Sajak melirik ke arah meja kerja Kara. Untunglah gadis itu mau menerima kopi pemberian darinya. Kopi yang sengaja dia beli untuk Kara. Tadinya Sajak pikir bahwa Kara akan menolak, seperti biasanya. Namun karena tadi Kara terlihat sedang mengobrol dengan seseorang, sepertinya Kara tidak enak kalau harus berlaku kejam dengan menolak pemberian dari nya. Tapi, omong-omong, Sajak seperti pernah melihat gadis yang tadi berbicara dengan Kara. Tapi dimana? "Jak, bisa kita ngobrol pas pulang kerja?" Terkejut, Sajak mendongak. Dia mendapati Imam yang berdiri di depan meja kerjanya. Teman kerjanya yang satu ini memang sudah kembali masuk kantor tadi pagi. "Ngomongin apa? Gue enggak ada waktu," tolak Sajak. Dia malas kalau harus berbicara dengan orang yang sudah merendahkannya sedemikian rupa. O

