Bab 12 - Wedding's Rule (3)

1012 Words

“Tapi, aku tak menginginkan ada anak dalam pernikahan kita?” Kalimat terakhir yang Alfian ucapkan sontak bukan lagi hanya membuat keningku berkerut, mataku membulat dengan telinga yang kembali memekak. Tak ada yang bisa kudengar selain detak jantungku dan detak jantung Alfian yang seolah beradu. Semua hal di antara kami menjadi lebih sensitive, sedangkan hal lain seolah menjadi tabu. Aku hanya terdiam, memainkan jemariku di atas paha berusaha untuk memikirkan poin demi poin yang Alfian katakan. Seolah menyadari dengan kebingungannya. Alfian meletakan kembali kertas yang ada di tangannya di atas meja, “Bukankah kau menginginkan kita menjadi seperti pasangan suami-istri yang normal kan? Kau tak berpikir bahwa kita akan terus tidur dengan kamar terpisah seperti ini?” “Bukan seperti itu ..

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD