How can I tell them about you

1098 Words
Keesokan harinya kaki Nessa sudah bisa dipakai berjalan kembali, walaupun memar keunguan masih membekas di kedua kakinya. Walaupun Giov tidak mengijinkan, Nessa bersikeras untuk masuk kerja karena minggu depan Debie sudah harus kembali ke Jakarta. Jadi mereka harus menyelesaikan pekerjaan mereka secepat mungkin. Giov "terpaksa" mengantar Nessa masuk kerja. "Ingat sayang,... jangan terlalu memaksakan diri. Aku akan marah kalau kamu kecapean." tegas Giov mewanti wanti Nessa. "Tenang aja, trust me honey.... aku kerja sambil duduk kok.." jawab Nessa, tak lupa disertai senyum lembutnya yang menenangkan. "Oke. Setelah mengantar kamu, aku mau ngecek rumah teman aku. Kebetulan teman aku pindah kerja di Kalimantan, jadi dia membawa keluarganya ikut tinggal di sana. Dia mengijinkan aku pake dulu rumahnya. Kamu tinggal di sana aja bersama Ziano, yaa." "Hmmm..." Nessa mengangguk mengiyakan. Nessa ikut saja apa maunya Giov. Dia percaya sepenuhnya apa yang dilakukan Giov. Setelah semua yang terjadi, mereka memutuskan untuk terus maju. Melewati rintangan bahkan cemoohan yang pasti akan muncul. Mobil sewaan Giov berhenti di depan toko Blessing. Bergegas membuka pintu dan menurunkan Nessa dengan hati hati lalu menuntun Nessa masuk ke toko. Klik! Jepret! Tanpa mereka sadari ada yang mengabadikan momen itu lalu langsung mengirimkan foto itu ke seseorang. Giov dan Nessa yang tidak menyadarinya, terus berjalan masuk ke dalam toko. Tak berapa lama Giov keluar seorang diri dan langsung naik mobil menuju rumah yang rencananya akan ditinggali Nessa. *** Di tempat lain, Maya yang adalah istri sah Giov menerima pesan di Whattsappnya. Foto yang dikirim temannya sukses membuat dia tercenung cukup lama. Tapi jujur gak ada rasa sakit yang teramat sangat atau rasa cemburu melihat foto Giov dan seorang wanita. Whatever lah Giov..... tapi, sebentar... foto ini akan dijadikan bukti kepada orang tua Giov, bukti bahwa benar Giov selingkuh! Maya tersenyum smirk... pucuk dicinta ulampun tiba. Nggak perlu susah susah mencari bukti. Segera foto tadi di forward Maya ke mamanya Giov. "Nih maa..... Giov beneran selingkuh dari aku. Malah pulang ke Manado juga ga cari keluarganya. Tidak ingat kalo dia punya anak di sini. Mulai sekarang dan sampai kapanpun, jangan pernah dia mencari anakku lagi. Kasih tau ke anak mama, ceraikan aku!" ketik Maya dan mengirim pesan ke mamanya Giov. Done. Setelah itu Maya mendial nomor seseorang.. "Hai Achel, I need you. ketemuan di club yuk." Ajakan Maya langsung mendapat persetujuan dari Achel. Merekapun ketemuan di tempat nongkrong favorit mereka. Begitulah kelakuan Maya yang mengkambing hitamkan perselingkuhan Giov, padahal dia sendiri sudah sejak lama menyimpan hubungan gelapnya dengan Achel, yang juga adalah teman lamanya Giov. Di sisi lain, begitu menerima pesan dari Maya, mama Giov murka dan berteriak histeris... "Giov kurang ajar! Anak tak tau di untung! Malu maluin orang tua. Mulai saat ini dia bukan anakku lagi! Anakku sekarang adalah Maya, ibu dari cucuku. Ayo paa, kasih tau ke Giov!! Jangan pernah menginjakkam kaki lagi di rumah ini" Papa Giov yang penyabar mencoba menyabarkan istrinya. "Maa, jangan berkata sembarangan. Anak ya tetap anak sampai kapanpun. Tidak ada bekas anak" Mama Giov tetap ngotot. "Gak! Pokoknya dia tidak akan mendapat warisan apa apa dari kita! Bagiannya di ganti atas nama anaknya sama Maya! Aku tak mau melihat dia membawa perempuan lain di rumah ini. Titik!" Sang suami pun hanya mampu menghela napas panjang dan geleng kepala melihat kemarahan istrinya itu. *** Selesai mengecek rumah temannya yang akan ditinggali Nessa, Giov kembali ke toko Blessing. di perjalanan Giov sempatin mampir membeli makanan untuk Nessa juga Debie. Sepanjang perjalanan Giov nemikirkan bagaimana nasib Nessa kalau dia sudah balik Jakarta. Giov tahu, selama Nessa dan Piere belum resmi bercerai, Piere masih punya hak penuh atas Nessa. Giov takut kejadian kemarin terulang lagi, atau bahkan bisa lebih parah lagi. Giov bingung harus bagaimana. Belum lagi cara bagaimana memberitahukan kepada orang tuanya tentang rencana Nessa untuk bercerai dari Piere. Takutnya dia shock dan kumat sakit jantungnya. Tapi meninggalkan Nessa tanpa ada kejeelasan tentang hubungannya dengan Piere, justru lebih berbahaya bagi Nessa. Berbagai pertimbangan itu membuat pikiran Giov jadi kalut. Bahkan Giov jadi tidak fokus menyetir, sampai harus melanggar lampu merah. Untunglah saat itu hujan deras dan jalanan sedang sepi. Sampai di toko, Giov memarkir mobil dan tak lupa mengambil kantong plastik yang berisikan makan siang mereka lalu turun berlari menerobos hujan. Giov masuk toko sambil mengibaskan air hujan di badannya. Nessa tidak menyadari kehadiran Giov saking seriusnya dia bekerja. Dengan penuh sayang Giov memeluk Nessa dari belakang.. "Hon, rajin banget kamu..... Katanya ga akan sampai kecapean... Ayo istirahat dulu, kita makan siang. Aku sudah beliin buat kita. Yang ini buat Debie, gih! " kata Giov sambil menyerahkan kotak lunch buat Debie. Nessa bangkit lalu membawakan Debie kotak lunchnya. Nessa kembali ke Giov dan merekapun mulai makan siang bersama. Cara kecil seperti ini sudah membuat Nessa bahagia. Perhatian dan kasih sayang yang ditunjukkan Giov sangat membuat hatinya nyaman. What a wonderfull life, batin Nessa hepi. Seakan lupa akan masalahnya dengan Piere yang entah kapan akan selesai. "Oh iya Ness... Ntar pulang kerja kita ke rumah teman aku yang bakal kamu tinggali ya. Kita bebenah di sana skalian mampir dulu di Lotte buat belanja keperluan kamu dan Ziano. Besok pagi kita jemput Ziano di kampung. Besok malam aku harus balik Jakarta." Giov menjelaskan rencananya kepada Nessa. "Sayang... Gimana kalau aku saja yang jemput Ziano. Gak enak ntar kamu digunjingin orang sekampung karena ngantarin istri orang.." jawab Nessa pelan. "Aku tahu ketakutan kamu. Ternyata kamu belum siap sepenuhnya kehilangan status kamu sebagai istri Piere penjahat itu. Jaga image aja terus sebagai istri yang baik,. Kamu gak mau dua duanya kan?" tandas Giov kecewa dengan sikap Nessa yang menurutnya plin plan. "Bukan seperti itu, yang..... Aku takut papa aku shock dan kumat jantungnya. Belum lagi mulut mamaku yang cerewet. Aku gak mau kamu kena damprat mamaku. Maafin aku, aku belum memberitahukan soal kita kepada mereka. Beri aku waktu untuk kasih tau soal kita ke mereka yaa..... Pliss," dengan penuh harap Nessa berkata ke Giov sambil memegang tangannya, seolah takut Giov pergi karena kecewa padanya. "Ya sudah, gini aja. Aku antarin kamu sampai depan lorong,, trus siapin semua keperluan Ziano seadanya. Satu jam berikutnya aku kembali jemput kamu di jalan besar. Ingat, Ness..... next aku kembali aku ga mau sembunyi kayak gini lagi. Aku mau serius dengan kamu, bukan backstreet kayak abg. Kalau kayak gini, ntar orang tuamu berprasangka buruk padaku. Janji?" dengan tegas Giov berkata. Nessa mengangguk mengiyakan. Karena sejujurnya Nessa tidak tahu cara menjelaskan semua masalah ini ke orang tuanya. Gak mungkin kan Nessa bilang "Maa, Nessa selingkuh. Ini selingkuhan Nessa maa.... Nessa mau sama dia aja. Nessa mau cerai dari Piere!???" batin Nessa galau. God, Nessa harus bagaimana selanjutnya? Nessa ga mau kehilangan Giov lagi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD