bc

Cuek Na Jaemin

book_age0+
189
FOLLOW
1K
READ
goodgirl
student
K-pop
Writing Challenge
like
intro-logo
Blurb

Namanya Jaemin, orangnya cuek banget ga hanya ke gue tapi ke seluruh orang-orang kecuali temen deketnya. Nyebelin sih tapi ada maksud tertentu dibalik sikapnya yang dingin dan cuek.

'Cuek? bukan berarti aku tak peduli.'

NCT DREAM Fanfiction.

chap-preview
Free preview
Bab 1 || Ice Prince ||
    Noted : narasi memakai sudut pandang orang pertama yang dalam artian pemeran utama yang menceritakan kisahnya sendiri.                                                                                           ----- SMA Adromeda adalah salah satu SMA yang terkenal di kota Bandung, SMA ini terkenal karna banyaknya murid yang berasal bukan dari negara Indonesia atau bisa disebut dengan campuran. Bahkan banyak juga murid yang berasal dari luar negeri seperti Amerika, Korea, Jepang, dan masih banyak lagi dan salah satunya adalah gue sendiri. Kenalin nama gue Bae Ara ya marga gue Bae karna ayah gue yang bernama Bae Kyungsoo sedangkan bunda gue bernama Lily Maureen, kata bunda dan ayah mereka pertama kali bertemu di kota Bandung yang sekarang menjadi kota kelahiran gue. Sedikit cerita ayah gue ini berdarah Korea, kota kelahirannya adalah kota Busan. Dan waktu kuliah ayah mengikuti pertukaran pelajar di Indonesia dan selama 2 semester ayah kuliah di universitas Neo lalu bertemu dengan ibu yang saat itu berada di semester 5 mengambil jurusan seni sedangkan ayah manajemen. Beberapa tahun kemudian mereka berdua memutuskan untuk menikah dan akhirnya gue lahir kata bunda mata bewarna kecokelatan ini menurun darinya serta rambut hitam pekat seperti warna rambut ayah sedangkan ibu yang memiliki warna rambut dominan cokelat. Nama Bae Ara sendiri untuk Bae adalah sebuah marga yang diambil dari nama ayah yaitu Bae Kyungsoo sedangkan Ara kata bunda waktu beliau lagi hamil sering banget nonton drakor (drama korea) yang berjudul You're All Surrounded salah satu pemeran wanitanya bernama Go Ara dan bunda langsung suka dengan nama Ara jadi beliau menamai anak pertamanya dengan nama Bae Ara. Saat gue memasuki masa SMA gue berada di kelas 1 IPA A, kelas yang menurut gue sangat nyaman dan juga inilah awal kisah cinta dan pertemanan gue bersama salah satu geng yang cukup terkenal di kalangan murid sekolah yang berisikan ketujuh siswa tampan. Kisah ini dimulai saat pelajaran sejarah, meskipun jurusan ipa pelajaran sejarah pasti akan tetap ada. "Oke anak-anak kali ini ibu akan menentukan anggota kelompok yang terdiri dari dua orang secara acak. Yang ibu sebutkan nomor absennya berarti kalian satu kelompok ya." "Baik bu,"sahut seluruh murid. "Absen 07 dan 19 satu kelompok, untuk tugasnya merangkum bab 4 halaman 33 sampai 40." "Ra itu kan absen lo,"sahut Joyandra atau bisa dipanggil Joy, dia ini salah satu temen gue yang pertama kali gue kenal waktu masa orientasi dan berujung dengan kita satu kelas. "Iya tapi absen 19 siapa Joy?" "Mau tau absen 19 Ra? tuh yang duduk di barisan ke dua deket jendela,"tunjuk Jisung yang duduk di samping kanan gue. Loh itu kan Jaemin? Gue memandangi siswa itu dari belakang. Yap Jaemin Arditio Mahaputra biasa dipanggil Jaemin. Kata temen satu kelas sih dia orangnya emang cuek banget bahkan belum bicara sama siapapun selama 1 bulan tahun ajaran dimulai kecuali teman-teman terdekatnya saja. Apa ia gue harus terjebak sama Jaemin yang terkenal dengan julukan Ice Prince, ia dia tampan bak seorang pangeran dari negeri dongeng tetapi sifatnya yang cenderung pendiam dan juga cuek seperti sebuah es makannya dia diberi julukan Ice Prince oleh teman satu kelas. Gue sendiri emang sama sekali ga pernah bicara sama dia, ya mungkin emang sifatnya yang pendiam dan cuek atau ada sebuah alasan lain mengapa ia cuek? Ntahlah gue hara pia bisa bekerja sama untuk mengerjakan tugas sejarah ini.                                                                         Kakaotalk 20:00 Ara Hai ini Jaemin kan? gue Ara btw kita satu kelompok gimana lo udah ngerjain rangkumannya? gue udah selesai sampai halaman 37 sisanya sama lo ya? Selama beberapa menit gue menunggu balasan dari Jaemin tetapi sampai setengah jam kemudian pun ia belum membaca pesan yang gue kirim jadi bagaimana dengan besok? Ya gue harap di abaca pesan yang gue kirim lalu melanjutkan tugasnya. Tapi kalau dia ga baca pesan itu gimana? haduh mana besok dikumpulinnya. "Arghh gatau pokoknya ini salah Jaemin kalau dia ga ngerjain, mending gue tidur aja deh kalau gitu."                                                                                    ----- Mipa zuzu nyamnyamnyam, gue mendengar dering alarm yang keluar dari ponsel gue, begitu gue matikan alarmnya gue kembali tidur untuk beberapa waktu ntahlah apa gunanya memasang alarm jika akhirnya gue kembali tidur lagi. Dan setengah jam kemudian gue segera bersiap untuk berangkat sekolah. Berjalan di koridor sekolah menuju kelas sambil membuka ponsel untuk melihat apakah Jaemin membalas pesan dari gue semalam ternyata ia tidak membalasnya, dan beruntungnya gue melihat angka 1 yang menghilang di kolom chat itu artinya pesan yang gue kirim sudah di baca olehnya. Semoga saja dia benar-benar membaca pesan itu dan mengerjakan tugasnya, tapi tetap saja dengan tidak membalas gue masih belum tenang dan terus kepikiran soal tugas sejarah. Begitu sampai di dalam kelas, gue melihat hanya ada beberapa murid saja yang baru datang padahal ini sudah jam 06:45 dan 15 menit lagi bel masuk berbunyi, gue duduk di bangku gue dan melirik ke arah barisan kedua tempat dimana Jaemin duduk dan ternyata bangku itu masih kosong. "Haduh nasib gue gimana ini?"keluh gue sambil menghela nafas dengan kasar dan itu terdengar oleh murid yang berada di belakang gue dan ia pun langsung menepuk bahu gue lalu gue menoleh ke arahnya. "Morning-morning muka udah kusut aja sini gue setrika muka lo,"kata Mark yang duduk di belakang gue. "Berisik Mark." "Weh keep calm sis, why?" "Temen lo tuh kemana?" "Who? I have many friend biasalah cogan,"jawab Mark dengan kepedean pangkat tiganya. "Hmm gue lagi gamau debat sama lo." "Gue ga ngajakin debat sayang." "Heh bilang apa lo? sini deketan muka lo." "What lo mau nyium gue? jangan di sini Ra." "Hah? gue gampar tuh muka lo,"ucap gue dan Mark hanya tertawa lalu gue membalikan badan gue kedepan dan memutuskan untuk bermain ponsel sambil membuka aplikasi ** dan melihat-lihat akun ** 'Park Chanyeol' hehe gue heran kenapa Chanyeol bisa seganteng ini? gue mau daftar jadi calon pendamping hidupnya haha. Ya setidaknya mood gue bisa naik hanya dengan melihat wajah Chanyeol yang terpampang di halaman instagramnya. Tidak lama gue pun mendengar suara bel masuk lalu beberapa murid yang tadinya ada di luar kelas pun dengan terburu-buru masuk ke dalam kelas, gue hanya berharap ada Jaemin mungkin dia terlambat tapi sampai semua murid di kelas masuk ternyata Jaemin ga ada. "Haduh Jaem lo kemana sih? masa belum dateng?"gue kembali melirik ke arah bangku barisan kedua dekat jendela. "Woy anjir Sung gue lupa ga buat tugasnya nya,"kata Chenle ke Jisung yang duduk tepat di depannya. "Lah kebiasaan lo pasti kemarin abis bergadang nontonin upin & ipin." "Hahaha anjir tau aja lo kerjaan gue nonton si kembar." "Terus gimana nasib kita njir?" "Kita lo aja kali gue ngga hahaha,"tawa Chenle dengan suara khasnya. "Buset telinga gue kena bom atom ini anjir,"ucap Haechan yang sedang lewat di dekat tempat duduk Chenle langsung menutupi telinganya. "Heh gue bekem mulut lo pake lakban berisik amat nih anak lumba-lumba,"lanjut Haechan. Sedangkan Chenle hanya bodo amat tidak mempedulikan ucapan Haechan ia lanjut tertawa ntah apa yang lucu menurut dirinya. "Heh itu tugas kita gimana?"tanya Jisung. "Lah lo berdua ga ngerjain tugas?"tanya Haechan, Jisung dan Chenle pun menggelengkan kepalanya. "Mampus,"balasnya. "Njir emang lo udah?"tanya Chenle. "Belum, ya maksudnya mampus gue juga belum haha,"tawa Haechan. "Apa belum?" "Buset dah Mark lo kan pake earphone masih aja bisa denger suara gue." "Seriusan lo? katanya lo yang mau buat kan?"tanya Mark lagi. "Ya gue ketiduran kemaren, habis nemenin bapak nge ronda,"jawab Haechan. "Hah njir lo ikut ngeronda lagi? ngapain lo pasti kepengen ikut main catur." "Tau aja lo Mark haha." "Tugas gue malah ketinggalan,"celetuk Jeno, dan terdengar oleh Renjun yang duduk di sampingnya langsung menatap ke arah Jeno dengan sinisnya. "Tadi buru-buru, gue kesiangan hehe jangan marah Ren nih ya kata nyokap gue orang marah temennya setan,"tawa Jeno sambil menggaruk rambutnya. "Iya lo setannya pe'a,"balas Renjun sambil menoyor kepala Jeno. "Wahaha kita emang sahabat, tugas aja pada ga ngerjain,"ucap Mark. Gue yang mendengar perbincangan mereka merasa aneh, tugas ga ngerjain aja kok malah seneng ya? coba gue? sekarang aja jantung gue masih dag dig dug nungguin Jaemin. "Kalian bener belum ngerjain?"tanya gue, dan mereka berlima kecuali Renjun langsung menggelengkan kepalanya. "Ra gue sekelompok sama lo aja deh,"kata Renjun. "Ren kan ketinggalan tugasnya ya maaf,"ucap Jeno. "Lo sih ah awas aja kalau tugas ketinggalan lagi ga akan gue bantu urus tuh kucing lo." "Iya-iya santai Ren,"kata Jeno sambil mengacungkan ibu jarinya pada Renjun dan Renjun hanya menatapnya dengan malas. "Terus sekarang kita mau gimana my friend?"tanya Mark. "Bolos aja bolos,"saran Jisung. "Kecil-kecil ngajakin bolos tapi boleh juga sih ide lo sungguh briliant,"kata Haechan. "Yok dah sebelum ada guru, Ren lo ikut ga?"tanya Jisung. "Etdah gue ga pernah bolos anjir tapi gara-gara Jeno ya udah deh ngikut mau nge bubur gue laper,"jawab Renjun. "Ra lo mau ikut ga?"tawar Chenle. "Gue? lo pada mau ngajarin gue yang ga bener?" "Ya siapa tau lo pengen ikut sama kita-kita." "Ngga ah, gue udah ngerjain tugas kok." "Terus si Jaemin ngerjain emang?"tanya Mark. "Ya-ya se-semoga aja dia ngerjain." "Haha ya udah deh bye Ara kesayangan gue, sampai jumpa di jam istirahat,"kata Haechan sambil melambaikan tangannya ke arah gue. Dan jadilah mereka ber enam bolos pelajaran, sementara gue masih diem sambil berdoa semoga aja gurunya berhalangan hadir atau tiba-tiba ada rapat dadakan. Dan ternyata doa gue tidak terkabul, karna gurunya dateng ke kelas dengan wajah yang ceria. "Mati gue mati." Tidak lama terdengar suara ketukan pintu kelas dan masuklah seorang murid yang terlihat sedang terburu-buru. "Maaf bu saya telat,"ucap murid laki-laki dengan nafas yang sedikit terengah-engah.                                                                                      -----

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

RAHIM KONTRAK

read
418.3K
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
464.8K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
15.7K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

Istri Kecil Guru Killer

read
156.4K
bc

Hubungan Terlarang

read
501.1K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook