bc

Menjadi Ratu Setelah Diceraikan Suami Sah

book_age16+
126
FOLLOW
1.3K
READ
BE
stepfather
drama
affair
like
intro-logo
Blurb

"Aku pernah ingin memperbaiki kaca yang sudah sangat retak. Hasilnya, justru retakan itu tidak pernah bisa menyatu dan tetap tercerai berai," isak seorang perempuan muda bernama Almira.Ya, Almira adalah seorang perempuan yang menjadi istri kedua dari seorang staf HSE bernama Evan Wijaya. Sosok tampan berusia tiga puluh dua tahun itu sudah mempunyai istri yang cantik bernama Karina Soeradja. Hanya saja pernikahan mereka selama delapan tahun belum dikaruniai buah hati. Evan bukan tidak mencintai Karina, hanya saja desakan keluarga membuatnya salah langkah."Jadikan ini pelajaran, Mir. Kita tidak tahu bagaimana ke depannya. Yang penting kamu rawat dengan baik anak kamu dan suami kamu. Karina juga sepertinya sudah enggan mengenal kalian setelah apa yang kalian semua lakukan." Sandra salah satu sepupu Evan memberikan nasihat pada Almira.Evan menyesali perbuatannya dengan menikahi Almira. Sayang penyesalan itu terlambat. Karina memilih pergi dari hidupnya. Kabar terakhir, sang mantan istri akan segera menikah dengan seorang pengusaha muda yang kaya raya. "Mas, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau kembali bicara?" tanya Almira di depan Sandra dan keluarga lain."Kembalikan Karina ke rumah ini." Empat kata itu sukses membuat semua orang terkejut.Lantas apa yang akan dilakukan oleh Almira? Akankah mereka semua bisa kembali seperti dulu? Entahlah, mereka pernah saling menyakiti. Karina adalah korban dari keserakahan semua anggota keluarga Wijaya.

chap-preview
Free preview
1. Kapan Hamil
"Saya heran, apa kamu nggak ada usaha sama sekali buat punya anak?" Bukan pertanyaan yang keluar dari mulut seorang wanita paruh baya pada sang menantu perempuannya. Rita--ibu kandung Evan Wijaya yang tak lain adalah suami Karina mendesak agar sang menantu segera hamil. Lantas apa semudah itu untuk hamil? Karina bahkan sudah memeriksakan diri pada seorang Dokter Spesialis Kandungan. Jawaban mereka pun sama, kandungan Karina bermasalah. "Saya sedang fokus untuk pengobatan, Ma." Karina menjawab dengan sedih ucapan sang mertua. "Dari dulu kok jawabannya sama. Lihat itu adiknya Evan, dia udah tiga anak. Kamu? Boro-boro, satu aja belum kelihatan hilalnya. Apa yang mau dibanggakan dari istri yang mandul!" Rita tidak bisa menahan amarahnya pada sang menantu saat ini. "Sudahlah, Ma, Mbak Karina juga sudah usaha. Kita nggak boleh ngomong kaya gitu," bela Vania yang merasa tidak enak hati pada sang kakak ipar. Tidak salah jika pihak keluarga Wijaya bertanya kapan Karina punya anak. Wajar? Mereka bahkan sudah delapan tahun menikah. Karina wanita berusia tiga puluh tahun itu harus menerima fakta jika ada masalah pada rahimnya. Ia belum mempunyai momongan hingga saat ini. Kisah Evan dan Karina bermula ketika mereka bersekolah di salah satu SMA di Jakarta. Evan adalah kakak kelas Karina dan mereka saling jatuh cinta. Karina adalah cinta pertama Evan. Hubungan mereka langsung mendapatkan restu karena Karina berasal dari keluarga terpandang--Soeradja. "Kamu selalu ikut campur, Van! Bukannya dukung, Mama, malah bela istri Evan. Dia itu hanya benalu. Sejak menikah juga nggak pernah kerja sama sekali. Hanya mengandalkan uang dari Evan." Rita masih saja menjatuhkan Evan tanpa sadar jika keluarga Wijaya yang menumpang pada Karina. "Ya, nggak gitu juga, Ma. Kita berhasil melewati masa sulit juga karena mendiang Mama-nya Mbak Karina," bela Vania yang merasa tidak terima dengan ucapan sang mama. Rita mengembuskan napas kasar lalu meninggalkan restoran milik Evan. Restoran yang didirikan lima tahun lalu dan dikelola sendiri oleh Karina dan Vania kini sudah sukses. Banyak pelanggan yang selalu kembali datang. Hal ini berkat kerja keras dan keuletan Karina yang bekerja keras agar restoran tetap jalan meski banyak pesaing. "Mbak, jangan diambil hati ucapan Mama. Mungkin lagi stres aja karena kemarin Papa marah besar. Mama ikut arisan dalam jumlah besar. Papa merasa itu kegiatan tidak berfaedah. Papa marah dan mengambil semua fasilitas kartu kredit Mama karena pemakaiannya sudah di luar batas wajar," hibur Vania yang selama ini selalu baik pada Karina. Karina hanya mengangguk lalu berjalan menuju ke ruangannya. Sungguh, pertanyaan seputar anak sangatlah menyakiti hati Karina atau wanita mana pun. Siapa yang mau mengalami hal seperti ini? Tidak ada! Karina mengambil sebuah pigura foto. Kala itu, ia berfoto bersama dengan sang suami selepas kelulusan SMA Evan. Kala itu, mereka masih sangat bahagia dan bisa tertawa lepas. Beda dengan saat ini, Evan lebih sering menghabiskan waktu dengan bekerja. Rumah mereka menjadi dingin dan seolah tidak ada penghuni. Evan hanya akan berbicara jika perlu saja. Dulu, rumah tangga mereka penuh tawa riang dan sangat hangat. Karina sangat merindukan suasana seperti dulu. Sementara itu, Evan baru saja selesai meeting dan sangat lelah. Ia masih harus memperbaiki kinerjanya untuk bisa naik pangkat. Evan melonggarkan dasi saat selesau rapat. Dering ponsel milik laki-laki berusia tiga puluh dua tahun itu sangat mengganggu. "Van! Angkat ponselnya! Suaranya kencang dan ganggu banget!" Salah satu rekan kerja Evan menegur laki-laki yang saat ini sedang mengembuskan napas kasar. Evan langsung meraih ponsel dan mematikan panggilan itu. Sang mama yang menghubungi. Evan lelah ketika wanita yang telah melahirkannya itu menghubunginya. Hanya uang dan uang saja yang akan dibahas. "Van, kamu dengar kata Pak Menejer tadi? Kita harus tingkatkan keselamatan karyawan. Sepertinya kita harus cari metode baru," kata Reno; teman dekat Evan sejak pertama kali mereka diterima kerja di kantor ini. "Metode apa lagi? Pak Bos aja yang selalu cari celah agar aku kelihatan jelek di mata orang lain." Evan tidak bisa menerima ucapan Rudi, sang atasan. "Nggak gitu juga, Van. Kita semua emang perlu upgrade skill. Biar kantor semakin maju dan kita juga naik gaji." Reno berusaha tetap santai saat menghadapi emosi sang sahabat. "Kemarin istriku dari restoran kamu. Gila! Makin maju aja. Dia bilang si Karina makin bening," puji Reno yang sering kali kagum dengan kecantikan istri Evan itu. "Cantik tapi kalo susah hamil sama aja bohong!" Reno kaget dengan jawaban yang keluar dari mulut Evan saat ini. Hening dan canggung, dua kata yang menggambarkan keadaan dua sahabat itu saat ini. Reno akhirnya meninggalkan ruang kerja milik Evan. Ia pergi makan siang agar bisa memikirkan banyak hal. Akan tetapi, tidak dengan Evan yang memilih berdiam diri di kantor. Pukul delapan malam, Evan baru saja meninggalkan kantor. Ia memilih pergi ke restoran. Setidaknya bisa langsung makan tanpa menunggu lama. Evan mengembuskan napas kasar saat baru saja sampai. "Apa harus seramah itu pada pelanggan laki-laki?" Ucapan Evan mengejutkan Karina yang tidak menyadari keberadaan sang suami. "Mas, sudah pulang? Mau makan apa?" tanya Karina yang tidak menjawab ucapan sang suami. "Ya, buatkan aku apa saja. Aku sangat lapar." Evan melonggarkan dasi lalu melipat kemeja panjangnya. Hari ini Evan sangat lelah dan tidak mau diganggu. Akan tetapi, Karina justru membahas hal yang membuat laki-laki itu marah besar. Apa yang salah? "Mas, aku buatkan nasi goreng sea food dan teh tawar. Oh, ya, Mas, Mama tadi datang. Masih sama, aku harus hamil secepatnya." Karina tampak sangat tenang saat mengatakan pada sang suami. Evan menjatuhkan sendok dan garpu secara bersamaan. Dua benda itu beradu dengan piring dan menyebabkan suara yang nyaring. Karina sangat terkejut mendengar bunyi itu. Pinggiran piring itu tampak pecah. "Aku harus jawab apa? Bukankah bahasan itu sudah ada sejak lama? Kamu harus tahu dong gimama jawab ucapan Mama. Jangan semua hal kamu adukan sama aku! Evan menatap garang pada sang istri. "Mas ... aku tidak tahu lagi harus bagaimana menjawab pertanyaan Mama. Pertanyaan itu melukai persaaanku." Karina ingin sang suami berempati kali ini saja. Evan justru beranjak dari duduknya dan meninggalkan Karina yang kini duduk mematung. Karina tidak paham di mana letak kesalahan atas ucapannya itu. Sudah sejak lama sikap Evan berubah pada sang istri. Sejauh ini, hubungan rumah tangga mereka masih baik-baik saja; Evan tidak berselingkuh.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
473.7K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
519.7K
bc

The Perfect Luna

read
4.1M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
612.8K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
472.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook