Henson

1781 Words
Lucas Henson. Luke. Pacar Agatha sebelum Isaac memilikinya. Setidaknya Agatha menganggap Lucas pacarnya. Agatha tidak pernah melupakan Lucas bahkan ketika ia melakukan hubungan intim dengan Isaac. Gadis itu mencintai Lucas dengan sepenuh hati. Mungkin karena itu ia tidak bisa sepenuhnya memberikan dirinya kepada Isaac meskipun sekarang ia sudah berada di tangan pria itu. Tapi Lucas pun sebenarnya sama brengseknya seperti Isaac. Ia memperlakukan Agatha seperti jalang. Agatha tidak pernah yakin kalau Lucas mencintainya. Tapi pria itu selalu ada di sekelilingnya, bersetubuh dengannya, bahkan mengajarinya hal-hal seksual yang tidak pernah Agatha rasakan sebelumnya. Agatha mendorong pria yang ada di hadapannya itu menjauh. Ia segera memperbaiki roknya lalu berlari menuju pintu. Ia memutar kenop pintu berkali-kali sambil mendorong pintu itu dengan tubuhnya. Gadis itu sesekali menoleh kearah pria yang sedang mengaduh sambil berdiri lagi. Agatha celingak-celinguk berusaha mencari kunci pintu itu. Nafasnya tersengal-sengal; karena serangan panik dan ketakutan yang memenuhi tubuhnya. Lucas tadi menyeringai kepada Agatha yang sadar kalau ia terjebak. Pria itu memperlihatkan kunci yang dicari Agatha di tangannya, lalu segera berjalan cepat kearah Agatha. Lucas menggeram sambil menekan tubuh Agatha ke tubuhnya. "Kau sekarang sudah nakal ya, sayang." Kata pria itu sambil meremas p****t Agatha dengan keras. Agatha mengerang kecil, merasakan pantatnya yang nyeri karena diremas. Lucas itu mengeratkan dekapannya sambil mulai memutar dan mengangkat p****t Agatha ke udara. Lalu tiba-tiba ia memukulnya. Agatha mencicit ketika ia merasakan pukulan kecil di pantatnya. "Kumohon, jangan," lirih Agatha sambil mencoba mendorong tubuh pria itu dengan tenaganya yang tersisa. Tapi pria itu hanya tersenyum. Ia mengeluarkan sebuah tablet pil dari kantong celananya lalu mengambil salah satu dan memasukkannya paksa ke mulut Agatha. Pria itu kemudian melumat bibir Agatha, memaksa gadis itu untuk menelan pil itu tanpa air. Agatha tidak tahu pil apa yang diberikan pria itu kepadanya, sampai ia mulai merasakan sekujur tubuhnya mulai memanas. "Aku baru mendapatkan ini baru-baru ini." Kata Lucas sambil mencium kening Agatha dengan sayang, "Aku kangen banget denganmu. Darimana saja hm?" Katanya sambil menjilat dan mencium leher jenjang Agatha. Tubuh Agatha menjadi semakin panas. Kedua kaki Agatha mulai saling menggesek satu sama lain. Pria itu tersenyum lebar ketika sadar cara bernapas Agatha yang mulai tidak beraturan. Pilnya mulai bekerja, pikirnya. Pria mencium bibir Agatha dengan lembut. Ia membuka kancing baju Agatha sambil terus melumat bibir gadis itu dengan lembut dan lambat. Agatha diangkat pria itu menuju salah satu kasur di ruangan UKS yang masih dingin karena udara pagi. Ia menatap Agatha sejenak sambil membuka kancing baju seragam Agatha. Gadis itu tidak berhenti gemetaran. Dari napsu yang meningkat dan ketakutannya. Ia terus mencoba untuk mendorong tubuh kokoh pria itu sambil menahan tangannya yang mulai meraba p******a Agatha yang tegang.  "Ayolah, sayang." Kata pria itu sambil mencium bibir Agatha sesekali. Kedua tangan gadis itu menutup payudaranya yang sudah terpampang jelas. "Kau menginginkanya juga. Aku tahu itu." Kata Lucas sambil tersenyum lebar.  Agatha menggeleng, tapi wajahnya sudah memerah. Lucas tersenyum sambil membuka kedua tangan Agatha dengan paksa. Ia segera meremas dan memilin p****g p******a Agatha dengan ganas. Ia tidak suka main lembut. "Lucas." Desah Agatha. Lucas segera mengangkat kepalanya untuk menatap Agatha yang memanggil. "Untukmu aku ini apa?" Tanya Agatha. "Hm? Tumben bertanya?" Kata Lucas sambil menyingkap rok Agatha dan segera menarik turun celana dalam gadis itu. Kedua jari Lucas segera masuk kedalam milik Agatha lalu mulai bergerak maju mundur. Agatha menahan desahannya dan terus menatap kedua mata Lucas yang menatap wajahnya tajam, ingin melihat wajah apa yang bisa Agatha perlihatkan ketika ia mendesah. "Kenapa ditahan?" Tanya pria itu. "Ja..ngh.. Jawab dulu." Lucas memalingkan wajahnya sambil berpikir sejenak. "Kalau kujawab, apa aku bisa keluar di dalam?" Tanyanya. Agatha segera menggeleng. Bahkan memasukkan juniornya ke milik Agatha saja sepertinya Agatha akan menolak pria itu sekuat mungkin. "Kalau begitu aku tidak perlu menjawab dong." Kata Lucas sambil menggigit p****g Agatha. Gadis itu memekik kaget sambil terus menahan desahan supaya tidak keluar dari mulutnya. "Katakan aku bisa keluar di dalam. Baru aku akan menjawab semua pertanyaanmu, hm?" Kata Lucas sambil mulai memutar jarinya di bawah sana. Akhirnya Agatha tidak kuasa menahan desahannya. Gadis itu segera mengangguk sambil mengadahkan kepalanya. Ia hampir sampai di puncaknya. "Katakan dengan mulutmu, sayang." "Ya! Ahhn! Kamu boleh keluar di dalammh! Ahh! Aku mau keluar, Lucas. Mmhh!" Lucas mempercepat gerakan tangannya sampai Agatha merasakan orgasmenya. Pria itu tersenyum lalu kembali menegakkan tubuhnya lalu melepas tali pinggang dan menurunkan resleting celananya. "Kita ini teman tidur." Jawab Lucas. "Tapi aku menyukaimu juga." Katanya lagi sambil kembali mendekap Agatha dan menuntun miliknya ke milik Agatha. "Ada lagi, sayang?" "Apa kamu mencariku, ketika aku tidak sekolah?" Tanya Agatha, berharap pria itu akan mengiyakan. Lucas hanya terkekeh, lalu menghentak masuk kedalam Agatha. Ia segera menggenjot milik Agatha dengan sekuat tenaganya. Agatha menahan mulutnya supaya tidak ada suara yang keluar. Tapi Lucas mengernyitkan dahinya, tidak suka dengan kelakuan gadisnya. Lucas mengangkat kedua tangan Agatha dan menguncinya diatas kepala gadis itu. Ia kemudian mencium dan menjilat bibir Agatha sambil terus memaju mundurkan pinggulnya. "Jangan tahan desahanmu. Aku suka ketika kau mendesahkan namaku." Kata Lucas. "Aku tidak akan mendesahkan namamu." "Kau akan melakukannya." Kata Lucas sambil memijit k******s Agatha sambil terus menghentak dalam ke milik Agatha. "Kau akan kubuat memohon untung c*m, sayang." Agatha kembali menggeleng sambil menggigit bibir bawahnya. "Hm? Kau tidak mau c*m denganku? Aku tadi 'kan sudah dapat kartu hijau buat keluar di dalam. Masa aku sendiri yang keluar terus kamu enggak?" "Tidak." Kata Agatha sambil menahan suaranya. Lucas hanya terkekeh kecil. Pria itu tahu Agatha hanya membual. Tubuh gadis itu sensitif dengan sentuhan. Tapi satu posisi yang menjadi titik lemah Agatha adalah ketika gadis itu duduk di pangkuannya. Lucas mengatur posisinya dan mengangkat Agatha supaya duduk di pangkuannya. Pria itu mencium bibir Agatha lagi sebelum menghentak dalam, lebih dalam dari sebelumnya. Agatha mendesah kecil ketika merasakan dinding rahimnya berkedut, merespon gesekan kasar dari milik Lucas. "Mendesahlah, sayang. Kenapa kamu hari ini menahan diri terus hah?" Tanya  sambil terus menggempur v****a Agatha. "Kita tidak bisa terus begini, Lukas. Mmh!" "Begini bagaimana?" "Teman tidur. Hnn! Tan.. Tanpa status jelas. Ahnn Lucas!" Lucas tersenyum lalu mengecup pipi Agatha dengan sayang. Pria itu mengelus wajah Agatha sambil terus menghentakkan miliknya. "Kau mau jadi pacarku kalau begitu? Aku tidak masalah." Agatha tertegun. Bukan itu maksudnya. "Kalau aku bilang tidakk hnngh ahhnn! Apakah kau akan melepaskanku?" "Tidak." Sanggah Lucas dengan cepat sambil menoleh kepada kedua manik mata Agatha. "Aku sudah mendidikmu supaya jadi milikku. Aku tidak akan melepaskanmu." "Tapi kau tidak mencintaiku." Kata Agatha. "Bagaimana caranya kau menginginkanku?" Rahang Lucas mengeras. Pria itu kesal dengan kata-kata Agatha. Untuk apa dia tahu keinginan Lucas? Agatha hanya perlu melayaninya saja 'kan? Seperti gadis-gadis lain yang Lucas tiduri. Tapi kalau dibandingkan dengan Agatha gadis-gadis diluar sana rasanya tidak sebanding. Lucas sadar itu. Tapi ia tidak tahu cara menjelaskannya ke Agatha. Pria itu hanya melayangkan ciuman yang dalam kepada Agatha dan kembali fokus menghentakkan miliknya ke dalam milik gadis itu. Lucas rasa selama ia bisa mendekap Agatha seperti sekarang ini, ia sudah puas rasanya. "Lukas.. Aku mauhh mmh keluar." Desah Agatha sambil melingkarkan tangannya di leher Lucas. Pria itu tersenyum lalu mencium pelipis Agatha sambil mempercepat miliknya. Ia pun hendak keluar. Agatha mengejan bersamaan dengan hentakan terakhir Lucas. Mereka berdua sampai bersamaan. "Sial, sayang." Desah Lucas. "Kenapa milikmu nikmat sekali." Lucas mengusap wajah Agatha yang dipenuhi keringat dan air mata. Jarinya membelai setiap inci wajah Agatha lalu berhenti di bibir gadis itu. Agatha membuka dan membiarkan jari Lucas masuk ke mulutnya. Lalu gadis itu menghisapnya seperti lolipop yang manis. Lucas terkekeh lalu segera membersihkan milik Agatha dan miliknya dengan ujung kemejanya. Pria itu kembali memakaikan celana dalam Agatha dan memperbaiki posisi rok seragam Agatha. Lucas  kembali mencium dan melumat bibir Agatha. Apa ia mencintai gadis ini? Tidak juga. Cinta adalah kata yang terlalu kuat. Terasa begitu mutlak untuknya yang tidak suka dibawa berpikir terlalu panjang. Apalagi soal perasaan. Persetan dengan perasaan. Apa pentingnya? "Kau mau jalan-jalan dulu siang nanti, sayang?" Tanya Lucas sambil mendekap tubuh Agatha. Gadis itu hanya diam sambil menatap keluar jendela yang berembun. "Hei." Panggil Lucas lembut. "Kamu kenapa hari ini, hm? Jiwamu kayak gak di tubuhmu." Agatha menggeleng. Ia hanya tersenyum lalu memperbaiki rambutnya. "Agatha." Panggil suara Lucas yang berat. "Pertanyaanku itu serius." Katanya lagi. "Aku mau kamu jadi pacarku. Kalau kamu tidak keberatan." Lucas tidak mencintai Agatha. Setaunya pun semua teman-teman segengnya yang punya pacar kedengaran seperti tidak mencintai pacar mereka. Mereka hanya menggunakan status pacaran supaya hubungan seks yang mereka lakukan terasa lebih intim saja. Tapi Agatha hanya menatap Lucas dalam diam. "Aku akan minta izin dulu." Katanya. "Untuk apa? Pacaran denganku?" "Untuk jalan-jalan pas pulang sekolah." Kata Agatha sambil memperbaiki kerah bajunya. Lucas tersenyum lagi, mungkin Agatha belum ingin menjawab, pikirnya. Yah, dia pun tidak masalah. "Ya sudah. Nanti aku jemput ke kelasmu ya." Kata Lucas sambil membuka kuncian pintu UKS tepat sebelum bel berbunyi. Lucas melambaikan tangannya kepada Agatha lalu berlalu ke kelasnya. *** Kay mengetuk dua pintu besar menuju ruangan di pojok gedung tinggi itu. Ia segera masuk tanpa mendengarkan izin apapun dulu. Pria itu melemparkan berkas dalam amplor warna biru ke meja. Isaac yang berdiri dekat jendela segera menoleh dan meletakkan gelas alkoholnya di meja. "Kau meminta ini kemarin." Kata Kay. "Gue gak tau Agatha ini ada hubungan sama siapa aja. Tapi lo harus liat semua ini." Isaac duduk di kursi kebesarannya lalu membuka satu-satu amplop itu. "Orang-orang gue cuma ngegali seminggu tapi udah dapat sebanyak ini. Gue gak tau lagi kalo gue dikasih waktu sebulan." Isaac mengeluarkan beberapa foto-foto yang ada di berkas berjudul mantan kekasih. "Mantan Agatha lumayan menarik semua. Anak-anak orang kaya raya. Tapi yang terakhir yang paling menarik menurut gue." "Lucas Henson. Anaknya Tuan Kihara Henson dari H&Co. Anak bermasalah. Mirip banget kayak lo pas SMA. Balap. Mabok. Gila cewek. Gak ada bagus-bagusnya." "Dia keliaran di sekitaran Agatha?" Kay mengangguk. "Dia baru balik dari Jepang. Pas sebulan Agatha lo sekap dia juga gak sekolah. Gue punya firasat dia masih suka keliaran di sekitar Agatha dan dia gak tau soal lo atau masalah rumah Agatha." "Ada lagi?" Kay kelihatan ragu untuk menjawab tapi dia segera menarik satu amplop yang ada di meja Isaac lalu mengeluarkan secarik kertas dari dalam. "Apa itu?" "Awalnya gue kira si Lucas ini cuma anak previleged yang gak tau diri. Tapi gue ada firasat gak enak kalau dengar nama dia. Kayak pernah dengar." Kay menoleh kepada Isaac sambil menyodorkan kertas di tangannya. "Kayaknya lu kenal sama kakaknya dulu." "Hah?" Isaac menerima kertas itu lalu membaca isinya. Pria itu segera meletakkan kertas itu dan menyandarkan badannya ke bangku empuknya. Ia mengumpat dirinya dan masa lalunya yang liar. "Kayak yang gue bilang, dia gak tau Agatha sekarang sama lo. Dia cuma tau Agatha sebagai cewek dia." "Justru itu gue khawatir, sial." Kata Isaac geram. "Justru karena ada Agatha sekarang."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD