PROLOG
Perkenalkan gue Jessi. Seorang anak yang tumbuh dan besar di Panti Asuhan “Citra Kasih”.
Banyak yang bilang orang-orang yang tinggal di panti asuhan adalah orang-orang yang tidak di harapkan kehadirannya di dunia atau bahkan sengaja di buang oleh orang tuanya sendiri.
Terkadang gue berpikir, apakah kehadiran gue memang tidak di harapkan oleh orang tua gue atau memang sengaja di buang.
Tapi jauh dari lubuk hati gue yang paling dalam, gue pengen bertemu dengan keluarga kandung gue. Yeah, itu harapan dari seorang Jessi.
Dan bagaimana jadinya gue mempunyai seorang anak tanpa adanya ikatan pernikahan? Apakah anak yang gue kandung harus memiliki orang tua yang tidak lengkap sama seperti yang gue rasakan?
Di saat gue sudah menjalani kehidupan yang bahagia bersama buah hati gue, di saat inilah orang-orang yang tidak gue sangka datang dan mengatakan kalau gue adalah anak yang selama ini mereka cari. Apakah mereka bisa menerima kenyataan kalau gue mempunyai anak tanpa adanya suami?dan apakah mereka bisa kehadiran anak gue?
Orang yang ikut andil dalam hadirnya buah hati gue pun juga ikut hadir dalam kehidupan yang sudah gue tata dengan sedemikian rupa. Bahkan dia berniat bertanggung jawab atas perbuatan yang sudah dia lakukan terhadap gue. Apakah gue harus memberi dia kesempatan?atau gue harus mementingkan ego gue sendiri yang mana nantinya akan berdampak terhadap anak gue?