Bab 38 - Rasa sakit (1)

1002 Words

Aku rapuh dan lemah. Dua kata itu yang menggambarkan apa yang aku rasakan setelah mendengar kalimat terakhir yang Alfian ucapkan tadi. “Nggak akan ada anak dalam pernikahan kita!” Ucapan terakhir Alfian itu terus terulang dalam pikiranku bagai kaset rusak yang tak dapat aku hentikan. Berharap bahwa Alfian hanya bercanda saat mengucapkan hal itu. namun, tatapan dan sorot mata dingin yang Alfian perlihatkan tadi membuatku menyadari bahwa Alfian bersungguh-sungguh dengan kata-katanya. Aku menatap pintu kamarku. Tanpa sadar langkah gontaiku membuatku sampai ke depan kamar yang tak pernah aku tempati lagi setelah perjalanan bulan madu kami. Raa sakit itu kembali datang bersamaan dengan tanganku yang memutar kenop pintu kamar. Perlahan, aku berjalan masuk dan menutup pintu itu. punggungk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD