bc

Takdir Allah

book_age16+
3.5K
FOLLOW
24.0K
READ
love after marriage
goodgirl
doctor
drama
tragedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Pengorbanan Naira Az Zahra yang mencintai Zaki Firdausi, teman semasa kuliah nya dulu.

Merelakan dan berusaha menghapus rasa cinta yang dia miliki hanya demi sebuah hubungan, yaitu persahabatan.

Menerima semua rasa sesak di hatinya, dan mengubur dalam-dalam semua harapan yang dia miliki.

Namun takdir berkata lain.

Sebuah insiden menyatukan mereka kembali.

Walaupun harus merasakan kehilangan yang cukup mendalam.

Kebahagiaan yang sempat tercipta, bukan lah akhir dari kisah mereka, melainkan awal dari segala ujian yang akan mereka lewati.

Kedatangan orang dari masa lalu Zaki, membuat hubungan nya dengan Naira menjadi sedikit retak.

Berbagai kesalah pahaman berhasil dibuat oleh orang dari masa lalu tersebut.

Dengan akal liciknya, dia selalu berupaya untuk memisahkan Zaki dan Naira. Menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan nya.

Naira dan Zaki tidak pernah menyadari bahwa mereka sudah dijebak. Membuat mereka sama-sama terhanyut dalam aliran licik orang dari masa lalu tersebut.

Lantas apakah yang akan Zaki dan Naira lakukan?

Akankah mereka bisa mempertahankan pernikahan mereka?

Lalu siapa kah orang dari masa lalu tersebut yang berhasil menjadi benalu di rumah tangga Zaki dan Naira?

chap-preview
Free preview
1
Mencintai lah dengan sewajarnya Jangan biarkan rasa cinta kita kepada manusia melebihi cinta kita kepada sang pencinta. Karena tidak ada cinta yang kekal melainkan cinta nya Allah. Naira Az Zahra Di siang hari yang sangat cerah, Hiruk pikuk orang yang berlalu lalang kesana kemari seperti di kejar waktu. Ya begitulah Susana di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta. Naira Az Zahra, seorang dokter muda spesialis bedah yang memiliki paras yang cantik. Tidak itu saja, dia juga terkenal baik hati dan ramah kepada siapa saja. Naira memiliki seorang sahabat, yaitu Nindya Fitriani. Mereka sudah lama bersahabat dan hubungan mereka sangat baik, sudah seperti saudara kandung sendiri. Nindya juga berprofesi sebagai dokter umum di rumah sakit yg sama dengan rumah sakit Naira bertugas. Zaki Firdaus, seorang pemuda yang tampan, baik dan idaman para wanita. Di tambah dengan profesi nya sebagai seorang dokter yang menambah kharisma nya. " Selamat pagi dok" sapa para perawat kepada naira yg melewati koridor rumah sakit. " Pagi." balas Naira dengan senyum ramahnya. Dan setelah itu Naira melanjutkan perjalanan nya menuju ruang kerjanya. " Assalamualaikum Nindya." ucap Naira setelah memasuki ruangan nya. " Waalaikumsallam Naira." balas Nindya yang sudah duduk manis di kursi kebanggaan nya. Setelah itu Naira pun ikut duduk di kursinya yang berada di depan mejanya Nindya. "Tumben lama datang nya Nai?" " Hmmm biasalah, kejebak macet, namanya juga di Jakarta." Jawab Naira atas pertanyaan temannya itu. " Ooo, oh ya Nai,nanti kamu ada jadwal operasi gak?" " Ada, tapi cuman satu jadwal aja nanti. Emang nya kenapa?" " Hmm temani aku belanja nanti yuk, sebentaaaaar aja." Ajak Nindya sambil mengerjap - ngerjapkan mata hazelnya berniat untuk membujuk wanita itu agar mau pergi bersama nya. " Hmmm gimana ya" Naira mencoba untuk menakut-nakuti Nindya. " Mau dong Nai, plissssss." " Iya deh iya, nanti aku temani". " Benaran nih, oh makasih sayang aquh" Nindya langsung bersorak bahagia mendengar jawaban Naira. Setelah itu mereka melanjutkan pekerjaan nya masing-masing. Nindya pergi ke ruang UGD, dan Naira bersiap - siap untuk melakukan operasi. Waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa Naira dan Nindya sudah berada di parkiran rumah sakit dan akan berangkat ke mall untuk menemani Nindya berbelanja. Setelah sampai di mall, mereka langsung masuk kedalam nya dan mencari barang-barang yang akan di beli. " Eh Nai, aku mau pergi ke toko makeup itu dulu ya, kamu mau ikut apa mau nunggu disini aja?" Tanya Nindya sebelum pergi. " Aku nunggu disini aja ya, capek soalnya jalan terus" " Oh ok lah, aku kesana dulu ya, by."  ia melambaikan tangannya sambil berjalan menuju toko makeup yang di maksud. Setelah itu Naira duduk di cafe yang ada di dalam mall tersebut sambil meminum coklat panas yang sebelumnya udah dia pesan. Bosan pun datang menghampiri Naira. Ya sudah hampir Setengah jam sejak Nindya pergi belum juga ada tanda-tanda bahwa wanita itu akan kembali. Naira pun berniat untuk menyusul Nindya. Namun Bukkk Aww Ya itu suara ringisan nya Naira. Dia tidak sengaja menabrak seorang pengunjung dan kepala nya terbentur di d**a bidang orang yang di tabrak nya itu. Ya orang yang di tabrak nya itu adalah seorang pria. " Eeh maaf mas saya gak sengaja." Naira yang merasa bersalah pun langsung meminta maaf. " Gk papa kok mbak." kata pria itu sambil mengangkat kepalanya untuk melihat si pelaku ini. Deg Deg Deg " Zaki" " Naira" Ucap mereka bersamaan. " Ma...ma...maaf saya Ki, saya tidak tau kalau itu kamu." Naira yang terkejut langsung meminta maaf kepada Zaki. " Gak papa kok Nai, lagian gak ada yang luka juga kan." jawab Zaki sambil menampilkan senyuman manis nya pada Naira. Untuk saat ini Naira tidak bisa mengontrol jantung nya sendiri. " Senyuman itu... senyuman yang sangat aku rindukan." batin Naira mulai berbicara. Ya Zaki itu adalah teman satu fakultas Naira dulu. Dari dulu Naira memang diam diam menyukai Zaki, namun dia tidak berani untuk mengatakannya. Sampai saat setelah kelulusan, mereka tidak pernah bertemu lagi,  sehingga menimbulkan rasa rindu yang sangat mendalam bagi Naira. Dan saat ini, mereka kembali di pertemukan seperti ini. Bahagia?ya itu yang di rasakan oleh Naira sekarang ini. Tapi dia juga takut. Naira takut dia kembali tidak bisa mengontrol hatinya. " Ahm..." Deheman Zaki tersebut membuyarkan lamunan Naira. " Kamu kenapa Nai, kok malah ngelamun?" Tanya Zaki penasaran. " Eng... enggak kok, tadi cuman teringat sesuatu aja" " Oh kirain ada apa apa lagi. Kalau boleh tau kamu ngapain disini sendirian." " Aku cuma lagi nunggu teman aja disini." Zaki hanya manggut-manggut aja mendengar jawaban Naira. " Nai, ayo kita pu...lang" Suara Nindya terputus saat melihat pria yang bersama Naira. " Kamu Zaki kan? yang satu fakultas Dengan kami dulu?" tanya Nindya. " Iya, kamu Nindya sahabat nya Naira ya?" " Hehe iya, ternyata kamu masih ingat juga sama kami." Nindya yang berbicara sambil terkekeh. " Ya masih dong masa sama teman sendiri aku lupa." " Iya juga ya." Jawab Nindya sambil menggaruk tengkuknya yang ketutup hijab. " Nin, kamu udah siap belanja nya? Kalau udah ayo kita pulang."  Naira bersuara setelah lama terdiam untuk menetral kan detak jantungnya. " Udah kok, ayo kita pulang" " Ki, kita pulang dulu ya, Semoga kita bisa ketemu lagi di lain waktu." pamit Nindya kepada Zaki, dan Zaki hanya tersenyum saja begitu juga dengan Naira. Setelah itu ketiga orang itu sama - sama pergi meninggalkan mall tersebut. Dalam perjalanan pulang. " Nai, kamu masih suka ya sama Zaki?" Tanya Nindya tiba tiba. Mendengar nama Zaki disebut dia pun langsung menoleh kearah temannya itu. " Maksud kamu apa" Naira malah balik nanya. " Ya ampun Nai, bukannya dari dulu itu kamu suka sama Zaki, kok malah balik nanya sih." Nindya berbicara dengan sedikit kesal. " Aku juga gak tau Nin, dari dulu itu kalau aku ketemu sama Zaki detak jantung ku selalu jadi gak normal. Aku kira dengan kepergian nya waktu itu bisa merubah perasaan ku padanya, tapi ternyata dugaan ku salah. Setelah bertemu kembali dengan nya, justru perasaan yang berusaha aku hilang kan malah semakin dalam terhadap nya" Naira mulai berbicara panjang lebar kepada Nindya. Nindya sangat mengerti bahwa bagaimana perasaan sahabat nya ini. " Kamu yang sabar ya Nai, suatu saat kamu pasti bisa bersatu dengan Zaki " Nindya mencoba menguatkan Naira. " Bersatu gimana Nin, dia aja kayaknya gak punya perasaan apapun sama aku" " Kamu percayakan sama Allah, Allah itu maha membolak-balikkan hati manusia, jika Allah sudah berkehendak maka semua bisa terjadi." " Ingat Nai, kamu itu orang  yang baik dan Solehah. Allah pasti sudah merencanakan sesuatu yang indah untukmu." Naira sangat terharu  dengan kata kata  yangdi ucapkan sahabatnya itu. Dia tidak menyangka bahwa Nindya juga bisa bersikap dewasa seperti ini. " Makasih ya Nin, karena kamu sudah mengingatkan aku atas semuanya." " Sama sama Nai, itulah fungsi seorang sahabat untuk saling mengingatkan." Setelah itu mereka saling berpelukan. Nindya yang melihat sahabatnya menangis juga ikut meneteskan air mata nya. Ia sangat tahu betapa rapuhnya wanita yang ada di pelukan nya ini. Vote dan coment nya jangan lupa y,,, Satu voment kalian sangat berharga bagi author

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DIA, SI PREMAN KAMPUSKU ( INDONESIA )

read
470.6K
bc

Wedding Organizer

read
46.3K
bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

True Love Agas Milly

read
197.4K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
111.9K
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
463.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook