bc

Kembalinya Sang Pewaris Tunggal Manzano

book_age18+
695
FOLLOW
4.3K
READ
billionaire
sex
love after marriage
arrogant
badboy
goodgirl
drama
city
royal
like
intro-logo
Blurb

Mendadak jadi orang terpandang atau terkaya membuat Matthew merasa bahwa keberuntungan untuknya jatuh dari langit, yang dulunya ia hanya seorang pria miskin dan tinggal digubuk derita menjadi pria kaya raya dengan sosial yang tinggi.

Tak seperti orang kaya pada umumnya yang menyewa ONS menjadi teman tidur, sebaliknya Matthew malah menjual diri pada Tante-tante kekinian yang haus kasih sayang suaminya. Ia juga menjadi teman tidur para wanita lajang yang haus akan cinta namun belum menikah. Atau, wanita lajang yang hanya ingin menikmati hal memuaskan di ranjang. Dan, ia dibayar atas jaza yang ia berikan.

Hanya satu yang ia miliki, yaitu ketampanan di atas rata-rata sehingga para wanita rela membayarnya berapa pun untuk aksi yang ia berikan. Dan, apa pun demi uang, Matthew akan melakukannya yang penting tak menjual barang haram atau mencuri.

Hidup Matthew menjadi berubah 100% dari gaya, hidup, dan uang yang ia miliki setelah menjadi keluarga Manzano.

Bagaimana kisah Matthew Lewy, yang secara mendadak menjadi Matthew Lewy Manzano?

Yuk stay.

Jangan lupa tap love agar notifnya muncul ya.

chap-preview
Free preview
Klien ke-31
Pagi itu di salah satu pusat pertokoan di kota Amsterdam, Belanda. Seorang pria bernama Matthew tengah duduk di teras rumahnya seraya mencuci sepatunya yang akan ia gunakan untuk hadir di acara pernikahan teman kliennya. Ya di sini setiap Matthew melakukan pekerjaan, ia selalu menyebut seseorang yang membayar jasanya adalah 'klien'. Agar lebih memudahkan dirinya untuk berbicara dengan orang-orang yang belum tahu tentang pekerjaannya. Matthew adalah pria yang ketampanannya di atas rata-rata, wajah dan tubuhnya dipahat sempurna, seperti sebuah mahakarya yang indah, membuat setiap wanita yang melihatnya merasa berada di atas langit, mengayun dan terbang bebas di atas sana. Siapa yang tak mengenal Matthew? Pria tampan dan rupawan yang belum menemukan tumpuan terakhirnya. Pria dewasa dengan wajah halus, menyihir setiap wanita yang melintasinya. Bukan keinginan Matthew menjadi pria yang disukai banyak wanita, ia tak meminta lahir menjadi tampan, namun ketampanannya menyelamatkan hidupnya sejak usia 7 tahun hingga saat ini. Di kawasan pertokoan ini ada kontrakan kecil yang Matthew sewa untuk tempatnya tinggal. Bukan hanya Matthew, tapi sebagian orang juga tinggal di sini. Setiap pintu memiliki kamar dan ruang mereka sendiri. Pria yang lahir sudah tak memiliki keluarga, ia di angkat oleh pasangan suami istri yang sudah rentah dan ketika usianya 7;tahun, pasangan suami istri itu meninggal dunia akibat penyakit kronis yang di alami. Sebelum keduanya meninggal, mereka mengatakan bahwa Matthew mereka temukan di sebuah keranjang yang ada di depan swalayan malam itu, dan cuaca sangat dingin ditambah lagi sudah larut malam, jadi pasangan suami istri itu memilih membawa bayi itu pulang dan memberi nama Matthew Lewy. Matthew tak bernasib sama dengan orang-orang seusianya, seusianya sudah menikmati hidup dengan menikah bersama orang dicintai, sementara Matthew masih menjadi beban untuk dirinya sendiri, ia hidup dengan melakukan pekerjaan apa saja. Ia juga sering menjadi model panggilan jika sebuah perusahaan kekurangan model atau membutuhkan model. Matthew tak pernah menawarkan dirinya pada pekerjaan, ia yang menerima setiap tawaran dengan bayaran yang besar. Bayaran yang sering Matthew terima, jumlahnya tak main-main, namun uangnya ia gunakan untuk mengobati adiknya yang kini dirawat di rumah sakit, anak dari pasutri yang menyelamatkannya, karena diberi makan dan diberi tempat tinggal gratis, dan sebagai gantinya Matthew harus mengurus Millen, adiknya. Sayang seribu sayang, anak secantik Millen harus mengidap penyakit kanker yang mematikan, hingga biaya pengobatan dan biaya penunjang hidup adiknya sangat mahal, itulah alasan Matthew mencari nafkah sekeras itu. Melakukan pekerjaan serabutan dan mengharap gaji semampu kliennya berikan. Matthew bangkit dari duduknya dan menjemur sepatunya berharap matahari akan sangat panas hari ini, karena ia harus menghadiri acara pernikahan teman kliennya bersama kliennya, jadi ia harus tampil menarik, dan sepatu yang ia cuci itu adalah sepatu satu-satunya yang ia miliki. "Halo, Sayang," ucap suara yang datang tiba-tiba menyambar telinganya dan wajahnya. Apalagi di pagi hari yang harusnya ia gunakan untuk mencicipi roti bakar dan secangkir kopi hangat buatan kedai kopi yang ada didepan sana. Jessie Miller—klien ke 31. Wanita dengan dress berwarna merah itu tersenyum menatap Matthew, pria yang mengenakan pakaian santai itu menautkan alisnya, Matthew bertolak pinggang didepan Jessie dan asistennya yang membawa banyak kantung kertas ditangannya. "Nona Miller? Ada apa gerangan?" tanya Matthew. "Tak pantas seorang Nona Kaya Raya datang di tempat seperti ini." "Ayolah, Matt, santai. Tak perlu se-sopan itu padaku, usia kita juga tak jauh, jadi berbicaralah secara santai." Jessie tersenyum dan membuka kacamata rayband-nya. Jessie memiliki masalah yang serius, di usianya yang sudah hampir berkepala 4 sudah menikah berkali-kali dan belum punya anak. Salah satu klien yang membayarnya mahal adalah Jessie, tugasnya hanya menemani Jessie ke acara pernikahan temannya. Lalu menunjukkan kepada semua orang betapa beruntungnya Jessie menemukan pria yang tampan dan masih sangat muda. Jessie benar-benar beruntung andai itu benar-benar terjadi dalam hidupnya. "Apa yang kamu lakukan pagi ini, Matt?" tanya Jessie melihat sepatu yang sudah digantung Matthew. "Nona Miller pasti sudah melihatnya. Jadi, saya tak perlu menjawabnya." "Matt, aku kemari mengantarkan setelan jas mahal, jam tangan mahal, juga sepatu mahal, ada juga sejumlah uang yang bisa kamu gunakan, dan itu bukan bayaran untukmu, bayaran untukmu akan saya transfer setelah tugasmu selesai." "Okay." "Matt, tak bisakah kau hidup denganku saja? Tak perlu berpura-pura, kita bisa hidup berdua. Kamu jadi bisa meninggalkan rumahmu yang jelek ini. Wajah tampanmu itu tak cocok tinggal ditempat ini." Jessie begitu enteng mengatakan itu. Dan, tawaran itu sudah menjadi tawaran kesekian kalinya untuk Matthew hidup enak. "Saya tidak melibatkan hati dengan pekerjaan saya, Nona. Jadi, nikmati saja hari ini tanpa terikat oleh apa pun," jawab Matthew. Tak butuh waktu lama, ponsel Matthew terdengar, ia meraih ponselnya di atas meja teras dan melihat notif yang datang dari nomor baru. (Datanglah ke hotel Borito malam ini pukul 10. Penting! Kalau kamu mau mendapatkan uang yang banyak) Pesan itu dari seseorang tak dikenal. Matthew segera membalas 'ok' tanpa berpikir panjang. Ia lalu kembali teralih oleh Jessie yang masih berdiri didepan rumahnya. Tak juga ia persilahkan masuk. Asisten Jessie lalu menaruh semua kantong belanjaan bosnya di teras rumah Matthew. Pria yang memiliki otot besar itu membuat Jessie jatuh cinta pada pandangan pertama, namun Matthew pria yang professional, jadi tak akan mungkin memainkan hati didalam pekerjaannya. "Semua sudah saya siapkan. Kamu tak perlu khawatir masalah pakaian atau apa pun itu. Kamu akan menjadi orang kaya hari ini. Jadi, nikmatilah sampai waktunya selesai." Jessie tersenyum. "Oh iya. Ada mobil yang sudah parkir didepan sana. Kamu bisa menggunakan mobil itu untuk datang menjemputku. Jangan lupa untuk datang tepat waktu." Matthew tak banyak bicara, ia sedang penasaran pada pesan yang baru saja terkirim ke ponselnya. Siapa yang mau menemuinya? Mengapa terdengar seperti sebuah rahasia besar. Matthew tiba-tiba saja penasaran. "Matt, kamu dengar aku tidak?" "Iya. Saya mendengarnya." Matthew menjawab. "Apa ada klien baru?" "Tak ada." Matthew menggaruk leher belakangnya dan menghela napas halus. "Maksdunya bukan." "Sepertinya saya akan di sini berjam-jam tanpa kamu persilahkan masuk, jadi lebih baik saya pergi saja. Jangan terlambat untuk datang menjemput saya." Matthew mengangguk. Jessie lalu pergi dan meninggalkannya yang masih kebingungan. Seseorang yang mengirim pesan itu mengatakan ia harus ke hotel Borito pukul 10, kenapa harus pukul 10? Kenapa pertemuannya harus malam hari? Matthew mengelus jidatnya. Siapa Sebenarnya?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K
bc

Marriage Aggreement

read
80.9K
bc

Dilamar Janda

read
319.1K
bc

Scandal Para Ipar

read
693.7K
bc

Sang Pewaris

read
53.1K
bc

JANUARI

read
37.1K
bc

Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi

read
2.6M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook