1. Selingkuh
Dengan langkah santai dan pandangan menatap layar ponsel, Chala membalas pesan yang di kirim oleh kekasihnya. Rumah sakit yang sepi, karena memang sudah malam, membuat Chala tidak khawatir akan menabrak seseorang ketika berjalan sambil memainkan ponselnya.
Senyumnya terbit saat melihat foto yang di kirim oleh kekasihnya sebagai laporan bahwa pria yang sudah satu tahun menjadi kekasihnya itu tengah berada di apartemen milik Chala.
Selama ini, tidak ada yang tahu jika Chala tengah menjalin hubungan romantis dengan seseorang. Mahendra Gustav, atau biasa di panggil Mahen, salah satu karyawan di stasiun televisi.
Keduanya sepakat memilih hubungan backstreet, dengan alasan ingin lebih intim dan lebih privat. Selain itu, Chala juga masih khawatir tentang ayahnya yang masih sangat ketat mengawasinya. Sedangkan dari sisi Mahen, dia mengatakan jika backstreet membuat dia lebih tenang karena hubungan mereka tidak memiliki tekanan dari luar. Mereka akan terbebas dari banyaknya pertanyaan teman-teman yang kepo mengenai hubungan mereka atau bahkan bertanya kapan mereka akan menikah, lebih parahnya, Mahendra takut jika Chala di tikung oleh temannya.
Tapi, belakangan ini Chala berencana memberitahu kedua orang tuanya tentang hubungan dia dengan Mahen. Entah mengapa, hati Chala dihantui rasa bersalah karena membohongi mereka. Dia juga sudah mengatakan rencana itu kepada Mahen, sayangnya sampai saat ini Mahen belum setuju dengan alasan belum siap. Tapi tidak masalah, Chala akan berusaha membujuk pria itu lebih keras lagi.
Layar ponsel Chala yang menampilkan ruang obrolan dengan Mahen langsung berubah, sebuah panggilan masuk yang Chala tahu sangat penting. Sambil melangkah dengan lebih cepat, Chala menerima panggilan telepon tersebut dan benar saja. Ada pasien yang datang.
Melalui pintu penghubung, Chala masuk ke ruangan IGD, bersamaan dengan ambulans yang tiba dan petugas medis lain membantu menurunkan pasien dari dalam mobil. Ada dua pasien yang di bawa di mobil yang berbeda. Pasien kecelakaan lalu lintas.
Chala langsung menanganinya dengan cepat, begituun rekan dokternya yang lain, semua bekerja dengan maksimal menyelamatkan mereka berdua. Sayangnya, takdir berkata lain, pasien yang di tangani dokter Haris, rekan sejawat Chala, tidak bisa tertolong. Duka kembali menyelimuti ruangan tersebut.
Chala terus melakukan pekerjaannya dengan baik, sampai akhirnya menghela napas lega karena kondisi pasiennya membaik. Di banding pasien yang di tangani oleh dokter Haris, pasien Chala memang tidak separah itu, dia tidak memiliki luka di kepalanya, hanya terluka di bagian kaki.
Semua selesai di tangani, menurut laporan, kecelakaan itu terjadi karena pasien yang Chala tangani mengendari mobilnya dengan keadaan mabuk. Dia kehilangan fokusnya dan menabrak mobil milik pasien yang di tangani oleh dokter Haris. Karena mobil melaju dengan begitu kencang dan jenis mobil yang jauh berbeda, mobil yang di kendari pasien dokter Haris mental sampai beberapa meter bahkan cukup hancur.
"karena kebodohan manusia, satu keluarga harus kehilangan anggota keluarganya" lirih perawat yang ikut menangani pasien dokter Haris.
Chala hanya bisa menghela napas, hatinya meraung ingin memaki pasien yang dia tangani, tapi semuanya dia tahan. Bukan satu kali dia bertemu dengan pasien seperti ini, pasien yang egois, bodoh dan ujung-ujungnya membuat celaka orang lain.
Sisa jam tugas Chala di selesaikan dengan suara tangis keluarga yang datang juga suara caci maki keluarga yang di tinggalkan. Sampai mereka harus di tenangkan oleh pihak keamanan. Chala dan yang lain hanya bisa membantu menguatkan.
***
Chala mengucapkan terima kasih kepada sopir lalu turun dari taksi. Jika jadwal kerjanya malam, Chala memang tidak akan membawa kendaraan sendiri, dia akan memilih taksi atau ojek online untuk mengantar dan menjemputnya. Meminta Mahane juga jarang, karena saat Chala berangkat, Mahen biasanya masih sibuk lembur atau terlalu lelah.
Melangkahkan kakinya ke dalam apartemen, Chala sambil memeriksa ponselnya. Sampai lift yang dia naiki berhenti di lantai di mana unitnya berada.
Tanpa merasakan hal aneh sedikitpun, Chala masuk ke dalam apartemen. Tapi tubuhnya langsung membeku saat melihat keluarganya berkumpul. Wajah papanya terlihat sangat marah, Chala tahu pasti jika ada masalah yang terjadi.
"CHALANDRA" tegas sang papa yang membuat Chala menelan ludahnya.
"papa" Chala berusaha tenang dan menghampiri mereka. Keningnya mengerut saat mengetahui ternyata ada perempuan asing duduk di sebelah Mahendra yang kini tengah menatapnya.
"kamu sewain apartemen ini?"
Chala langsung menggeleng "engga pa. Ada apa? papa udah kenalan sama pacar aku?"
"PACAR?!" wajah papa Valdonya semakin terlihat marah. Suaranya bahkan lebih kencang dari sebelumnya.
Chala menelan ludah, dia salah bicara, tapi sebenarnya apa yang terjadi?
"dia pacar kamu?" tunjuk papa Valdo pada Mahendra.
Chala mengangguk, sedangkan Mahendra malah menundukkan kepalanya.
"papa datang, mergokin mereka berdua di kamar lagi begitu. Papa kira temen kamu, marah karena tempat kamu di pake begitu. Tapi ternyata dia pacar kamu?" jelas Kakak Chala, Kak Dio yang sejak tadi diam.
Chala terkejut dengan penjelasan sang kaka, dia langsung menatap tajam Mahendra.
"maksud lo apa b******k?!" kesal Chala.
Menghempaskan tas nya begitu saja, Chala mendekati dua tersangka utama. Chala meraih wajah perempuan yang sejak tadi menunduk, ingatakannya terbuka, perempuan ini adalah perempuan yang pernah Mahendra akui sebagai sepupunya.
"lo sepupunya Mahendra?" tanya Chala dengan suara dinginnya.
Perempuan itu tetap diam. Lalu Chala beralih kepada Mahendra, tangannya bergerak dan memukul kepala pria itu.
"anjing ya lo! lo pake apartemen gue buat m***m sama sepupu lo sendiri?! anjing! ini kelakuan lo selama gue kerja malem? b******n! pantes lo nolak gue minta hubungan kita terbuka. b******k!" amuk Chala meluapkan emosinya.
"sayang, maaf. Aku khilaf"
"Khilaf apaan! pergi lo berdua! kita putus!"
Mahendra menggelengkan kepalanya, menahan tangan Chala "aku gak mau putus. Please. Kasih aku kesempatan. Aku mohon"
"lepas!" amuk Chala. Dia menarik sosok Mahendra keluar apartemen, sedangkan selingkuhannya menyusul karena tidak ingin di seret.
"jangan muncul lagi di hadapan gue! sampah!" maki Chala lalu menutup pintu apartemen dan menguncinya manual agar Mahendra tidak bisa masuk.
Dada Chala memburu, emosinya menguasai dirinya. Tapi sebuah suara yang dia dengar langsung menyusutkan semuanya, termasuk keberaniannya.
"jadi, kamu bohong ya sama papa"
Chala menelan ludahnya, beralih menatap sang kakak, meminta pertolongan tapi sang kakak hanya mengangkat bahunya. Tanda bahwa Chala harus menghadapinya sendiri.
"Aalisha Chalandra. Duduk!" tegas papa Valdo yang membuat Chala segera kembali dan duduk di hadapan sang papa yang kini berdiri bertolang pinggang.
"maaf pa" lirih Chala sambil menunduk.
"papa kecewa sama kamu"
Chala refleks mengangkat wajahnya, menatap wajah sang papa yang kini terlihat kecewa.
"papa, maaf"
"jelasin"
Chala mengangguk lemah, lalu menjelaskan semuanya kepada papa dan juga kakak laki-lakinya. Bagaimana dia bertemu Mahendra yang saat itu datang mengantar ibunya, lalu perlahan mereka dekat sampai akhirnya menjalin hubungan.
"maaf pa. Chala sadar Chala salah" lirih Chala akhirnya. Chala tahu, di banding memiliki pacar, papanya lebih marah karena Chala berbohong.
Papa Valdo menghela napas "Chala, papa minta maaf kalau papa salah"
Chala menggelengkan kepalanya "engga. Aku yang salah pa"
"papa yang terlalu ketat larang kamu punya pacar sampai kamu akhirnya begini. Maaf"
"papa" mata Chala mulai berkaca-kaca.
"papa sayang sama kamu nak. Tapi mungkin cara papa yang salah selama ini. Papa hanya berusaha melindungi kamu, menjaga kamu, tapi ternyata semuanya adalah penjara buat kamu. Maaf"
"engga. Papa" Chala benar-benar sudah menangis. Dia bukan wanita cengeng, dia wanita tegas dan kuat. Meskipun dia satu-satunya anak di keluarga mereka, Chala selalu berusaha melakukan perannya dengan baik, dia menjadi penyemangan dan pelindung kedua kakak dan adiknya. Jika ada yang melukai mereka, Chala tidak pernah takut untuk maju lebih depan dan menghadapinya.
Tapi jika menyangkut orang tua, semua itu hilang, Chala bisa begitu lemah dan mudah menangis. Apalagi jika dia sudah membuat kecewa orang tuanya.
"maaf ya, sayang" ucap papa Valdo lagi yang membuat Chala bangun dan memeluk sang papa.
"Chala yang salah. Chala yang bohong sama papa. Chala salah pa. Maafin Chala" isak Chala dalam pelukan sang papa.
Dibandingkan sakit hati mengetahui kekasihnya selingkuh, mengetahui papanya kecewa adalah hal lebih menyakitkan, karenga sang papa adalah cinta pertamanya.
***