bc

Karma Butterfly

book_age18+
39
FOLLOW
1K
READ
revenge
dark
witch/wizard
twisted
ambitious
male lead
multiverse
weak to strong
like
intro-logo
Blurb

Saat kegelapan yang berasal dari pahit dan sakitnya keputusasaan, kesedihan, penghianatan dan kebohongan mulai melingkupi, tak menyisakan setitik cahaya pun untuk menghangatkan diri, mampukah Rafael tetap utuh menjadi dirinya sendiri? Atau dia akan membiarkan kegelapan memangsanya dan mengalahkannya?

Saat dia menemukan kupu – kupu bersayap biru yang berpendar di tembok rumahnya dan merasakan kehangatan yang menguar dari dalam dirinya, apakah ini pertanda bahwa langit telah mengirimkan bala bantuan untuknya? Dapatkah dia kembali menemukan seseorang yang mampu menerima jiwanya yang hancur dan menuntunnya menjalani kehidupan?

#ParticipateIn #InnovelWritingContestTheNextBIGName

chap-preview
Free preview
KB - SATU
“Serafina, jangan memandang ke bawah terus! Kau menghabiskan terlalu banyak waktu memandang ke bawah!” Sahabatnya Nymphadora menepuk bahunya pelan untuk menarik perhatiannya. Dia meringis mendengar teguran sahabatnya itu. Sudah beberapa saat berlalu sejak dia memandang ke bawah dan dia jadi lupa waktu. Di saat luangnya, dia sering memperhatikan ke bawah. Memantau kembali mereka yang pernah dibimbingnya melewati lautan kesedihan dan akhirnya sampai pada kebahagiaan. Bukan kebahagiaan besar. Yang penting adalah mereka terus berharap. Maka, saat mereka membutuhkan, Serafina dan juga teman – temannya yang lain akan segera datang membantu. Tapi akhir – akhir ini ada yang menarik perhatiannya. Seorang pemuda dengan lingkaran hitam yang pekat yang seperti membungkusnya. Tak ada cahaya harapan dan binary kebahagiaan terlihat darinya. “Nymph. Kau sudah kembali. Bagaimana tugasmu hari ini?” Dia bertanya ceria. Serafina adalah salah satu peri yang selalu terlihat ceria dan bahagia. Sungguh merepresentasikan tugas yang diembannya sejak dia berubah menjadi peri. Pembawa kebahagiaan dan harapan. “Aku sudah di sini beberapa saat sejak aku kembali dari bawah, dan kau asyik saja melihat ke sana.” Nymphadora menunjuk lubang kecil di awan yang digunakan Serafina untuk melihat bumi. “Maafkan aku. Aku hanya menemukan sesuatu yang menarik bagiku.” Ujarnya. Matanya meredup menggambarkan penyesalan yang tulus dari lubuk hatinya. “Memangnya kau melihat apa?” Serafina melambaikan tangannya, meminta sahabatnya mendekat dan duduk di sisinya. Nymphadora menurutinya. Mendekat dan duduk di samping Serafina. Rambut Nymphadora yang berwarna biru cerah dan rambutnya yang berwarna pirang coklat keemasan berpadu memantulkan cahanya peri yang cantik. Ada tujuh peri utama di negeri atas awan ini. Masing – masing peri memiliki tugas dan fungsinya masing – masing. Peri yang memiliki tugas yang sama, akan memiliki warna rambut yang sama. Saat hujan turun di bumi, Bidadari agung akan mengumpulkan mereka dan memilih masing – masing satu orang dari tiap – tiap peri yang ada, dan bersama – sama mereka akan terbang turun membuat pelangi yang indah. Serafina menunjuk satu titik gelap di bumi. Satu tutup yang kecil, tapi amat jelas. Dia tidak akan terlihat sekilas, tapi saat terlihat, kau tak akan mungkin tak melihatnya. “Kau lihat itu?” “Pekat sekali. Itu dari satu orang?” “Ya. Satu orang, saja.” “Kehilangan dan kesakitan apa yang sudah dia tanggung sampai dia bisa menjadi sepekat itu…. Siapapun yang mendapat tugas untuk membantunya, semoga berhasil.” Nymphadora mengangkat tangannya. Mengekspresikan sesuatu yang benar – benar mustahil untuk dilakukan. Nymphadora tidak bertugas untuk menuntuk manusia menggapai kebahagiaan. Tugasnya adalah untuk menyeimbangkan tatanan bumi agar semua yang ada di dalamnya tak saling bertabrakan dan menjadi kacau. Nymphadora dan Serafina adalah peri yang diciptakan oleh Bidadari Agung di waktu yang bersamaan bersama dengan puluhan peri lainnya. Tapi bagi Serafina, Nymphadora adalah keluarganya. Mereka memulai pelatihan bersama dan tinggal bersama hingga sekarang. “Aku akan menghadap Bidadari agung dan memintanya untuk mengirimku padanya.” Serafina berkata dengan mantap, membuat sahabatnya memelototinya tak terima. “Apa kau sudah tak berotak?! Untuk apa?!” Nymphadora menjerit tak terima, membuat Serafine buru – buru membungkam mulutnya. Sahabatnya ini memiliki suara yang indah, yang bisa membuat mawar yang sedang kuncup mekar dan memerah, membuat angina bertiup sehingga dahannya melambai – lambai dengan cantik, dan sebagainya. “Pelankan suaramu! Nanti yang lain mengira kita sedang bertengkar.” Serafina menyela pelan. “Maka jangan lakukan hal yang bodoh begitu! Itu berbahaya. Resikonya besar sekali. Mungkin kau tak akan pernah bisa kembali lagi ke sini.” Serafina menghela nafas pasrah. “Yaa yaa, baiklah.” “Berjanjilah padaku!” “Aku berjanji!” Untuk melakukan tugas ini seandainya Bidadari Agung memilihku, dengan sebaik – baiknya, tambahnya dalam hati. Yang tentu saja tak dapat di dengar oleh sahabatnya karena hanya berupa bisikan bisu yang lirih. *** Namanya Rafael, dia dinamai dengan mengambil nama salah satu malaikat. Tapi orang – orang di sekitarnya memanggilnya Rafa. Dia hidup sebatang kara di kota ini. Benar – benar sebatang kara. Bukan karena dia tinggal sendirian di apartemen satu kamar yang dia beli dua tahun lalu ini. Jam kerjanya sudah berakhir. Dia bekerja sebagai mekanik mesin tekstil di sebuah pabrik besar yang ada di kota itu di siang hari. Dulu,setelah jam kerjanya berakhir, dia akan cepat – cepat pulang, mandi lalukembali lagi melanjutkan bekerja menjadi kasir di sebuah minimarket tak jauh dari rumahnya hingga tengah malam, kemudian disambung dengan menjadi kuli angkat junjung bagi para pedagang pasar tak jauh dari tempatnya tinggal. Tak mengenal kata istirahat. Dia hanya tau bekerja dan bekerja. Mengumpulkan uang untuk membelikan mahar bagi gadis tersayangnya yang dia kira adalah pendamping hidup sejatinya. Tapi semenjak kebohongannya terkuak, dia seperti kehilangan semangat hidup. Harapannya meminang si gadis pujaan pupus. Di hari yang sama, bulan lalu, seseorang dari desa tempatnya berasal datang ke apartemennya. Namanya Agni. Tetangga dan teman kecilnya. Agni mengabarkan bahwa Kakek dan Neneknya telah berpulang. Lalu menyerahkan sebuah amplop coklat berisi segepok uang kepada Rafa. Sebelum akhirnya berbalik dan pamit pulang. ‘Cucuku Rafael. Saat kau membuka surat ini, mungkin Kakek sudah pergi jauh. Mungkin Nenek juga, karena Kakek akan menitipkan surat ini pada Nenekmu. Nak, karena kamu pergi dari desa, maka jangan kembali lagi ke sini. Teruslah hidup di luar sana dengan bahagia. Sekali kembali, kamu tak akan bisa lagi keluar. Kau harus bertahan di desa kecil yang serba terbatas ini untuk waktu yang lama. Kakek takut kau tak bisa melaksanakannya. Nak, keluarga kita telah dikutuk. Ini sesuatu yang sudah turun temurun ada di keluarga kita. Kakek tak tahu dari mana asal muasal semua ini. Tapi kita semua menanggungnya. Semua keturunan laki – laki pertama di keluarga kita. Kakek tak mau kamu mengulang kesalahan kakek. Dulu, Ayah dan Ibumu yang menanggungnya dengan menyerahkan nyawa mereka. Maafkan Kakek dan keegoisan Kakek. Kini, rumah yang kita tinggali dulu, sudah Kakek jual. Jangan kembali lagi ke desa. Hiduplah di kota, dan lupakan kalau kamu datang dari desa ini. Semoga itu akan memutus semua pertalian dan juga kutukan yang sellama ini mengikuti keluarga kita. Salam Sayang, Kakek’ Tangannya meremas kuat kertas putih yang kini sudah lusuh karena terlalu setring dibaca tersebut. Air matanya kembali mengalir dengan deras. “Kenapa kalian baru menceritakannya sekarang?! Kenapaa???!!!!” Teriaknya pada kelamnya malam.   Tentu saja tak ada yang menyahut, suaranya menghilang ditelan sunyi. Yang tak dia sadari, suaranya sampai hingga ke atas awan. Membuat beberapa makhluk di atas sana berjengit menutup telinganya karena suara penuh kepedihan tersebut. “Bidadari Agung, suara tadi….” “Aku tau. Kembalilah pada pekerjaanmu Fritz, aku akan mengurusnya.”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.2K
bc

Time Travel Wedding

read
5.3K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.1K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook