bab 7

1566 Words
Kean membuka kelopak matanya perlahan, melirik jam yang berada di atas nakas ia menoleh ke sampingnya dimana Cinta berada Kean mengamati Cinta yang seperti menggigil dengan rintihan kecil, ia membalikkan tubuh Cinta yang membelakanginya agar menghadap Kean, kemudian meletakkan punggung tangannya di dahi Cinta sangat panas, membuat Kean panik " ta" panggil Kean sambil menepuk pipi Cinta pelan, tidak ada jawaban Cinta menarik selimut semakin mengeratkan pada tubuhnya sementara sang suami bergegas beranjak menuju dapur tak lama Kean kembali dengan membawa baskom berisi air hangat juga handuk kecil Kean mencelupkan handuk kecil kedalam baskom lalu memeras dan meletakkannya di dahi Cinta, ia pun kembali naik ke atas ranjang memeluk istrinya erat menyalurkan rasa hangat dari tubuhnya. Cinta membuka matanya perlahan lalu meraba dahinya yang terasa berat dan ternyata sebuah handuk kecil yang masih sedikit lembab ada disana, ia memindai sekeliling kamar mencari keberadaan sang suami pintu kamar terbuka menampilkan sosok Kean yang masuk dengan sebuah nampan ditangan " udah mendingan?" Kean bertanya setelah meletakkan nampan tersebut di atas nakas kemudian duduk di sisi ranjang dekat Cinta Cinta mengangguk lantas bergerak berusaha duduk bersandar pada headboard Kean sempat membangunkannya untuk sholat subuh tadi, syukurlah keadaannya sudah membaik, Cinta kembali tidur setelah sholat subuh, Kean membiarkannya...memberi waktu untuk Cinta beristirahat " minum dulu" titah Kean sambil menyodorkan segelas air putih, Cinta meraihnya lalu meminum air putihnya hingga setengah gelas "mas gak kerja?" Cinta bertanya karena melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah sembilan namun suaminya masih ada bersamanya " kerja" sahut Kean " terus kenapa belum siap siap?" " saya ngurus kamu dulu, ini udah saya bikinin Sandwich, mau?" Cinta mengangguk memberikan senyum tipis suaminya ini benar benar perhatian " hari ini saya gak ke kampus karena ada kerjaan di kantor, kamu sendirian di rumah gak apa apa, kan?" Kean memberitau menatap Cinta yang sedang mengunyah " gak apa apa, kok" sahut Cinta mengangguk " atau ikut saya aja ke kantor?" Cinta tampak menimbang tawaran Kean, ia memikirkan jika dirumah seorang diri pasti akan membuatnya bosan " emang Cinta gak ganggu kerjaan, mas?" " gak" " ya udah, Cinta ikut mas aja" Cinta beranjak dari ranjang setelah berkata demikian " Cinta siapin baju kerja, mas dulu... oh iya, mas udah sarapan kan?" Kean menggeleng pelan membuat Cinta berkacak pinggang sambil memiringkan kepalanya sedikit " gimana sih, bikinin Cinta sarapan...tapi mas nya belum sarapan!" ucap Cinta kesal " ya udah tunggu, Cinta siapin baju kerjanya abis tu baru bikin sarapan" " bisa?" tanya Kean " bisa donk, Cinta udah gak apa apa kok" Kean tersenyum simpul memperhatikan Cinta yang tengah memilih setelan pakaian kerjanya " mas, siap siap dulu gih, Cinta mau ke dapur dulu" ucap Cinta dibalas anggukan kepala dari Kean *** Kean berdiri menyandarkan setengah punggungnya pada badan mobil, Cinta berlari kecil menghampiri Kean setelah mengunci pintu rumah, ia mengerutkan dahinya menatap Kean yang tengah termenung " hayooo! ngelamun, mikirin siapa?" celetuk Cinta membuat Kean tersentak lantas berdehem menetralkan raut wajahnya " mikirin kamu, ta" Kean menyahut dengan santai memang benar Kean sedang memikirkan istri kecilnya ini, merasa beruntung memiliki istri seperti Cinta Cinta diam membeku, bisa dipastikan pipinya merah merona saat ini " sejak kapan seorang Keanu bisa gombal receh kaya gini" ucap Cinta setelah tersadar dari hati yang berbunga bunga " ya sejak nikah sama kamu" sekarang malah Kean yang menahan rasa malunya " mas, kesambet apa sih?" " kesambet kamu, ta" " mas Kean, ih" Kean tertawa puas melihat Cinta yang salah tingkah di depannya benar benar lucu, wajahnya yang imut menampakkan bibir yang mengerucut sangat menggemaskan " ayo berangkat " Kean membukakan pintu mobil untuk Cinta, setelah Cinta terlihat duduk dengan nyaman, Kean baru menutupnya lalu memutari sebagian badan mobil lantas duduk di kursi belakang kemudi Kean mengemudikan mobilnya membelah kemacetan Jakarta, suasana hening menyelimuti keduanya " mas" panggil Cinta memulai pembicaraan " hhmm?" Kean berdehem sambil melirik sekilas sebagai tanggapan " mas udah lama kerja di kantor?" " hampir dua tahun mungkin" " perusahaan, mas sendiri?" " perusahaan ayah, mas meneruskan aja" sahutnya memberitau Cinta mengangguk mengerti tak lama kemudian mobil Kean berbelok memasuki gedung besar dan tinggi menjulang Kean menoleh sekilas ke arah Cinta yang menatap terkagum kagum gedung perusahaan yang sedang di urusnya ini, bahkan setelah keluar dari mobil Cinta masih melongo serius menatap gedung " yuk, masuk" ajak Kean menggenggam tangan Cinta erat setelah memberikan kunci mobil pada petugas agar diparkirkan di bagian paling bawah gedung Kean dan Cinta berjalan beriringan memasuki dalam gedung, disambut hangat para karyawan sesekali Cinta tersenyum membalas sapaan karyawan yang kebetulan berpapasan " kamu duduk di sofa aja, saya mau periksa berkas berkas dulu" titah Kean setelah berada di ruangannya Cinta mengangguk, meletakkan bokongnya di salah satu sofa yang berada di tengah ruangan Cinta memperhatikan Kean yang mulai sibuk dengan kertas kertas ditangan, sesekali Cinta berjalan jalan di sekitar ruangan melihat lihat barang atau pajangan yang ada di ruangan Kean untuk menghilangkan jenuh jika akan seperti ini lebih baik di rumah, ia mengambil keputusan yang kurang tepat Cinta berpindah duduk di kursi yang berada di depan Kean, menopang dagunya pada meja, menatap Kean yang sangat fokus mematuti layar laptopnya " bosen?" tanya Kean tiba tiba Cinta mengangguk pelan " kepala Cinta pusing lagi" keluhnya seketika Kean menghentikan jemarinya yang sedang mengetik kemudian terulur menyentuh dahi Cinta Kean beranjak dari duduknya mengajak Cinta ke sebuah ruangan yang biasa ia gunakan untuk beristirahat jika sedang lembur " ini kamar pribadi, mas?" Cinta bertanya mendapati ruangan dengan set ranjang dan furniture layaknya kamar di rumah " iya, biasanya kalo saya lembur sampe gak pulang, saya tidur disini" jelas Kean " kamu tidur aja" sambung Kean memerintah Cinta merebahkan tubuhnya menarik selimut hingga sebatas d**a, menatap Kean yang masih duduk dipinggir ranjang " kenapa mas, kok liatin Cinta gitu banget" " besok kamu masuk kuliah?" " insyaallah, tapi mereka?" " kamu gak perlu khawatir lagi, mereka sudah dapat sanksi" Cinta tersenyum tipis menanggapi " Cinta tidur ya" " iya" Kean mendekatkan wajahnya mengecup dahi Cinta sekilas kemudian melenggang pergi meninggalkannya Cinta cukup terkejut dengan tindakan Kean, pipinya terasa panas sungguh, Keanu membuat jantungnya berdebar cepat *** " mas, kita mampir ke rumah umi, boleh gak?" Cinta bertanya karena saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang, Kean melirik Cinta sekilas kemudian kembali fokus ke depan jalan " mau ngapain?" " kangen umi sama Abang" memang setelah acara resepsi pernikahan mereka, Kean langsung membawa Cinta tinggal di rumahnya yang sudah ia beli sejak lama, sebuah rumah minimalis berlantai dua tidak terlalu besar dan sederhana Kean memutar setir berbelok arah menuju rumah mertuanya sepertinya Cinta sakit bukan hanya masalah di kampus tapi juga karena merindukan keluarganya, maklum Cinta anak perempuan satu satunya Kean tersenyum tipis melihat Cinta yang tampak gelisah tak sabar ia jadi teringat ucapan salah satu karyawannya tadi ketika ia membeli makanan di kantin kantor " makanan buat istri ya, pak bos?" tanya Reno yang berdiri disampingnya, Kean mengangguk " kalo boleh tau namanya siapa pak bos?" " kepo sekali ya kamu, Reno!" Kean mendengus pelan Reno terkekeh kecil " cuma mau tau, pak" ucap Reno masih penasaran karena belum mendapat jawaban " Cinta" seseorang menjawab pertanyaan Reno membuat keduanya menoleh ke belakang mendapati Salma yang tengah tersenyum " namanya Cinta, kan pak?" Kean mengangguk samar " tau dari mana kamu sal?" " Cinta itu adik kelas saya waktu SMA , dulu kami sempat berteman baik banget...gak sangka sekarang benar benar jadi istri pak bos" Salma memberitau " maksudnya gak sangka gimana, sal?" Salma mengusap tengkuknya merutuki ucapannya barusan " tapi, pak bos jangan kasih tau Cinta ya, kalo saya yang bocorin" Kean mengangguk " Cinta itu pernah cerita sama saya, pak...kalo dia jadi secret admirer gitu, hampir setiap hari Cinta ceritain tentang pak bos terus, dia tertarik sama pak bos sejak SMP kalo gak salah...lama banget kan?!" jelas Salma antusias Kean cukup terkejut dengan penuturan Salma, ia harus membuktikannya sendiri " terima kasih infonya" Kean memarkirkan mobilnya di halaman rumah mertuanya, ia turun dari mobil kemudian mengitarinya untuk membukakan pintu mobil Cinta, Kean merangkul bahu Cinta yang sedikit lemas " assalamualaikum" salam Kean sambil mengetuk pintu rumah, cukup lama pintu dibuka dari dalam, hingga akhirnya azkia yang membuka masih memegang spatula " waalaikumsalam, astaughfirullah! anak umi kenapa? Kok pucat gini?" Cinta menatap sayu pada uminya " umi suruh Cinta masuk dulu kek, Cinta pusing ni" " yuk, yuk...masuk!" ajak umi Kean dan Cinta masuk ke dalam rumah, azkia menyuruh Kean untuk langsung membawa Cinta ke kamarnya Kean menggendong Cinta karena kamarnya berada di lantai dua, dengan hati hati Kean menaiki tangga sambil sesekali menatap wajah Cinta, perlahan Kean merebahkan tubuh Cinta ke atas ranjang " mau sesuatu?" tanya Kean yang duduk di sisi ranjang " Cinta mau tidur aja, mas...tolong bangunin pas sholat asar ya" Cinta berpesan agar Kean mengingatkannya waktu sholat Keanu menganggu lantas beranjak, sementara cinyta sudah memejamkan matanya Kean berjalan berkeliling kamar Cinta yang cukup besar dengan dinding bercat pink dan biru langit, ia melangkah mendekati meja belajar Cinta buku buku disana tersusun rapi, ia mulai mengamati satu persatu buku, hingga matanya berhenti pada satu buku dengan cover berwarna pink lalu meraihnya seketika Kean membelalakkan matanya saat membuka halaman pertama tertulis namanya lengkap ' ternyata apa yang dikatakan Salma benar ' batinnya berkata Kean mulai membuka halaman berikutnya, tidak ada banyak tulisan disana, hanya tertempel foto dirinya di lembaran lembaran itu lengkap dengan tanggal, bulan, dan tahun selama itu Cinta memendam perasaan cinta padanya...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD