bc

Love 404

book_age16+
104
FOLLOW
1K
READ
stalker
badgirl
drama
twisted
bxg
campus
friendship
office lady
like
intro-logo
Blurb

Kontes Menulis Innovel II - All The Young

Telegram Love 404, channel yang dibuat khusus untuk YFC a.k.a Yuyus Fans Club. Seketika hal itu jadi sumber masalah dan bahkan hampir membunuh seseorang.

Cuplikan :

Cinta itu tak punya raga. Semua tahu, ia ada meskipun ia tak bisa disentuh jemari tangan. Ini tentang Peta yang memulai sesuatu dengan tujuan bersenang-senang. Siapa sangka, itu menjadi sumber masalah yang menghancurkannya. Apakah masa lalunya yang buruk terungkap? Bagaimana reaksi orang disekitarnya? Mereka tidak tahu bahwa Peta membuat kesan baik tentang dirinya. Padahal dia menyimpan rahasia besar yang sulit diterima akal sehat.

chap-preview
Free preview
Part |00|
Access. Akses adalah caraku menelusuri isi hatimu, bahkan ketika isinya hanya kekosongan belaka. Jadi, izinkan aku untuk mengaksesnya. Bolehkah? Peta memandangi awan putih yang terlihat jelas dari kaca Commuter Line Jabodetabek. Ia menguap ketika bapak-bapak berkumis disampingnya menguap. Percaya atau tidak, menguap itu sangat menular. Sebelas dua belaslah sama campak dan kawan-kawannya. Peta menyipitkan matanya berusaha memastikan nama stasiun yang terlihat di layar dekat pintu KRL. For your information, KRL itu singkatan dari Kereta Rel Listrik. Tak terasa sudah sampai stasiun Lenteng Agung. Ia harus siap-siap untuk turun karena tinggal beberapa stasiun lagi. Sebuah pesan w******p membuatnya beralih pada smartphonenya. Benikdot, nama yang diberikan Peta untuk cowok bernama Benny Givandio Suwardi.                   Benikdot : Aku temani ya. Udah sampai mana?                   Pelita : Gak usah anjir! Biarin gue sendiri aja. Peta langsung turun ketika sudah sampai di stasiun Universitas Indonesia. Ia melakukan tapping kartu dan berjalan ke Fasilkom untuk memulai hari pertamanya sebagai mahasiswa ekstensi UI. Program ekstensi adalah program kuliah untuk lulusan diploma. Program ini memberikan jangka waktu minimal tiga tahun untuk lulus dan mendapat ijazah sarjana. Saat tiba di gedung Fasilkom, ia memperhatikan sekelilingnya yang beragam. Mereka itu calon teman-temannya nanti. Ada orang jawa, batak, padang, sunda, madura hingga orang yang tak punya suku. "Hai, gue Channy. Lo cewek yang waktu ujian Simak UI datang telat kan? Seingat gue, lo datangnya ketika sisa waktu tinggal satu jam lagi deh."tanya cewek berambut mekar itu. Wajahnya kecil, bulat dan kayak anak bocah. Coba saja dia disuruh pakai baju SMP, masih sangat pantas. "Hai, eh kok lo bisa tahu gue telat waktu Simak?" "Tahu gue. Gue kaget aja gitu, kenapa ada orang mau ujian tapi telat banget. Tapi lo keren parah sih, masih aja bisa lulus. Pasti lo pinter kan?" "Ah biasa aja kok!" "Eh, nama lo siapa?" "Gue Pelita. Panggil aja Peta." "Aish, lucu kali. Panggilannya Ita aja lebih keren. Kenapa mesti Peta?" "Terserah gue dong, gue yang punya nama!"ucap Peta sedikit emosi. "Santai aja sih. Gue Channela Gultom. Asli batak tulen." Peta sampai linglung. Cewek batak itu benar-benar seperti bunglon. Seketika dia bisa jadi ala-ala anak Jaksel, dan sekarang jadi kayak batak yang baru keluar kandang. "Lo lulusan mana beteweh?" Ya, pertemuan pertama ini bakal jadi momok serius. Semua orang saling berkenalan karena mau tidak mau harus bersama dalam tiga tahun kedepan. Peta sedang berusaha mengubah dirinya. Atas saran Benny, dia mulai menjadi orang yang lebih baik. Benny bilang untuk menjadi anak baik, ia harus bersosialisasi dengan siapa saja. Relasi adalah hal penting dalam kehidupan. Peta berharap tak ada orang yang mengenalnya di kampus ini. Biarlah ia menjadi dirinya yang baru. "UGM Cha. Lo dari mana?" "Woah, UGM toh. Gue lulusan IPB."ucapnya lagi dengan logat jawa. " Mas Joko, ini teman lo dari UGM!!" Anjir! Cewek itu sudah gila. Sekarang dia sedang berusaha untuk mempertemukan Peta dengan orang yang tak ia inginkan. Semoga cowok itu gak kenal dengan Peta. Cowok bernama Joko itu datang. "Hallo, saya Joko. Kamu UGM juga tah? Angkatan berapa?" "Ahh iya mas. Aku angkatan 2017." "Hmm,, pantesan saya tak kenal. Saya angkatan 2015." "Lo tua banget sih mas."teriak Channy tak tahu diri. "Iya, saya memang tua. Tapi saya selalu berjiwa muda!!" Ternyata oh ternyata, Mas Joko yang medok itu juga sama gilanya dengan Channy. Peta berhasil menemukan manusia-manusia aneh di kampus ini. Namun tetap saja, jika dibandingkan dengan Peta, maka Peta jauh lebih gila. Peta memasuki ruangan kelas ber-AC yang dindingnya warna putih. Calon mahasiswa akan melakukan ujian untuk dua mata kuliah. Jika lulus, maka tak perlu lagi mengambilnya pada pengisian SKS nanti. Secara otomatis 6 SKS dianggap tuntas dengan nilai A. Peta sangat antusias. Kebosanan yang selama ini merasukinya seketika berubah menjadi ambisi. Soal-soal dibagikan dan seluruh mahasiswa mengerjakannya. Bagi Peta, soal itu sangat mudah. Pertanyaannya hanya dasar-dasar kodingan Java yang seharusnya sudah dimengerti oleh lulusan diploma. Untuk tes kedua, berkisar tentang operating system. Itu juga sangat mudah. Peta makin bosan. Ia menggoyang-goyangkan pulpennya diatas meja sampai jatuh. Ia melirik ke kanan dan kiri. Sudah ada yang selesai tapi banyak juga yang masih bergumul. Ia mencari wajah Channy. Cewek itu terlihat kesulitan dan hampir putus asa. Rambutnya yang mengembang menjadi semakin acakadul. Dalam hatinya, Peta tertawa jahat. Mampos! "Bagi yang sudah selesai boleh keluar kelas."ucap dosen berbaju batik itu. Tanpa ragu-ragu, Peta berdiri dan bergegas. Ia yakin seisi kelas melihatnya dengan tatapan kagum. Biarlah, hari pertama ini ia jadi pusat perhatian. Hari selanjutnya, ia harus bersikap seperti orang bodoh. Ia duduk di bangku kayu yang tersedia di depan ruangan kelas. Ia memandang ke lantai satu yang masih penuh dengan mahasiswa yang sibuk belajar. Komputer selalu didepan mata mereka. Tak berapa lama, sudah banyak orang yang berhamburan keluar. Mereka didominasi oleh kaum adam. Setuju atau tidak setuju, untuk urusan kodingan dan hardware maka cowok adalah penguasanya. Pihak cewek jurusan IT cenderung lemah di bagian itu. Mereka hanya berharap bisa dibantu oleh cowok-cowok yang jago kodingan. Semoga beberapa tahun lagi dunia berubah. Sudah saatnya wanita menguasai dunia. "Hai, gue Faruk!"sapa cowok berkumis yang setelannya bak dosen yang sudah berpengalaman. Cowok itu terlihat tua untuk ukuran mahasiswa. Hey, long life education. Pendidikan seumur hidup cuy. Camkan itu! "Gue Pelita mas. Panggil aja Peta." "Seriusan Peta?" Bagi Peta kesan pertama itu penting. Nama panggilan harus diatur sedemikian rupa agar tak muncul nama-nama aneh nantinya. Peta sangat benci nama panggilan Ita. Ia akan membunuh siapa saja yang memanggilnya Ita. Nama panggilan itu seperti masa lalu Peta yang penuh penderitaan. "Iya mas, PE-TA!" "Lo orang jogja?" "Bukan mas. Gue aslinya dari Riau tapi emang kuliah di Jogja sih." "Oh gitu..." "Kalau lo mas?" "Gue mah orang sini. Lulusan BSI aja!"lawaknya. "Lo keren juga, kelar ujiannya cepet banget." "Kebetulan aja gue ingat mas. Lo juga gak kalah keren anjir. Itu aja masih banyak yang di kelas." "Begitulah. Gue kerjaannya ngajar komputer. Ya, sekalian aja kuliah biar bisa dapat hasil yang lebih baik. Lo kerja juga gak nih?" "Iya kerja. Gue kerja di PT Voyavoya." "Itu kan perusahaan startup keren, Ta. Gue pernah ngelamar disitu tapi ditolak." "Yahhh, begitulah mas. Perusahaannya kali yang salah rekrutmen makanya gue diterima." "Down to earth banget sih. Terus lo jabatannya apa disana?" "Biasalah babu terampil, junior developer." Dosen menginstruksikan untuk masuk kelas lagi dan mendengarkan sedikit wejangan. Hari pertama yang mengesankan bagi Peta yang sebelumnya tak pernah punya teman.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DENTA

read
17.1K
bc

Head Over Heels

read
15.9K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook