Menabrak
Raifa Maulana Malik menyusuri jalan kota besar menggunakan motor butut tahun 90 an peninggalan Alm kedua orang tuanya.
Raifa atau yang sering disapa Ifa, kini tampak ceria, senang, menjalani hidupnya, meskipun dia hidup sebatang kara, dengan uang pas-pasan.
Namun sayang keceriaannya tidak bertahan lama, saat ada motor lain ugal-ugalan dijalan, tanpa sengaja menyerempet motor Ifa.
Membuat motor yang Ifa kendarai oleng. Ifa yang terkejut, tidak bisa mengendalikan motor yang dia kendarai, sampai akhirnya motornya menabrak Mobil Porsche yang berhenti ditepi jalan.
Brakkk..
Bhukk
Ahh..
"Ya Tuhan!!" keluh Ifa saat dia berakhir terjatuh di kubangan air yang ada ditepi jalan.
Ifa, berusaha bangun dari kubangan, sayang Ifa sangat kesulitan bangun, selain kaki nya yang tertimpa badan Motor, tangan Ifa basah.
Saat Ifa tengah berusaha bangun sendiri, mengandalkan kekuatan supernya, dia dikejutkan suara berat pria dari depannya. Ifa mendongak menatap, pria tampan, mapan yang ada didepannya, dengan kesal.
Arvan, Asisten pemilik Mobil mewah keluaran terbaru, kini hanya menatap Ifa tanpa ada niatan untuk membantu Ifa, yang sudah sangat jelas membutuhkan bantuannya.
"Nona, apa anda buta??" ucap Arvan atau yang sering dipanggil Tuan Ar.
Ifa, tidak menyahut apa yang ditanyakan Ar. dia hanya diam dan fokus bangun dari kubangan Air dan kembali menegakan Motor butut miliknya.
"Nona, apa anda juga tuli??" tanya Ar dengan kesal, dia sudah bertanya dua kali tapi tidak ada jawaban dari perempuan yang ada didepan nya.
Sedangkan Ifa, dia tampak tidak peduli dengan apa yang dikatakan, ditanyakan Ar. sedangkan Ar, dituntut Majikannya, untuk melihat Mobil baru nya.
Ar, tidak bisa membayangkan bagaimana nasib perempuan yang ada didepannya. apalagi, Mobil baru majikannya lumayan penyok.
Ar sangat sabar menunggu kedatangan Mobil yang hampir 6 bulan pemesanan. kini, Mobil mewah milik Majikan bernasib buruk. disaat Majikannya baru saja ingin mencoba Mobik barunya.
"Nona, anda harus mengganti bemper Tuan saya" ucap Ar
Hah
Ifa yang kini sudah berdiri dengan sempurna menatap Ar dengan tatapan tajam, kesal, jengkel secara bersamaan. membuat Ar tidak percaya dengan perempuan yang ada didepannya.
Baru kali ini ada perempuan yang tidak terpesona dengan ketampanannya. Ifa malah menatapnya dengan tatapan tajam. "Maafkan saya! ini semua juga bukan kesalahan saya sepenuh nya" ucap Ifa
"Lalu salah siapa?? apa salah saya??" sahut Ar
"Tuan, saya sudah meminta Maaf" kesal Ifa
"Tapi, kata maaf anda tidak membuat bemper Mobil Tuan saya membaik" sahut Ar
"Saya, akan menggantinya" ucap Ifa tanpa melihat Mobil yang dia tabrak.
"Baik, lah! berikan nomor ponsel anda! saya, akan mengirim tagihannya pada anda, kalau sudah selesai" ucap Ar dengan menyodorkan ponsel nya.
Ifa mengambil ponsel milik Ar dengan kasar. dia memasukkan nomor ponsel miliknya. Ifa merasa harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi, meskipun tidak sepenuhnya salah Ifa.
Ifa, mengembalikan ponsel Ar saat setelah dia mencatat nomor ponsel miliknya. Ifa, hendak meninggalkan Ar yang kini menatap ponsel milik nya.
"Anda jangan coba-coba kabur" ancam Ar dengan kembali mendongak menatap Ifa.
"Aku, tidak akan kabur! hanya karena menabrak bemper Mobil butut mu!" kesal If
Hah??
Ar ternganga mendengar kata Mobil butut. Ar merasa kalau perempuan yang ada didepannya memang buta. bagaimana bisa mobil semewah, semegah mobil Tuan nya dibilang butut.
Ar juga merasa motor yang Ifa pakai, bahkan tidak akan mampu hanya untuk membeli baut Mobil Tuan muda nya.
"Nona, anda yakin bisa mengganti kerusakan mobil Tuan saya??" Ar memastikan apa yang dikatakan Ifa.
"Memangnya berapa mengganti penyok secuil ini??" tanya Ifa dengan songongnya.
"Mungkin puluhan M Nona" sahut Ar
Hah..??????
Pekik Ifa dengan sangat kencang mendengar kata puluhan M. dia tidak menyangka dengan nominal yang disebutkan pria didepan nya.
Ifa, menoleh memperhatikan mobil yang dia tabrak. dia terkejut melihat Mobil yang dia tabrak. "I-Ini" lirih Ifa dengan menunjuk Mobil Porsche
Ifa sangat-sangat syok dengan Mobil yang dia tabrak. Ifa tidak menyangka kalau ada Mobil mewah terparkir ditepi jalan. Ifa, mulai mengumpati, memaki, orang yang sudah menenggor Motor nya.
Ifa, mulai berpikir bagaimana dia bisa mengganti rugi kerugian mobil orang yang tidak dia kenal. apalagi dia belum mempunyai pekerjaan tetap, selain bekerja part time disalah satu cafe.
Email lamaran pekerjaannya saja terus ditolak oleh Rumah sakit terbesar, ternama, dikotanya. baru, juga dia nekat ingin datang langsung ke Rumah Sakit malah mendapatkan musibah yang sangat membuatnya berasa kek mau mati.
Ifa, merasa sangat apes hari ini. padahal dia sudah berdoa mendapat pekerjaan, tapi bukannya mendapatkan pekerjaan, dia malah harus mengeluarkan ganti rugi yang mungkin saja membuatnya mencicil sampai mati.
Saat, dia tengah memikirkan nasibnya, dia mendengar suara dingin seorang pria yang ada didalam Mobil. suaranya sangat berat, dingin membuat Ifa merasa merinding.
"Kalau, dia tidak bisa menggantinya! kamu, suruh dia datang ke Mansion besok!" ucap Elang Erlangga atau yang dikenal dengan El.
"Untuk apa aku ke Mansion kalian?? kalian mau menculik ku yah??" ucap Ifa dengan menunjuk Ar dengan tangan nya.
"Nona, saya rasa selain anda buta, anda juga tidak waras!! mana ada menculik datang ke Mansion!!" kesal Ar
"Lalu, untuk apa dia menyuruh ku datang ke Mansion kalian??" tanya Ifa penuh dengan selidik
"Ar!! jangan membuang, waktu untuk berdebat dengannya!! ledakan saja kepalanya" ucap El tanpa perasaan
Apa yang dikatakan El membuat Ifa merasa merinding mendengarnya. bukan apa-apa, pasalnya dia baru mendengar kata-kata kejam dari pria yang tidak dia kenal baru hari ini.
Wajar, kalau perempuan dengan gelar Dokter didepan Ar merasa merinding. suara berat dan dingin El membuat suasana tiba-tiba saja mencekam dan sangat dingin, auranya sangat Negatif.
"Apa kalian teroris!!" tuduh Ifa
Huuuff..
Ar mendengus mendengar apa yang dituduhkan Ifa pada nya dan El. mana ada teroris tampan seperti dia dengan El. Ar, yang sudah kepalang kesal dengan Ifa, dia dengan sangat kasar menarik tangan Ifa.
"Lo"
"Lo"
"Kamu, mau apa!!" pekik Ifa dengan meronta
"Tolong!"
"Tolong!!"
"Saya diculik di siang bolong" pekik Ifa dengan meronta dari cengkraman Ar yang sangat kencang.
Banyak pengendara lain yang menatap Ifa dan Ar layak nya pasangan suami istri yang tengah bertengkar dijalan.
Tapi, kenyataan nya Ar dan Ifa tidak saling kenal, mereka berdua berdebat, karena menang Ifa memang bersalah. sedangkan Ar, dia tidak peduli dengan tatapan para pengendara yang tengah melewati nya.
Ar, dengan sangat lelah membuka pintu mobil El dengan kasar. Ar, mendorong Ifa masuk ke dalam Mobil Tuannya. "Tuan, langsung saja kita bawa dia, dari pada besok dia melarikan diri" ucap Ar
Hemmm
El berdahem menjawab perkataan Ar. dia tidak peduli dengan perempuan yang ada disampingnya.
Yang El tau, dia ingin perempuan ini mengganti mobil nya yang penyok. dia tidak mau tau bagaimana cara nya dia akan mengganti nya.
Dan untuk pertama kalinya El mentoleri orang yang sudah mengusik ketenangannya, terlebih lagi membuat barangnya sampai rusak.
Entah, apa yang membuat El mentoleri Ifa yang ada disampingnya, yang kini terus mencoba untuk terus membuka pintu Mobil El dengan sangat kasar.
"Ibu, Ayah!! aku diculik" adu Ifa pada Alm kedua orang tua nya.
Hikss..
Hikss..
Ifa menangis sesenggukan saat dia tidak bisa membuka pintu Mobil pria yang ada disampingnya. "Kalian, pedagang Manusia yah??" tuduh Ifa lagi.
"Diam!!" ucap El dengan sedikit membentak.
Seketika Ifa terdiam mendengar perkataan El, dia tidak lagi mengeluarkan suaranya, dia memilih diam dengan duduk disudut dan sangat menempel dikuris Mobil.
Sedangkan El dia merasa lebih tenang tidak lagi mendengar suara perempuan yang terlihat cemong, meskipun El masih bisa melihat sekilas mata indah Ifa yang membuatnya terpesona. "Mata, yang sangat unik!! patas dari kejauhan sangat jelas terlihat keindahannya" batin El dengan menatap lurus kedepan.