bc

Nineteen (INDONESIA)

book_age18+
1.6K
FOLLOW
15.0K
READ
billionaire
love after marriage
manipulative
student
drama
bxg
highschool
office/work place
coming of age
reckless
like
intro-logo
Blurb

WARNING! JANGAN BAPER!

**

Bagaimana jika cowok 19 tahun jatuh cinta pada perempuan kantoran berusia 30 tahun? Itulah yang dialami Lay, anak SMA yang dijuluki siswa abadi di sekolahnya.

Untuk mendapatkan hati Naina yang terus menolaknya, Lay menjebak dengan berpura-pura meniduri. Namun, saat Lay ingin bertanggung jawab, Theo yang merupakan atasan Naina masuk sebagai pahlawan.

Bagaimana Kisah ketiganya setelah itu?Apakah Naina memilih Theo? Apakah Naina akhirnya mengetahui jika Lay berbohong soal menidurinya?

chap-preview
Free preview
PROLOG
"Lo ditolak?” Orion bertanya dengan mimik wajah yang bisa dibilang sangat iba kepada lawan bicaranya. Namun, detik setelah itu, cowok berambut hitam legam itu terkekeh, mengejek Lay yang nelangsa di depannya. Lay menghela napas kasar. Ia melipat kedua tangan di d**a kemudian bersandar pada sandaran kursi kayu. “Gue emang ditolak. Tapi ... lo kenal gue betul, kan? Dalam kamus hidup gue itu, ya ... gak ada namanya kegagalan. Kalau itu perempuan nolak gue dengan alasan gue masih bocah, tidak masalah. Gue bakalan nunjukin gimana dewasanya gue.” Seringai tercipta di bibirnya. Orion mengernyitkan kening. “Maksud lo? Eh, jangan macam-macam. Tante Naina itu teman akrab Tante gue. Gue bisa dipenggal kalau lo melakukan hal buruk ke dia.” Orion mengantisipasi pikiran bodoh Lay. “Tenang aja. Untuk mendapatkan Naina, gue hanya perlu melakukan kebohongan. Dan lo harus bantu gue!” “Kebohongan apa maksud lo! Anjim, lo jangan ngelibatin gue terlalu jauh sama urusan percintaan lo itu.” Orion masih tidak menerima jika dirinya diajak dalam rencana Lay. Lay yang jatuh cinta, kenapa dirinya terseret? “Tanpa bantuan lo, mana bisa gue beraksi. Lagian gak bakalan gue sebut nama lo jika ada masalah. Janji!” Lay meyakinkan Orion. Sejenak Orion berpikir. Ia ingin menolak sebenarnya lantaran Naina adalah sahabat tantenya. Namun, Lay juga adalah sahabatnya. Walau mereka sedikit berjarak sejak Orion masuk kuliah dan Lay yang tidak lulus, tapi komunikasi mereka tetap lancar. Orion sudah berjanji pada dirinya saat pertama menjadi teman Lay, ia akan membantu Lay kapan pun dan apa pun itu. “Orion! Malah melamun. Gimana?” Lay tidak sabar sama sekali. Apalagi saat melihat reaksi Orion yang hanya diam tanpa kata. Orion menghela napas. “Baiklah.” “Nah, gitu, dong. Itu baru Orion yang gue kenal.” Lay menepuk bahu Orion dua kali. “Apa yang akan lo lakukan? Gue bantu apa?” Orion menyeruput jus jeruk miliknya. Matany tidak lepas dari Lay untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaannya itu. Lay memutar bola matanya sesaat untuk berpikir tentang rencananya. “Meniduri Naina.” Ucapannya itu keluar tanpa dosa. Orion yang mendengar itu menggelengkan kepala. Otak Lay benar-benar telah diracuni oleh Naina dan pemikiran negatif yang mengerikan. “Gue gak berani soal itu. Gue gak bisa bantu lo!” Orion menolak. “Yang lain aja,” katanya lagi. Lay berkata, “ayolah, gue hanya menjebaknya. Berpura-pura menidurinya. Makanya gue butuh bantuan lo untuk itu. Kapan dan gimana cara gue menjebaknya.” “Pura-pura?” Orion seperti orang bodoh. “Iya. Berpura-pura. Gue harus ngelakuin itu buat dapetin Naina. Ini pertama kalinya gue jatuh cinta. Dan gue harus memiliki Naina. Gak peduli jika umurnya lebih tua dari gue. Asalkan itu adalah Naina, gue gak akan mempermasalahkan apa pun.” Lay tersenyum mengingat betapa gila dirinya pada perempuan berusia 30 tahun itu. Seumur-umur dia mengenal cewek cantik dan pacaran, Lay tidak pernah serius apalagi berkomitmen. Baginya hubungan pacaran itu hanya sebatas kesenangan dan dalam dua hari harus selesai tanpa meninggalkan bekas. Namun, kali ini beda. Naina adalah masa depannya. “Oke. Gue bakalan bantu lo. Dua hari lagi, Tante Zevanya ulang tahun. Sudah pasti bakalan mengundang Naina karena kebetulan bakalan dirayakan. Lo harus datang ke pesta itu. Gue bakalan ngasih obat tidur di minuman Tante Naina, dan tugas lo adalah menyeret dia ke hotel. Gimana?” Orion memberi usulan yang bisa dikatakan sungguh menarik. Dan Lay memang tertarik akan ide itu. “Oke. Gue setuju.” “Umur lo masih sembilan belas, tapi otak lo udah mengarah pada kepemilikan. Komitmen. Apa ini karma buat lo?” Orion sempat menyindir Lay. “Gue gak peduli soal karma, Orion. Bagi gue, menikahi Naina adalah tujuan hidup gue.” Lay tersenyum tulus. “Orang tua lo bakalan menghalangi lo, Lay.” Lay menggeleng. “Gak bakalan. Bokap gue itu orang yang memiliki pemikiran bebas. Jadi, dia tidak akan melarang anak-anaknya menjalin hubungan dengan siapa pun.. Selagi membuat bahagia, kenapa tidak direstui.” Orion menyerah menasihati Lay. “Gue cabut,” pamit Lay. “Tunggu!” Orion menghentikan Lay yang sudah berdiri dari tempat duduknya. “Kenapa?” tanya Lay bingung. “Yang gue dengar, Tante Naina dekat dengan Theo yang merupakan atasannya di kantor.” Orion memberi informasi yang ia dengar saat menguping pembicaraan tantenya via telepon.. “Gue gak peduli. Sebelum janur kuning melengkung, Naina masih bisa gue miliki.” Lay optimis besar pada keyakinan dirinya. “Kok bisa lo jatuh cinta sama perempuan yang lebih tua dari lo?” tanya Orion penasaran. Lay kembali duduk. “Entahlah. Gue gak tahu alasan apa yang sampai membuat gue jatuh hati pada Naina. Yang jelas, saat pertama kali gue melihatnya di depan mini market, gue udah jatuh cinta.” Lay. Kembali mengingat masa di mana ia pertama kali bertemu dengan Naina. “Bucin lo!” Orion tidak percaya pada prinsip temannya itu. Dulu, Lay adalah cowok yang hanya mendekati anak SMA, tapi sekarang? Astaga. “Udah, ah. Gue benaran cabut sekarang. Ingat, ya, sama rencana kita. Gue gak mau gagal.” Lay mengingatkan Orion. Orion mengangguk. Kemudian membiarkan Lay meninggalkan kafe miliknya. Lay yang keluar dari kafe, menyempatkan diri mengetik pesan singkat untuk Naina. “Naina, gue rindu.” Tidak butuh lama, Lay mendapatkan balasan singkat. “Gila!” Membaca itu, Lay tersenyum. Untuk pertama kalinya Naina membalas pesan yang ia kirim. “Naina, lo bakalan jadi istri gue.” Kemudian mencium ponselnya layaknya orang gila. Lay. Memang sudah gila! Gila pada pesona Naina Chandrawinata!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

Love Me or Not | INDONESIA

read
533.8K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
661.1K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.5K
bc

My Sexy Boss ⚠️

read
540.1K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
308.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook