16. A Little Lie

1060 Words
“Ya… kalo begitu, ubah aja?” Eugene mengangkat satu alisnya. Bosley sontak memukul belakang kepala anaknya itu. “Kenapa?!” Eugene tidak terima dengan perlakuan ayahnya. “Kau pikir ini main-main?!” tanya Bosley. Nada bicaranya sama seperti anaknya. “Paman,” panggil Nyridia. Ia ingin mengganti topik karena tidak suka dengan keributan antara ayah dan anak. “Apa Paman bisa membebaskan Klaus?” “Sampai ia memberikan alasannya, aku takkan membebaskannya,” jawab Bosley. “Aku yang menyuruhnya,” ucap Seth. Semuanya menatap Seth. Tentu mereka tidak paham dengan maksud pria itu. Ia bahkan tidak pernah membicarakan soal ini sebelumnya. “Aku sudah pernah bilang kalau banyak yang harus aku sembunyikan. Aku bahkan tidak melaporkan tentang Amy Wing kepada Tuan Herreros. Aku memberitahu ini ke Paman untuk meminta bantuan,” jelas Seth. “Sebenarnya, aku yang menyuruh Klaus ke sana untuk mencari jurnal mengenai Amy Wing. Seperti yang sudah kita tahu, Tuan Ritchie sudah menyelidiki Blade sejak dulu.” Bosley menganggukkan kepalanya berkali-kali. “Jadi, itu alasan dia mengacak-acak barang milik Tuan Ritchie?” Seth mengangguk. “Maaf, Paman. Klaus tidak mengatakan apa-apa soal ini karena memang aku yang memintanya tutup mulut. Jika ia memberitahu yang sebenarnya, pasti informasi ini akan sampai ke Tuan Herreros.” “Baiklah. Aku mengerti,” kata Bosley. “Aku akan membebaskan Klaus.” “Serius?!” seru Eugene. “Paman tidak ingin menyelidiki kebenarannya dulu?” tanya Pilav. “Untuk apa? Kalian tidak ingin masalah Amy diketahui oleh pihak atas, kan?” balas Bosley. “Aku juga sudah kenal kalian. Jadi, tidak ada yang perlu dicurigai.” Bosley bangkit dari kursinya karena sudah selesai berbincang. “Kemudian, soal Edberg bagaimana?” tanya Seth yang baru ingat kembali soal itu. “Aku akan menyuruhnya untuk pindah pos. Ia akan menjaga penjara pria,” jawab Bosley. Semua permasalahan yang ada di pikiran Tim Elite pun selesai begitu saja. Meminta bantuan dari orang lain memang jalan yang terbaik. Mereka tidak bisa melakukan semuanya sendiri jika tidak memiliki kuasa apapun. Jenderal Bosley keluar dari tempat itu. Sedangkan Tim Elite masih berkumpul di ruang tengah. “Seth, apa tadi kau bilang tentang Klaus itu benar?” tanya Eugene. “Ya…” Seth menggantungkan ucapannya. “Itu bohong.” Eugene dan Nyridia terkejut mendengarnya – berbeda dengan Pilav yang hanya mengangguk. “Sudah kuduga,” jawab Pilav. “Yang penting, masalah Edberg dan Klaus sudah selesai sekarang.” “Kalau semudah ini untuk mengeluarkan Klaus, seharusnya dari dulu aja kau berbohong,” ucap Eugene. Seth tersenyum. “Aku juga harus memeriksa keadaan. Aku menunggu Klaus memberitahu alasannya sendiri. Tetapi, ia tidak kunjung melakukannya.” “Sepertinya, alasan sebenarnya sangat kuat,” ucap Nyridia. “Sekarang, kita fokus ke Amy,” ucap Seth. “Tetapi, untuk menemukannya, kita butuh bantuan Tyra.” “Jadi, bagaimana?” tanya Nyridia. “Setelah Klaus bebas, sepertinya Tim Eria akan diberikan misi oleh Tuan Herreros. Aku akan kembali menginterogasi Tyra,” jelas Seth. “Mengingat keadaannya sudah berubah, mungkin aku akan mendapatkan beberapa informasi darinya.” *** Pagi-pagi sekali, seorang penjaga menghampiri sel Klaus. Penghuni sel itu tidak tahu apa yang sedang terjadi. Apalagi, penjaga itu tidak mengatakan apa-apa setelah membuka pintu selnya. Penjaga itu hanya menatap Klaus – berusaha berkomunikasi dengannya menggunakan gerakan mata. Tidak memakan waktu yang lama bagi Klaus untuk memahami apa maksud penjaga itu. Ia bangkit dari posisi duduknya lalu menepuk seragamnya untuk membersihkannya dari debu. Karena warnanya putih, noda setitik pun sangat terlihat. Klaus juga terlalu sering berbaring di lantai. Ini membuat seragamnya tampak jorok. Setelah keluar dari sel, Klaus mengikuti langkah penjaga yang ada di depannya. Ia terus berjalan tanpa tahu ke mana ia dibawa. Belum satu minggu ia berada di sini. Tidak banyak tempat yang sudah ia datangi. Meski begitu, ia sudah tahu tempat mana yang bebas dari penjaga. Ia sudah menyusun rencana kabur sejak hari pertama. Langkah penjaga itu berhenti di depan sebuah pintu besar. Ia memberi sinyal kepada Klaus untuk masuk ke sana. Tanpa ragu, Klaus pun masuk. Ia tahu ruangan ini bukanlah ruangan yang mencurigakan. Ruangan yang buruk tidak mungkin memiliki pintu semegah ini. Klaus terpana ketika melihat isi dari ruangan itu. Jelas sekali bahwa ini merupakan ruangan milik pemimpin Soleclar. Dekorasi di ruangan ini pun bukan main-main. Banyak sekali koleksi barang peninggalan dari ratusan tahun yang lalu.  Setelah bertukar pandang dengan pemilik ruangan, Klaus pun membungkuk. “Duduklah.” Klaus menuruti perintah pemimpin itu – duduk di hadapannya. Ia tidak bisa lupa dengan pria itu. Badannya gagah, rahangnya tajam, tatapannya dalam, dan beberapa bekas luka mengisi kekosongan di wajahnya. Setiap Klaus melihat wajahnya, ia selalu mengira bahwa dirinya sedang terancam. “Kau akan dibebaskan hari ini,” kata Jenderal Bosley. Alis Klaus berkerut. Di antara semua kemungkinan yang ada di kepalanya, ia tidak pernah membayangkan soal ini. “Kenapa?” “Seth sudah menjelaskan semuanya,” jawabnya. “Jangan khawatir. Kau boleh langsung berjalan ke pintu Soleclar setelah keluar ruangan ini.” “Apa yang Seth katakan pada Anda?” tanya Klaus. “Seth mengakui bahwa dia yang memerintahkanmu untuk mendatangi rumah Tuan Ritchie. Memangnya, kau berharap Seth mengatakan apa pada saya?” tanya Bosley. “Tidak apa-apa. Saya mengerti alasanmu.” Klaus menatap ke arah Bosley dan ke arah lantai bergantian. Ia tidak tahu kenapa Seth memutuskan untuk berbohong. Mengeluarkan seseorang dari penjara adalah sebuah hal yang sangat berbahaya – apalagi jika orang itu sudah melakukan kriminal tingkat tinggi. Meski sudah menjadi ketua dari tim paling bergengsi di Escalera, Seth masih saja berani mengambil resiko seperti ini. Di satu sisi, Klaus merasa lega karena bisa keluar tanpa harus memberitahu alasan sebenarnya. Di sisi satu lagi, ia memikirkan Tyra yang masih membutuhkan bantuannya. Mereka juga baru bertemu dua kali – jika dihitung dengan saat interogasi, sudah tiga kali. “Apa saya boleh menemui seseorang sebelum keluar dari sini?” tanya Klaus. “Maaf, soal itu tidak bisa. Sekarang kamu bukanlah seorang tahanan lagi. Soleclar memiliki peraturan ketat soal pertemuan tamu dengan tahanan,” jawab Bosley tegas. “Baiklah,” jawab Klaus. “Terima kasih.” Setelah mengucapkan itu, Klaus bangkit dari tempat duduknya. Ia membungkuk hormat kepada Jenderal Bosley lalu keluar dari ruangan itu. Penjaga yang sebelumnya mengantarnya itu masih setia menunggu dirinya di depan sana. Tanpa bicara, penjaga itu mengantarkan Klaus ke tempat penyimpanan untuk mengambil barang-barang milik Klaus. Berbohong untuk mengeluarkanku dari sini? Seth, sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD