bc

Fake Dating Mr. Superstar

book_age16+
4.0K
IKUTI
29.2K
BACA
possessive
opposites attract
badboy
goodgirl
CEO
comedy
sweet
bxg
office lady
actor
like
intro-logo
Uraian

Rate: 16+

Status: Complete

~ Tap ❤ sebelum membaca biar kesimpen di library dan gak ilang ya :) ~

=====

Bagaimana rasanya berkencan dengan seorang mega bintang yang masih belum move on dari pacar pertamanya, tetapi juga sangat suka menempel? Baper? Sudah pasti. Karena Arjuna memang sangat manis.

Sayangnya, hal itu hanyalah permainan untuk meningkatkan popularitas Arjuna dengan memanfaatkan citra polos Arabella.

Seiring waktu, Arjuna menjadi semakin nyaman dengan kehadiran Arabella. Namun, tanpa diduga mantan kekasihnya kembali lagi padanya. Hati Arjuna yang masih lemah pun seolah memberikan lampu hijau pada sang mantan untuk kembali mendekat.

Lalu, bagaimana cara Arabella melindungi hatinya?

Apakah Arjuna benar-benar akan kembali pada mantan kekasihnya setelah kontrak kencannya dengan Arabella usai?

© atavya 2020

chap-preview
Pratinjau gratis
01 Wayang dan Ratu Kidul
“Selain pesta resepsi Reza Akbar si aktor papan atas dan supermodel Chloe Lincoln, semalem ada yang menarik perhatian banget loh, Pemirsa!” “Apa sih-apa sih? Jadi kepo, nih!” “Itu, si Superstar kita yang lagi hot banget. Ternyata semalem datang bareng pacarnya, loh!” “Beneran? Bukannya denger-denger dia itu ‘menyimpang’ ya, Jeng?” “Kita ada videonya nih kalau kamu gak percaya, Jeng! Mesra banget, loh. Sampek jadi trending topik ini semalem!” “Jadi si superstar kita beneran gak doyan batang nih, Jeng?” “Kayaknya sih iya. Mana pacarnya cantik banget loh, Jeng! Langsung lihat videonya aja, yuk!” “Mana sih, mana?” ====== Kilatan blitz kamera wartawan sangat menyilaukan dan sebenarnya sangat mengganggu penglihatan. Namun untuk kalangan ini, cahaya itu adalah teman baik yang bisa menyanjung sekaligus menjatuhkan. Mereka adalah para bintang yang hari ini silih berganti berjalan melewati karpet merah yang disediakan penyelenggara sebelum memasuki hall utama. Setiap tamu undangan berlomba-lomba menampilkan penampilan terbaik mereka dan mengincar spot sebagai tamu paling menarik perhatian malam ini. Tak terkecuali pria yang baru turun dari mobil sport mewah keluaran McLaren bertipe GT dan berwarna hitam berkilau. Pria itu terlihat begitu necis dan rapi dengan setelan tuxedo hitam, kemeja putih, serta dasi kupu-kupu yang proporsinya sangat pas ditubuhnya. Ia berjalan dengan penuh percaya diri diatas red carpet dan berhenti di tempat yang disediakan agar para pemburu berita bisa memotretnya dengan lebih bagus. Ia bergaya didepan kamera tanpa sedikitpun rasa canggung dan senyum tipis yang memberikan kesan dingin dan misterius. Pria itu adalah Arjuna Benicio Rahendra. Seorang mega bintang yang mahir di segala bidang, baik itu musik, akting, bahkan modeling. Ia juga didapuk menjadi brand ambassador beragam brand dari dalam maupun luar negeri dan sangat digilai oleh kaum hawa karena ketampanannya. Bahkan para pria pun begitu mengidolakannya. Sayang, pria itu memiliki satu label miring yang melekat padanya. Publik menganggapnya sebagai pecinta sesama jenis dan meragukan kenormalannya. Untuk melindungi citra dirinya, agency sering membocorkan bahwa Arjuna atau lebih akrab dipanggil Juna tengah menjalin hubungan dengan wanita non seleb dan merahasiakan hubungan mereka. Bahkan banyak postingan di media sosial pribadi Juna yang mengisyaratkan ia sedang berkencan dengan wanita. Namun itu bukanlah dia yang mempostingnya, karena media sosial Juna di kelola oleh agency. Juna bahkan tak memperdulikan kondisi media sosialnya. Tentu saja semua klarifikasi itu hanyalah karangan semata, karena pada kenyataannya, Juna adalah seorang jomblo akut. Untunglah brand-brand yang bekerja-sama dengannya tak terlalu memikirkan tuduhan miring itu dan lebih mempercayai klarifikasi agency. “Mas Juna kelihatan tampan sekali!” “Apa Mas Juna hari ini datang sendiri lagi?” “Pacarnya kemana, Mas? Kenapa tidak diajak?” “Mas Juna beneran punya pacar wanita?” “Apa kabar pacarnya, Mas?” “Kapan mau nyusul ke pelaminan, Mas?” Rentetan kalimat pertanyaan para wartawan itu bagaikan angin lalu di telinga Juna. Pria itu hanya tersenyum tipis kemudian berlalu pergi. Selalu seperti itu. Ia tak pernah mau membuka suara jika pertanyaan yang dilontarkan padanya bersifat pribadi. Didalam hall, Juna menemui beberapa rekannya sesama selebritis. Bahkan ada juga sutradara, kameramen, penulis naskah, ya semua orang yang bekerja di industri hiburan sepertinya sedang berkumpul semua di tempat ini dan seperti sedang reuni. Acara demi acara telah dilalui. Kini saatnya Juna menghampiri si bintang utama keatas pelaminan dan memberikan ucapan selamat. Ia menjabat tangan mempelai pria yang adalah salah satu sahabatnya di dunia keartisan. “Selamat, Za! Semoga langgeng sampek tua dan hanya maut yang memisahkan,” ucap Juna mendoakan. “Thanks, Bro. Semoga lo juga cepet nyusul,” balas Reza bercanda. “Nyusul sama siapa? Gak lucu 'kan di pelaminan sendirian?” Juna terkekeh. “Lah, katanya lo punya pacar?” Reza pura-pura kaget, padahal dia tahu dengan pasti bagaimana keadaan Juna yang selalu jomblo. Padahal sahabatnya itu memiliki fisik yang sangat keren dan memiliki keuangan yang jauh diatas kata stabil. Hanya saja, Juna terkenal dingin dan jutek pada semua wanita. Jadi tidak heran kalau Juna mendapatkan label miring itu. “Gak lucu bercandanya, Za,” balas Juna sewot dan membuat Reza terkekeh. “Iya deh, sorry. Langsung foto aja yuk, sekalian sama yang lainnya juga!” Beberapa rekan Reza dan Juna yang lain segera mengambil posisi dan mereka berfoto bersama pasangan pengantin sebagai bukti dokumentasi. Setelah itu Juna hanya berkeliling menemui koleganya yang lain sambil menikmati hidangan yang disediakan. Setelah merasa cukup lelah, Juna memilih untuk menyingkir ke tempat lain. Ia memasuki lift dan menuju ke rooftop garden terdekat yang berada di lantai 15. Kakinya melangkah kearah pinggir bangunan yang dibatasi oleh pagar beton setinggi satu meter. Netranya memindai pemandangan gedung disekitaranya yang terlihat begitu rapat seperti hutan pencakar langit. Udara hangat bercampur polusi sudah menjadi hirupan sehari-hari bagi warga ibukota, dan Juna sama sekali tak terganggu. Menghadiri acara pernikahan maupun lamaran selalu menjadi momen yang cukup berat untuk seorang Arjuna Benicio Rahendra. Karena momen itu selalu mengingatkannya pada satu nama yang masih melekat di ingatan dan hatinya, Hanifah Widyanata, mantan kekasihnya yang tiba-tiba hilang tanpa kabar setelah lulus SMA. Dan beberapa tahun kemudian, Juna mendengar berita jika wanita itu telah menikah dengan pria lain serta menetap di Kanada. Pria itu menghela napasnya panjang lalu ia mengambil sebuah kertas seukuran kartu kredit dari dalam dompetnya. Atensinya menatap lekat pada kertas foto ditangannya dan itu adalah foto Hani saat masih sekolah sebelas tahun yang lalu. Ia terlalu larut memandangi foto dihadapannya hingga tiba-tiba angin berhembus sedikit kencang menerpanya, menerbangkan kertas foto yang ia pegang. Juna panik mengikuti arah terbang foto itu. Untunglah kertas itu tersangkut pada pot tanaman dibawah pagar pembatas. Pria itu menghela napas lega dan segera berusaha mengambil kembali foto Hani satu-satunya yang ia miliki. Sayangnya, pagar pembatas itu cukup tinggi dan menyulitkan Juna untuk mengambilnya. Bahkan ia mengulurkan tangan serta jemarinya sepanjang mungkin untuk meraih kertasnya. “Sial, jauh banget sih,” keluhnya. Juna mencoba lagi dan kini sambil berjinjit agar tangannya bisa meraih foto itu. Ia bahkan tak peduli pada fakta bahwa kakinya tak lagi menapak pada lantai dan terus berusaha mengambil salah satu benda paling berharga dalam hidupnya itu. “JANGAAANNN!” Bruukk Seseorang wanita tiba-tiba menubruk dan memeluk Juna dari belakang. Tangan wanita itu memeluk erat pinggang Juna dan berusaha menarik pria itu dari pinggiran gedung tinggi ini. Tenaganya cukup kuat hingga membuat Juna ikut tertarik kebelakang, menjauh dari pembatas gedung hingga terjatuh dan menimpa wanita itu. Bersamaan dengan jatuhnya Juna serta wanita itu, angin kembali berhembus dan menerbangkan kertas foto Juna sekali lagi dan kali ini terbang jauh dan tak bisa lagi digapai olehnya. Juna terlihat sangat kesal dan ia segera berdiri dengan emosi. Sambil membersihkan pakaiannya, ia mulai menceramahi wanita yang memeluknya. “Apa-apaan sih lo?” bentak Juna keras. Wanita itu juga segera berdiri. Tanpa memperhatikan pakaiannya yang kotor dan kusut karena terjatuh, ia langsung memeriksa setiap bagian tubuh Juna dengan teliti. Terlihat wajah khawatir dan cemas dari ekspresinya. “Kamu gak apa-apa? Gak ada yang luka, 'kan?” tanya wanita itu memastikan penglihatannya. “Gak usah pegang-pegang!” Juna menghempaskan tangan wanita itu dari tubuhnya dengan emosi. “Kamu kalau ada masalah tuh diselesaikan! Jangan berbuat nekat seperti itu! Bunuh diri gak akan menyelesaikan masalah,” omel wanita itu yang masih terus khawatir. Juna termangu. Ia tak menyangka jika wanita asing dihadapannya mengira dirinya akan bunuh diri. Padahal tak pernah sekalipun terlintas di benaknya untuk melakukan hal dosa itu. Juna bahkan sampai mengucapkan amit-amit tanpa ia sadari karena tuduhan tak berdasar itu. “Siapa juga yang mau bunuh diri?” sanggah Juna dengan keras. “Itu tadi apa? Kalau gak aku tolongin, dikit lagi kamu bakal jatuh kebawah, loh!” “Asal lo tahu ya, gue itu cuma mau ngambil-” Juna baru teringat pada tujuannya tadi. “Ah, foto gue! Foto gueee!” Juna kembali bergegas ke pinggir bangunan sekali lagi dan mencari fotonya dengan cara yang serupa. Wanita itu sekali lagi menarik Juna dengan memeluknya dari belakang. “Apaan sih lo? Cari kesempatan banget sama gue,” bentak Juna. Untunglah di rooftop garden itu hanya ada mereka berdua, sehingga tak ada orang yang melihat pertengkaran ini. “Kamu itu! Bahaya ada disitu! Bukannya terima kasih udah ditolongin malah nuduh yang nggak-nggak,” sewot wanita bergaun hijau pinus itu. “Gimana mau terima kasih kalau gara-gara lo foto gue jadi ilang?” “Cuma gara-gara foto aja sewot banget sih? Bisa cetak lagi, 'kan? Ngapain dibela-belain sampek hampir jatuh gitu?” “Cetak lagi? Gampang ya mulut lo kalo ngomong! Foto itu cuma satu-satunya dan gak ada duplikat filenya. Terus apa yang mau dicetak? Sialan!” “Yaudah dong, gak usah sewot juga,” wanita itu balik marah pada Juna sambil berlalu pergi. “Tau gini aku biarin aja dia jatuh!” “Heh, mau kemana lo? Tanggung jawab cariin foto gue!” Juna berteriak seraya menyusul wanita misterius itu kembali kedalam hotel. Namun, setelah membuka pintu rooftop garden, ia tak lagi bisa menemukan wanita itu. Juna bahkan sudah mondar-mandir di hallway dan tetap tak menemukannya. “Apa jangan-jangan dia hantu ya? Mana dia pake gaun hijau kayak ratu kidul lagi. Hhiii, serem,” pria dua puluh delapan tahun itu bergidik ngeri. =====

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

TERSESAT RINDU

read
333.5K
bc

Escape from Marriage - Kabur dari Derita Pernikahan Kontrak

read
257.4K
bc

The Prince Meet The Princess

read
182.2K
bc

A Million Pieces || Indonesia

read
82.4K
bc

Broken

read
6.5K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.6K
bc

His Secret : LTP S3

read
651.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook