bc

Semua Untukmu

book_age18+
14
IKUTI
1K
BACA
pregnant
popstar
drama
heavy
city
first love
affair
naive
like
intro-logo
Uraian

Keberuntungan sangat jarang menghampirinya, seumur hidupnya dia habiskan bersama kanker p******a. Terbiasa berdiri sendiri tanpa seorangpun disisinya, dia tenggelam dalam karirnya sebelum akhirnya seorang pemuda tanpa sengaja datang ke-kehidupannya. Menawarkan kasih sayang yang belum pernah dia dapatkan dari siapapun, bagaimana dia tak jatuh hati pada pemuda itu.

Tapi sayang seribu sayang artis muda itu tak menganggapnya lebih, tapi yang diberikan pemuda itu lebih dari cukup. Dengan percaya diri dia datang ketempat tinggal pemuda itu dengan surat dokter ditangannya, yakin pemuda itu akan luluh dan menikahinya.

"2 minggu..."

Tapi yang dia dapatkan hanyalah tamparan keras, tersungkur dihadapan staff dan menahan rasa malu. Pemuda itu memakinya dan mengusirnya, tak ada yang repot-repot membela malah ancaman yang dia dapatkan.

"Aku tidak tertarik dengan orang tua sepertimu, apapun yang terjadi hari ini, diam dan sembunyikan..."

Dia tak marah dan tak tersinggung dengan semua makian yang diberikan pemuda itu, memang benar usia mereka terpaut 6 tahun tapi rasa cintanya pada pemuda itu membuatnya buta. Dia tersenyum walau air mata menggantung di bulu matanya, dengan langkah terseok-seok dia pergi meninggalkan artis muda itu, menyembunyikan keadaannya seperti apa yang dikatakan pemuda tadi, dia akan menuruti semua perintah pemuda itu, akan dia lakukan semuanya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Tiga tahun nama Liu Helian melintang di jagat hiburan dunia intertaiment, namanya melejit setelah membintangi film 'Penghormatan Kaisar', debut di tahun pertama dan langsung mendapat tawaran sebagai aktris utama. Liu Helian tidak pernah menyangka jika modal nekadnya akan membuahkan hasil semanis ini, dia mulai kebanjiran tawaran untuk bermain drama dan film, banyak sutradara yang memperebutkannya, undangan dari berbagai acarapun mengalir tiada henti. Rasanya tak ada waktu rehat, sebulan penuh jadwal terbang dan hanya diberi libur jika dia sakit atau kurang enak badan, studionya tentu saja senang dengan pencapaian artis baru itu dan merasa keberuntungan sedang menimpa mereka. Tapi Helian tak pernah mengeluh dan selalu menikmati pekerjaannya, sudah tiga tahun ini namanya menduduki angka 1 deretan aktris paling panas, beberapa kali meraih piala penghargaan hingga membuat teman seprofesinya iri. Namun sangat jarang haters atau pembenci yang melontarkan kecaman tajam untuknya, hampir semua kalangan menyukai Helian. Sosok wanita ramah dengan senyum khas dan lesung pipinya, mata bulat seperti aprikot akan terlihat berbinar di kamera menjadi ciri khas tersendiri. Semua yang ditampilkan Helian murni dan natural tanpa kemunafikan yang sering dipakai beberapa artis untuk menjerat penggemar. Tiga tahun melintang di jagat dunia hiburan tidak membuat Helian kehilangan sifat aslinya, dia tidak perduli dengan semua omongan yang ditujukan untuknya karena bagi dia uang lebih penting dari pada omongan mereka. Ya, diusia 28 tahun Helian masih harus bekerja untuk melunasi lilitan hutan yang membelenggu kedua orangtuanya, dia bekerja dari pagi hingga malam bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk melunasi hutang orangtuanya. Kerja keras dan keringat yang menetes belum kering, tapi gaji yang didapatkan sudah berada ditangan orang lain. Helian tidak menyerah begitu saja, walaupun 3 tahun ini belum cukup untuk melunasi hutang kedua orangtuanya dia masih sanggup untuk bekerja 10 tahun lagi kedepannya. Setiap bulan dia menyisakan beberapa dari gajinya untuk dia tabung, tak penting berapa nominal uang itu yang penting dia masih bisa menyisihkan uang untuk masa depannya nanti. Sebenarnya tak perlu jauh-jauh memikirkan masa depan karena saat ini saja dia berkali-kali terpaksa mengambil uang tabungannya untuk kebutuhan obat dan kemoterapi. Liu Helian adakah seorang penderita kanker p******a, sudah 4 tahun ini dia mengidap kanker p******a stadium 3 dengan harapan hidup 72 persen. Tapi Helian tak menyerah begitu saja dengan penyakit, gaji yang dia sisihkan semua untuk pengobatannya, Helian ingin sembuh dan menjalankan aktivitasnya seperti dulu. "Liu Helian dari 'Penghormatan Kaisar'.." Suara riuh tepuk tangan menyadarkan Helian dari lamunannya, untuk sementara dia bingung kemudian terdengar suara pembawa acar dari atas panggung yang memandunya. Wanita dalam balutan gaun hitam panjang itu seketika menjadi sorotan kamera dan mata orang disekitarnya, tamu undangan memberi selamat dan para penggemar bersorak memanggil namanya. Helian tidak asing dengan keadaan seperti ini, dia tahu apa yang  harus dilakukan selanjutnya. Kaki jenjangnya perlahan menginjak anak tangga hingga dia sampai diatas panggung dan suara riuh penggemar belum juga berhenti. Banyak kilatan kamera menjepretnya tapi Helian tak terganggu sama sekali, dia sudah terbiasa menghadapi banyak kamera sebelumnya. Gaun hitam panjang dan bordir berhias mutiara yang disematkan dilehernya menambah kesan anggun sekaligus misterius, rambutnya dicepol tinggi sehingga memperlihatkan punggung mulusnya. Helian tersenyum sembari menerima piala dari tangan pembawa acara, dia maju ke-podium dengan senyum lebar. "Sebelumnya terima kasih kepada teman-teman dan penggemar saya atas dukungannya, terima kasih kepada perempuan diluar sana yang telah berjuang (melawan kanker) bersama saya..." - - Helian menyandarkan tubuhnya pada kursi tamu diruangan, acara penghargaan kali ini berlangsung lama karena banyak aktor atau aktris pendatang baru yang menetas, kadang dia tidak habis pikir. Orang-orang hanya memikirkan ketenaran dengan berbagai cara termasuk skandal-skandal tak masuk akal demi menaikkan popularitas, mereka berlomba-lomba datang demi mencari nama sedangkan dia demi segepok uang untuk melunasi hutang, tidak ada bedanya memang tapi bukankah dia lebih baik dari orang-orang itu? Setidaknya dia tak menciptakan skandal murahan untuk menaikkan namanya. Helian mendengus saat beberapa aktor dan aktris baru berjalan melewatinya dengan angkuh, beberapa dari mereka bahkan pura-pura tak melihatnya. "Kalau kalian kehabisan skandal kalian bisa pergi mencariku..." ujarnya lantang namun seolah ditujukan pada ponselnya, yang mati. Beberapa dari mereka langsung berhenti dan menatapnya sengit, Helian mengedikkan bahunya seolah dia tak merasa bersalah dengan apa yang baru saja dia katakan. Orang-orang itu kesal dan pergi meninggalkan Helian yang tertawa lebar dengan ponsel mati ditelinganya.  "Huh, begitu saja sudah tersinggung.." Melemparkan ponselnya yang kehabisan daya kedalam tas, Helian kembali merenggangkan tubuhnya. Suara ketukan sepatu mengalihkan perhatian Helian, dia melirik lobi dan menemukan seorang pria dengan tinggi hampir 1,9 meter tergopoh-gopoh dengan bungkus berisi penuh makanan ditangannya. Saat pria itu sampai disisinya Helian pura-pura mengeluh dengan menyipitkan matanya sembari mendesis berlebihan. "Tsk, putri ini sudah kelaparan sejak tadi dan kamu hanya membawakan putri ini makanan ringan? Yang benar saja Xiaoyu~" Wanita itu menggeleng prihatin. Pria itu langsung saja melemparkan sebungkus penuh makanan ringan ke-wajah majikannya, tampilan pria itu kusut dan sangat menyedihkan dengan kaos dibasahi keringat dan rambut lepek. "Kau ini, kau pikir mencari makanan malam-malam seperti ini mudah?" Nada bicara pria itu terdengar kesal. Diam-diam Helian menahan tawa karena sikap manajernya itu, dia sering menjahili manajernya dengan menyuruhnya melakukan berbagai macam hal absurd untuk menyenangkan hati Helian, sembari membawa nama majikan pria itu tak akan bisa menolak perintahnya. "Uwah~ apa Yuyuku marah padaku?" Wanita itu sengaja melengkingkan suaranya untuk menyakiti telinga Xiaoyu. Tangan wanita itu menangkup wajah Xiaoyu yang memerah karena kelelahan, memainkan pipi manajernya yang sebulat bakpao. Tentu saja Xiaoyu segera menepisnya dan menarik kursi lain menjauh dari jangkauan Helian. Helian tertawa keras melihat Xiaoyu menggerutu sembari mengusap pipinya dengan kaos yang dia pakai. "Aku bisa gila lama-lama didekatmu, segeralah menikah agar kamu tak merepotkanku terus."  "Astaga, Yuyu~. Perkataanmu sangat menyakiti hati kakak. Apa selama ini aku merepotkanmu?" Wanita itu pura-pura terisak.  Langsung saja Xiaoyu melemparnya dengan kaleng soda, kini giliran Xiaoyu yang tertawa karena cairan soda didalam kaleng itu tumpah mengguyur gaun Helian, Helian berjengit cepat-cepat mencari tisu. "Yuyu, kurang ajar. Ini masih kredit dan kamu sudah merusaknya." Helian memberengut sembari mengelus-elus gaun hitam mewahnya. "Astaga jijie, apa gajimu tidak cukup untuk membeli gaun murahan seperti itu? Kemana semua larinya uangmu?"  "Kau lupa? Aku harus membayar hutang orangtuaku. Tapi jika kamu memberikan gajimu untukku aku pasti bisa membelinya cash." Seketika Xiao Yu membuang wajahnya dengan segala umpatan keluar dari mulutnya, Helian tertawa lebar tak memikirkan tempat mereka duduk sekarang yang berada di tengah-tengah lobi dimana orang-orang berlalu lalang. "Gajiku saja 2 bulan belum kau bayar..." "Astaga, Xiaoyu. Iya-iya nanti aku bayar setelah kamu membelikanku hadiah, bukankah sebentar lagi aku ulang tahun?" Wanita itu membingkai huruf V diwajahnya dengan tangan lalu berkedip-kedip imut. Spontan Xiaoyu melemparnya lagi dengan barang apapun yang sekiranya bisa ia jangkau. "Mau mu.." Kedua orang berbeda generasi itu tertawa dengan candaan yang mereka buat, tak memikirkan pandangan artis lainnya yang lewat ditempat mereka duduk. Mereka terus bergurau sampai tak menyadari seseorang berlari kearah mereka. Helian yang kebetulan berdiri tanpa diduga membuat orang itu terkejut dan menabrak Helian dengan kencang. Brakk Akhh Keduanya terjatuh dilantai dengan posisi tengkurap, Xiaoyu yang melihat majikannya tak berdaya segera membantunya berdiri. Penampilan Helian kini benar-benar rusak karena hantaman keras dari belakangnya, tangannya meraba-raba gaunnya memastikan tidak ada seujungpun yang lecet. Tapi dia tak menemukan kain yang lecet namun dia menemukan robekan besar yang hilang dibelakang gaunnya. "Gawat!! Xiaoyu, bantu aku mencari robekan gaunku." Kedua orang itu sibuk berputar kesana-kemari mencari robekan kain yang dimaksud Helian. "Ya tuhan, Xiaoyu. Bagaimana nasibku?" Helian panik. Dia mencari kesela-sela kursi tapi tak mendapat apapun, hingga teriakan Xiaoyu menghentikannya. Dia berbalik dan melihat Xiaoyu dengan wajah bahagia mengangkat robekan kain yang dia cari. Helian segera merebutnya dan mencocokkan potongan itu dengan gaunnya yang ternyata sama, dia lega bukan kepalang setidaknya dia bisa menjahit gaun mahal itu. "Yuyuku memang terbaik, dimana kamu menemukannya?" Tanya Helian. Mengikuti arah tunjuk Xiaoyu dan menemukan seorang pria tinggi tengkurap dilantai. "Aku tadi mengambil dari tangannya." Ujar Xiaoyu polos. Tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut dari Xiaoyu, Helian berlari menghampiri pria itu. Memukul lengan pria itu tapi tak mendapat respon, Xiaoyu mendadak ikut panik dan membantu Helian untuk mendudukkan pria itu. Saat Xiaoyu membalik tubuhnya menjadi terlentang mereka berdua spontan menahan nafas, mereka berdua bertukar pandang. "Xiaoyu, bukankah dia cukup tampan?" "Kau benar, dia bukan seperti orang Cina asli." Menyadari keberadaan mereka yang menghalangi jalan Xiaoyu berinisiatif membawa pria itu kedalam mobil Helian. Xiaoyu berjuang keras untuk memapah tubuh pria itu yang lumayan tinggi, mereka membawanya ke-parkiran lalu memasukkannya kedalam mobil. "Apa kita aman?" "Keadaan sudah sepi, bukankah acara sudah selesai? Jadi keberadaan kita tadi tak terlalu mencolok." Keduanya berbisik didalam mobil dengan tubuh pria itu diantara mereka, Helian mematikan lampu mobil dan pendingin agar tak mencuri perhatian, beberapa mobil masih terparkir disini. Akan terjadi masalah jika dia tertangkap kamera dengan seorang pria didalam mobil. "Hey, bangun!!"  Helian menepuk pipi pria itu pelan, terlalu pelan hingga membuat Xiaoyu gemas. "Singa pun tak akan bangun jika kamu memukulnya seperti itu." Xiaoyu menimpali dan dihadiahi pelototan tajam dari Helian. "Kamu tidak lihat? Muka dia memar keunguan karena kita, bersikaplah sedikit manusiawi." "Karena kamu, aku tidak ikut-ikut." Xiaoyu membuang muka lalu pindah kekursi depan, menyisakan Helian dan pria itu di kursi belakang. 

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

TERNODA

read
198.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.5K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.0K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.2K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
50.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook