Pelabuhan Tanjung Perak
Namanya Roki. Sosok lelaki itu bersiap-siap turun dari kapal angkatan laut setelah sekian lama menjalani perjalanan bertugas melaut sampai ke wilayah Papua selama hampir 4 bulan lamanya. Impian menjadi seorang sailorman merupakan salah satu impian ayahnya semenjak dahulu. Sebab ayahnya adalah mantan pelaut. Dan sebetulnya harapan atas impian ayahnya itu diberikan pada anak sulung alias kakaknya Roki sendiri. Tapi di tengah perjalanan, ternyata sang kakak terjerat kisah cinta dengan perempuan yang menjadi tambatan hati sang Kakak. Menikahlah mereka tanpa lebih dulu sang Kakak mewujudkan impian ayahnya. Pun Roki sendiri lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi di salah satu kampus swasta terkenal. Jadi, setelah Roki dinyatakan lulus sarjana, ayahnya bergegas memasukkannya ke sekolah pelaut agar mendapat didikan sebagai seorang angkatan laut sebelum akhirnya resmi diterima sebagai salah satu anggota TNI Angkatan Laut.
Hari ini, dia pulang dan baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dengan mengenakan seragam putih-putih para pelaut memyang sudah datang dan siap membawanya pulang. Dari kejauhan pula tampak sang ayah yang terduduk di atas kursi roda menjadi pembeda dari para penjemput lainnya. Sebab ayahnya ditempatkan di tempat terdepan sendiri. Tak perlu mencari di mana ayahnya berada, dengan melihat kursi roda itu saja Roki sudah bisa menemukan kehadirannya.
“Ayah, Ayah!” menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan oleh ayahnya menjadi kebahagiaan tersendiri untuk dirinya begitupun sang Ayah yang sudah tua. Lelaki tua itu terkena penyakit lumpuh akibat dari penyakit Diabetes yang dideritanya. Rasa haru biru pun memuncak tatkala para pelaut muda itu mulai turun dari kapal dan menghampiri anggota keluarganya masing-masing.
“Rokii!”
Pelaut Sejati Pasti 'kan Pulang!
Wahai pelaut sejati, pengembara samudera
Jangan pernah ada kata kandas apalagi jera
Meski kapalmu retak dihantam gelombang
Meski kapalmu terkoyak digores batu karang
Wahai pelaut sejati, penguasa lautan biru
Hati setegar laut setegar karang, jadikanlah dirimu
Kelak semua badai pasti 'kan berlalu
Masih besar harapan 'tuk kembali bertemu
Pelaut sejati pasti 'kan pulang kembali ke dermaga
Meski ada seribu luka di sekujur tubuhnya
Seluas-luas samudera pasti bertepi
Setiap ombak bergerak mencari pantai
Ketika terlihat burung-burung beterbangan di cakrawala
Pertanda daratan di depan sana, meski sayup-sayup terlihat mata
Harapan kembali selamat semakin nyata
Segeralah bergegas ke daratan di depan sana
Segeralah berlabuh di dermaga biru menyala
Meski itu cuma dermaga kecil di tengah samudera
Ketika telah tercium bau daratan
Bersuka-rialah wahai petualang jantan
Lempar jangkar jauh-jauh agar tersangkut
Lempar hingga terbenam di dasar laut
Gulung dan simpan semua layar masa lalu
Ikat erat semua itu dengan simpul mati di hatimu
Ikat kuat tali sauh kapal dengan simpul hati pejuang
Agar tak hilang kapalmu diseret gelombang
Pelaut sejati pasti 'kan pulang
Meski ada seribu badai menghadang!!!
Judul Puisi :Pelaut Sejati Pasti 'kan Pulang!
Karya :Beni Guntarman
Sumber :jendelasastra.com