BAB 51 Roki Si Pelaut yang Hadir Kembali

449 Words
Pelabuhan Tanjung Perak             Namanya Roki. Sosok lelaki itu bersiap-siap turun dari kapal angkatan laut setelah sekian lama menjalani perjalanan bertugas melaut sampai ke wilayah Papua selama hampir 4 bulan lamanya. Impian menjadi seorang sailorman merupakan salah satu impian ayahnya semenjak dahulu. Sebab ayahnya adalah mantan pelaut. Dan sebetulnya harapan atas impian ayahnya itu diberikan pada anak sulung alias kakaknya Roki sendiri. Tapi di tengah perjalanan, ternyata sang kakak terjerat kisah cinta dengan perempuan yang menjadi tambatan hati sang Kakak. Menikahlah mereka tanpa lebih dulu sang Kakak mewujudkan impian ayahnya. Pun Roki sendiri lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi di salah satu kampus swasta terkenal. Jadi, setelah Roki dinyatakan lulus sarjana, ayahnya bergegas memasukkannya ke sekolah pelaut agar mendapat didikan sebagai seorang angkatan laut sebelum akhirnya resmi diterima sebagai salah satu anggota TNI Angkatan Laut.             Hari ini, dia pulang dan baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dengan mengenakan seragam putih-putih para pelaut memyang sudah datang dan siap membawanya pulang. Dari kejauhan pula tampak sang ayah yang terduduk di atas kursi roda menjadi pembeda dari para penjemput lainnya. Sebab ayahnya ditempatkan di tempat terdepan sendiri. Tak perlu mencari di mana ayahnya berada, dengan melihat kursi roda itu saja Roki sudah bisa menemukan kehadirannya.          “Ayah, Ayah!” menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan oleh ayahnya menjadi kebahagiaan tersendiri untuk dirinya begitupun sang Ayah yang sudah tua. Lelaki tua itu terkena penyakit lumpuh akibat dari penyakit Diabetes yang dideritanya. Rasa haru biru pun memuncak tatkala para pelaut muda itu mulai turun dari kapal dan menghampiri anggota keluarganya masing-masing.             “Rokii!”      Pelaut Sejati Pasti 'kan Pulang! Wahai pelaut sejati, pengembara samudera Jangan pernah ada kata kandas apalagi jera Meski kapalmu retak dihantam gelombang Meski kapalmu terkoyak digores batu karang Wahai pelaut sejati, penguasa lautan biru Hati setegar laut setegar karang, jadikanlah dirimu Kelak semua badai pasti 'kan berlalu Masih besar harapan 'tuk kembali bertemu Pelaut sejati pasti 'kan pulang kembali ke dermaga Meski ada seribu luka di sekujur tubuhnya Seluas-luas samudera pasti bertepi Setiap ombak bergerak mencari pantai Ketika terlihat burung-burung beterbangan di cakrawala Pertanda daratan di depan sana,  meski sayup-sayup terlihat mata Harapan kembali selamat semakin nyata Segeralah bergegas ke daratan di depan sana Segeralah berlabuh di dermaga biru menyala Meski itu cuma dermaga kecil di tengah samudera Ketika telah tercium bau daratan Bersuka-rialah wahai petualang jantan Lempar jangkar jauh-jauh agar tersangkut Lempar hingga terbenam di dasar laut Gulung dan simpan semua layar masa lalu Ikat erat semua itu dengan simpul mati di hatimu Ikat kuat tali sauh kapal dengan simpul hati pejuang  Agar tak hilang kapalmu diseret gelombang  Pelaut sejati pasti 'kan pulang Meski ada seribu badai menghadang!!! Judul Puisi  :Pelaut Sejati Pasti 'kan Pulang! Karya         :Beni Guntarman Sumber      :jendelasastra.com                                                    
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD