Sesampainya di apartemen, aku masuk ke dalam kamar milikku sendiri dan menguncinya. Bodoh memang mengingat Alfian sudah pergi sejak tadi, tapi untuk berjaga-jaga dia kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Satu hal yang kulakukan selanjutnya adalah mengeluarkan test pact ke atas ranjang, melihat ada sepuluh test pack di sana dengan berbagai merek dan jenis.
Tubuhku lemas, namun aku berusaha untuk berjalan ke arah ranjang dan mulai membaca satu persatu petunjuk kegunaan benda-benda itu. gemuruh di dadaku bercampur dengan ketakutan yang tak kumengerti. Bagaimana jika aku benar-benar hamil? Apakah Alfian akan memintaku menggugurkan kandunganku.
Aku hanya telat datang bulan, belum ada mual atau merasa sesuatu yang aneh di dalam tubuhku seperti ibu-ibu hamil muda lainnya. Tapi, buka
