Bab 36 - kecemburuan Alfian

2010 Words

“Papa kamu menyenangkan,” kata Alfian saat kami berada di mobil kembali ke apartemen. Hubungan Papa dan Alfian tadi memang menjadi jauh lebih baik saat mereka bertanding catur. Papa akhirnya mendapatkan lawan yang sepadan, sehingga tadi mereka bertanding beberapa babak karena kekalahan Papa. Sama seperti Alfian, Papa adalah tipikal pria yang tidak mau kalah dan menggebu. Jika saja aku tadi tidak mengeluh ngantuk dan memberi alasan bahwa besok aku harus bimbingan skripsi. Papa tak akan melepaskan lawan mainnya. “Menyenangkan?” ujarku menatap Alfian dengan godaan. Mengangguk-angguk sembari mencibirnya, “tadi siapa yang bahkan menarik napas saja nggak berani?” kekehku menertawakan wajah pias yang Alfian perlihatkan saat pertama kali bertemu Papa tadi. Telapak tangannya tadi bahkan basah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD