17

1519 Words

"Kalian belum selesai makan?" Kara memilih diam dengan berpura-pura sibuk pada makanannya. Dia membiarkan Mila dan Dea saja yang menjawab semua pertanyaan dari Hanan. Entah kenapa, tapi dia jadi merasa tidak nyaman saat berada bersama dengan atasannya itu. Mungkin alasannya adalah karena Kara tidak ingin Hanan kembali mencari kesempatan untuk menjadikan dirinya sebagai pacar pura-pura pria itu. "Kenapa tumben lahap banget, makannya?" Mendongak, Kara baru menyadari bahwa ada pria lain yang seharusnya dia hindari juga namun malah duduk satu meja dengannya. "Kenapa lo mau tahu?" Kara bertanya balik dengan ketus. Hal itu membuat Sajak mendengus sambil memalingkan muka. Melihat Sajak, Kara jadi teringat dengan dua perempuan yang tadi duduk dengan pria ini. Mata Kara langsung beralih ke ara

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD