lah" jawab gua. "Lo mau nemenin gua bolos gak?" Tanya gua "Boleh, kayaknya asik nih bolos bareng anggota diamond" kata dia, gua tertegun mendengarnya tapi gua langsung menarik tangan dia ke rooftop. Sampe sana gua langsung menghidupkan rokok dan menghisapnya. "Lo ngerokok?" Tanya rangga tak percaya, gua hanya mengangguk. Dia lalu menyalakan rokoknya juga. "Nama lo crystal kan?" Tanyanya, gua hanya mengangguk "Lo anggota diamond kan?" Gua langsung menghadapnya dengan menaikan sebelah alisnya "Kenapa lo bisa menyimpulkan kalo gua diamond?" Tanya gua "Karena lo deket sama diamond dan ksatria, mereka juga mau dengerin kata kata lo, mereka lebih ngebela lo dibanding amel. Dan setau gua, anggota diamond itu ada 4" ujarnya, gua hanya diam aja "Ya.. gua anggota diamond" ujar gua santai "Lo tau, pas mereka masuk sini dan cuman tiga orang. Banyak banget yang mau daftar, tapi mereka ditolak semua, karena gak bisa masuk jadinya mereka hanya ngedeketin diamond dan ksatria" "Gua tau" jawab gua singkat "Gua tau siapa lo sebenernya" ujarnya membuat gua menatapnya kaget "Emang gua siapa?" Tanya gua "Lo pacarnya brian kan?" Uhuk---uhuk "Lo tau dari mana njir?!" Kata gua kaget, dia malah ketawa "Itu udah ketebak dari ekspresi brian natap lo. Gua tau, lo ngedektin gua cuman mau buat brian cemburu kan?" "Perkataan lo bener, sorry gua ngedeketin lo ada maksudnya" "No problem. Gua sih seneng seneng aja" "Kenapa cuman lo yang nyimpulin kalo gua itu pacarnya brian?" Tanya gua "Sebenernya susah sih soalnya saat lo pertama masuk lo itu di bully, ditampar tapi lo diem aja. Terus hari kedua lo ngelawan, lo nampar amel dan temennya, lo juga nampar brian. Lo dan dia tatapannya itu sama sama... kecewa. Terus pas anggota diamond dan ksatria meluk lo, cuman brian yang gak meluk. Bisa gua pastikan lo udah ketemu brian diluar sekolah. Jadi kesimpulannya lo itu ada apa apa sama brian" "Wooww.. lo keren" decak gua kagum. Dia malah tertawa 'Drtt..drrtt' Pak bos: kamu dimana? Kok gak masuk kekelas? Gua menyerngitkan kening, ini pak bos beneran? Lah kok bahasanya aku- kamu? Tumben. Gak usah dibales lah.. siapa tau iseng "Siapa?" Tanya rangga "Pak bos" balas gua santai. 'Drtt..drtt' Pak bos is calling "Ha--" "Kamu dimana?" "Lo kesambet apaan sih?" Tanya gua "Kenapa sih emangnya? Kan sama pacar sendiri masa ngomongnya lo gua sih" "Gua sama ortu gua aja ngomongnya lo-gua" balas gua "Pokoknya harus aku-kamu, titik!" Tegasnya "Oke oke. Lo-- ehem kamu kok bisa nelpon sih? Bukannya dikelas ya?" "Nah gitu dong.. kan enak di dengernya. Lagi nyari kamu, aku bolos" "Oh.. aku di rooftop sama rang--" "Tunggu, aku lagi jalan kesana" bisa gua rasakan dia lari. Gua langsung aja matiin telponnya "Brian?" Tanya rangga, gua mengangguk "Yaudah deh, gua duluan ya. Gak mau digebukin brian gua" dia terkekeh. Tepat saat dia berdiri, brian dateng sambil ngosngosan. "Oke deh" ujar gua ke rangga. Cup Gua nyium pipinya rangga sekilas. "Thanks udah nemenin gua bolos" ujar gua sambil tersenyum "Haha., sip deh. Gua duluan ya, bri" ujar rangga lalu pergi meninggalkan rootop Brak Brian ninju meja yang deket dia. Gila.. gua kaget. "Gua nyerah" ujarnya lirih, gua tersenyum "Udahin permainannya ya?" Tanya dia pelan sambil mendekati gua. "Gimana ya??" "Aku mohon.. udahin. Aku ngaku salah" ujarnya lirih, jadi gak tega. "Iya., aku udahin" gua meluk dia dan nyium pipinya. "Kantin?" Tanya nya datar. Dih, dapet pacar kok kayak tembok aja sih, tapi dia ganteng banget... "Iya" jawab gua juga datar. Gua dan dia berjalan kekantin dengan diam. Kalo sama brian pasti diem dieman, gak ada topik yang mau dibahas sih. Saat dikantin gua langsung aja mesen makanan sama minuman dan gua langsung melahap makanan itu dengan diam. "Perhatian.. untuk anggota the pinkers, anggota basket dan futsal serta anggota chers, peter, diamond, ksatria dan murid yang suka membolos silakan kelapangan sekarang" Burrrr "Uhuk--uhuk" brian dan gua langsung menyemburkan makanan dan keselek. Setan nih guru.. "Njir.. lagi enak enakan makan tapi malah dipanggil. Ada apaan sih?" Kesal brian sambil mengelap mulutnya. "Gak tau.. udah kelapangan aja yo. Padahal masih laper" ujar gua sambil memanyunkan bibir. Brian tiba tiba berhenti berjalan dan menarik gua kekantin lagi. Ngapain coba nih anak? Ternyata dia beli roti buat gua dan dia. "Makan. Katanya masih laper, nanti sakit lagi" gua langsung makan aja tuh roti. Saat di lapangan ternyata udah banyak orang yang kumpul. Gua langsung bergabung dengan diamond dan ksatria. Ternyata amel sama anak yang nampar gua itu geng the pinkers. "Pak ada apaan sih? Panas nih" teriak sam "Kalian bapak kumpulkan disini karena bapak sudah melihat catatan bk kalian yang menumpuk, kalian ini mau jadi apa sih sebenernya nanti... bla...bla...bla" gua udah gak dengerin lagi apa kata bapak itu. Gua menarik brian duduk dibawah pohon yang rindang. "Aku heran deh, bapak itu kok bisa ya ceramah selama itu? Emang mutu ya pake acara ceramah segala? Emang bisa ngebuat kita semua jadi tobat?" Tanya gua polos sambil menatap brian "Gak tau deh" jawabnya datar lagi "Mending aku tidur" baru aja gua mau memejamkan mata, tapi gua denger suara yang membahana "KALIAN BERDUA ITU NGAPAIN DIBAWAH POHON HAH? JANGAN PACARAN AJA" teriak guru itu membuat gua bangun. "Panas pak" balas brian santai "Cepet kalian kesini" perintahnya. Dengan mengucapkan sumpah serapah gua berjalan kearahnya dengan malas. "Ini ada surat pemanggilan orang tua kalian, besok dateng kesekolah jam 9 pagi" ujarnya membuat gua berdiri tegak. Su-surat pemanggilan orang tua? "Pak gak bisa gitu dong..." protes anak anak, diamond melirik kegua dengan tatapan... entahlah gak bisa dijelasin. "Tidak ada penolakan! Sekarang kalian bubar" ujar guru itu. Anjirr
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN