Godaan Radean

1705 Words
Cabin Passanger View, Above Indiana Ocean, Australia [07:00 PM Mid- Flight 2 Hours after take off] Bagi Radean Wisaka yang merupakan salah satu kalangan old money Indonesia, dan para bangsawan yang telah menjadi bagian dari tuan tanah selama berabad-abad lamanya. Orang kaya lama kasta tertinggi dari para orang kaya, menjadi salah satu penggerak perekonomian di Indonesia, pewaris nomor dua kerajaan bisnis Wisaka Corporation dan The most handsome face nomor tiga belas versi TC Candler tahun dua ribu dua puluh satu –sebuah komunitas di dunia maya yang setiap tahunnya melakukan survey wajah tercantik dan tertampan di dunia. mengurutkannya hingga ke seratus dan nominasi nya dinilai berdasarkan kecantikan, gaya hidup, profesi, serta ketenaran mereka di negara masing masing nomine. Dan juga yang kemari sempat heboh karena yang nomor satu adalah salah satu Idol Korea,– seharusnya mendapatkan perhatian seorang wanita bukan lah perkara sulit bagi dirinya dengan sederet previlage yang telah dia miliki di atas. Sepanjang hidupnya dia dapat menunjuk wanita mana pun yang dia inginkan dan mereka akan datang pada dirinya seperti kawanan semut yang menemukan gula, setidaknya begitu selama dua puluh delapan tahun ia hidup namun sialnya. Entah mengapa sekarang ia tidak mengerti sama sekali dengan apa yang terjadi. Maksud Radean mengapa sekarang ia sangat sulit untuk mendapatkan perhatian wanita di sampingnya ini. Annelyn –wanita yang baru beberapa jam dikenalnya di Longue Perth International Airport itu dengan sangat jelas mendorongnya menjauh padahal Radean sudah memberikan rambu-rambu hijau kalau dia tertarik dan berniat untuk mengejar Annelyn dengan serius. Selama ini tidak pernah ada wanita yang mendapatkan 'keseriusan' dari Radean Wisaka tidak ada satupun. Harusnya Annelyn bangga dengan itu namun wanita itu bahkan sama sekali tidak melirik Radean bahkan sedikit pun tidak. Annelyn bukan orang pertama yang menolaknya sebenarnya namun dia merupakan satu-satunya orang yang dapat menimbulkan sensasi tidak terdefinisi bagi Radean setelah di tolak. Oleh karena itu Raden jadi menyimpulkan kalau di tolak oleh wanita seperti Annelyn adalah sesuatu– penghinaan misalnya?– Bagi kebanyakan laki-laki yang memiliki pemikiran sempit dan bibit-bibit orang b******k semakin dia di tolak maka semakin dia akan merasa tertantang untuk mendapatkan apa yang ia mau, namun sebenarnya Radean bukan tipe pria yang seperti itu. Dia bukan orang b******k! Percaya lah pada nya Radean selalu mengutamakan harga diri dan High classy yang telah diajarkan oleh kedua orang tuanya sejak dia masih berumur lima tahun iya lima tahun!, ia juga tidak pernah memohon dan tidak pernah juga di abaikan sedemikian rupa. Ibarat nya life too easy untuk Radean namun sekarang Radean juga tidak mengerti dirinya sendiri mengapa ia tetap menginginkan mendapatkan perhatian Annelyn dan mengorbankan seluruh prinsip hidup yang dia miliki padahal wanita itu bukan siapa-siapa. diulangi BUKAN SIAPA-SIAPA Kurang ajar sekali kan? Ini juga adalah yang pertama kalinya bagi Radean bersikap seperti ini bahkan saat Romanvinch Wisaka –Kakak kandung nya– merebut tahta jabatan Chief Executif Officer di The Wisaka Airlines yang harusnya menjadi miliknya tiga tahun yang lalu. Radean sama sekali tidak ingin mendapatkannya kembali – padahal kalau dipikir-pikir jabatan itu dapat membawanya menjadi yang nomor satu di Wisaka Group. Alasan yang selama ini membuat Radean begitu sebenarnya cukup mudah di tebak dan kalau beberapa orang mungkin menganggap Radean agak gak waras– alasannya karena dia tidak pernah memungut bekas orang lain– dan hanya Annelyn, hanya wanita itu yang dapat membuat Radean menginginkan sesuatu, menghancurkan prinsip hidupnya dan menjilat ludahnya sendiri. “Annelyn tapi saya ti–” “Saya merasa kamu sekarang bukan teman bicara yang menyenangkan lagi Radean," kata Annelyn dengan dingin memotong cepat perkataan Radean. Annelyn sebenarnya sedikit terkejut dengan kalimat pedas yang baru saja ia lontarkan kepada Radean yang juga kelihatan juga sangat terkejut. Pria itu terdiam sejenak memproses apa yang ia dengar. Namun tidak dipungkiri bahwa Annelyn sama sekali tidak menyesal karena telah mengucapkan kalimat itu kepada Radean. Karena dia pantas mendapatkannya! Pikir Annelyn ia dan Radean tidak pernah sedekat itu untuk membahas hubungan personal sebagai seorang kenalan, karena mereka baru saja bertemu– berkenalan dengan bertukar nama beberapa jam yang lalu– jadi obrolan mereka aneh dan tidak biasa untuk seorang kenalan yang hanya tahu nama masing-masing. “Kamu akan terbiasa.” kata Radean dengan suara pelan. Radean telah berhasil menguasai dirinya sendiri setelah perkataan pedas Annelyn. Dan dia bertekad akan menebalkan muka nya. Walaupun ia mendapatkan penolakan terang-terangan itu dia tidak akan menyerah begitu saja. Karena menurutnya kesempatan nya untuk menjadi dekat dengan Annelyn hanya ini karena setelah pesawat mereka landing di Metropolis International Airport dia tidak yakin bahwa dia akan bertemu dengan Annelyn lagi– lebih tepatnya mungkin Annelyn yang tidak sudi bertemu dengannya lagi karena tingkahnya. “Jadi setelah landing Anda akan kemana? Sudah di jemput? Mau saya antara kan bahayakan kalau Anda naik taksi dini hari begini sendirian," kata Radean panjang lebar, tidak mengindahkan raut jengah Annelyn. “Pertama kenapa pertanyaan Anda banyak sekali Radean, kedua apa kata Anda tadi Anda yang akan mengantarkan saya untuk pulang?” tanyanya gak percaya diri dengan apa yang baru saja ia dengar. Annelyn tidak habis pikir dengan Radean, bukannya malah bahaya kalau ia pulang dengan di antar oleh pria itu? Dan demi tuhan mereka kan bahkan baru kenal. “Saya gak keberatan kok Annelyn.” Sebenarnya Radean juga menyadari jika dirinya sekarang semakin tidak masuk akal karena terus memaksakan kehendaknya kepada Annelyn, tapi siapa peduli? Dia hanya berusaha berjuang untuk mendapatkan apa yang ia mau. Kalau ayahnya dan Ibunya tahu apa yang telah Radean lakukan sekarang pasti keduanya akan memarahi Radean habis-habisan karena menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang ‘anak Bykta Wisaka’ –Old money nomor lima di Indonesia, konglomerat berkelas yang telah menjadi penggerak ekonomi di Indonesia sejak berpuluh-puluh tahun lamanya– dan ia sekarang terlihat seperti p****************g yang tidak punya harga diri! “Kita baru bertemu beberapa jam yang lalu, lalu kalau saya memang tidak ada yang jemput dan naik taksi saya harus menerima tawaran dari Anda begitu?" Banyak alasan mengapa Annelyn ingin menjauhi Radean, pertama dia tidak suka cara pria itu mendekatinya kedua, Radean itu sangat cerewet ketiga, pria itu tidak tahu malu! “Memangnya kenapa?” tanya pria itu begitu polos. “Flirting Anda sangat norak, dan supir taksi di Metropolis International Airport lebih dapat dipercaya daripada kamu! asal kamu tahu saja.” Radean tertawa dengan sedikit keras membuat Annelyn dengan segera menutup mulut pria itu dengan tangannya secara tidak sadar. “Banyak yang sudah tidur jangan tertawa keras-keras selain gak sopan kamu juga tidak peka situasi ya!” Annelyn mengedarkan pandangannya ke sekeliling dimana enam orang passenger yang duduk di first class telah menaikkan sliding gate mereka dan meredupkan lampu. Dengan lembut Radean meraih telapak tangan Annelyn yang berada di mulutnya membawanya menjauh dan memegangnya. Annelyn yang merasa bahwa ia salah langkah karena melakukan skin ship dengan Radean ia buru-buru menarik tangannya. “Memang norak sih namanya juga sedang usaha, jadi gimana?” Tanya Radean tidak menyerah sama sekali. “Pertama saya dan kamu gak sedekat itu untuk kamu yang akan mengantarkan saya pulang, kedua saya sudah dijemput oleh sekretaris saya ketiga saya tidak benar-benar tahu siapa kamu sebenarnya," kata Annelyn dengan sabar. “Bukannya kamu sudah tahu siapa saya? Radean kalau kamu lupa siapa saya.” Annelyn menghembuskan nafasnya lelah, mereka memang berkenalan namun hanya sebatas bertukar nama bukannya tahu secara in personal. “Kamu tahu kan bukan itu maksud saya.” jawab Annelyn kesal. “Kalau begitu kita bisa pelan-pelan Annelyn, kamu boleh bertanya apa pun kepada saya.” Radean tidak pernah menjatuhkan harga dirinya sendiri seperti ini sebelumnya namun untuk sekali lagi dia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk dekat dengan Annelyn begitu saja, alasannya konyol tapi itulah dia dan perasaan nya. Tidak ada seorang pun yang dapat menghakimi perasaan bukan? “Tapi saya tidak tertarik bertanya apa pun kepada Anda,” jawab Annelyn dengan pedas dan menusuk. “Annelyn let me–” “I see the case…” kali ini Annelyn menghadap Radean sepenuhnya menatap pria itu dengan pandangan serius. “... I am not that person, saya gak tahu apa tujuan anda sebenarnya tapi saya yakin I am not that person.” “Kenapa anda bisa berpikir seperti itu mungkin saya Love at –” “Tidak!” Potong Annelyn dengan tegas. Radean yang hendak kembali menyanggah mengurungkan niatan nya saat melihat keseriusan di wajah Annelyn wanita itu lebih serius dari sebelumnya matanya yang menyorot tajam menegaskan kalau wanita itu sungguh-sungguh dengan ucapannya dan tidak ingin diganggu gugat. “Jangan mengatakan love at first sight! Saya tidak akan menerima alasan itu karena memang sebenarnya tidak ada yang seperti itu. Saya rasa kamu hanya berada di titik terendah dalam hidup kamu sekarang seperti yang telah kamu katakan kepada saya sebelumnya di Longue Perth International Airport tentang kamu yang di paksa untuk segera menikah oleh kedua orang tua kamu dan kebetulan kamu bertemu dengan say sekarang disini.” “Annelyn you mistaken saya tidak –” “Listen to me first Radean, kamu melihat saya sebagai kandidat yang paling sesuai! kamu melihat saya sebagai pemenuhan kebutuhan anda yang tidak terpenuhi, Alam bawah sadar kamu segera menyadari bahwa saya adalah orang yang dapat memperbaiki masalah dalam hidup kamu dan mengembalikan keseimbangannya, untuk memastikan hal itu kamu menarik saya mendekat dengan cara apa pun.” Radean membisu ditempatnya, tidak mendapatkan pembelaan apa pun dari lawan bicaranya Annelyn melanjutkan perkataannya dengan satu tarikan nafas. “It’s how science explain, itulah yang dilakukan kamu sekarang dan banyak orang di luar sana. kita sudah cukup dewasa untuk menyimpulkan ini tell me if you agree with me.” “...” “Kamu tidak bisa menjawabnya kan Radean?!” “...” “Okay I get it, take a break gunakan waktu itu untuk berpikir saya akan ke lavatory dulu.” Pungkas Annelyn lalu berdiri namun sebelum ia benar-benar melangkah suara Radean terdengar pelan, pria itu menatapnya dengan pandangan yang serius. “Bagaimana jika memang itu awal mula dari segalanya? Awal mula dari a deep love kamu tidak bisa menyimpulkan perasaan orang lain semudah itu karena bukan kamu yang merasakannya, and btw not everything can be proven by science Annelyn.” Memilih tidak lagi menanggapi apa pun yang di katakan oleh seorang Radean, Annelyn melanjutkan langkah nya menuju Lavatory dan meninggalkan Radean sendiri dengan pertanyaan yang tidak ingin dia jawab sama sekali. Poor Radean Wisaka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD