27. Unexpected Chaos

1591 Words
“Tyra akan dibebaskan hari ini,” ucap Seth. “Tyra sudah dinyatakan tidak bersalah?” tanya Pilav. Suasana di markas sedikit berbeda. Biasanya, Pilav adalah yang paling jarang bicara. Namun kali ini, hanya dirinya yang bereaksi. Di sana, hanya Pilav yang tidak mengetahui hal itu. Nyridia mengetahuinya karena ia sedang berada di jadwal menjaga kantor pusat sebagai pengawal tambahan. Banyak orang kantor yang membicarakan soal Tyra. Sehingga, Nyridia mendengarnya di mana-mana. Kalau Eugene, ia mengetahuinya dari ayahnya sendiri yang memberi keputusan tersebut. Sudah beberapa hari ini Tim Elite tidak berkumpul. Mereka semua sibuk melakukan kegiatan masing-masing. Ini membuat mereka tidak bisa saling memberi informasi secara langsung. “Tyra memiliki bukti kuat untuk alibinya di saat kejadian ledakan dulu,” jelas Seth. “Dia yang memberikan buktinya kepadaku. Aku juga sudah melaporkannya kepada Tuan Herreros.” “Apa buktinya?” tanya Pilav. “Leon’s Crystal, sebuah perangkat dari Alba yang bisa menunjukkan memori seseorang tanpa kesalahan sedikit pun,” jawab Seth. “Tyra sempat merekam ingatannya di perangkat itu.” Mendengar penjelasan Seth, mata Pilav menjadi bergetar. Alisnya berkerut. “Perangkat itu—” “Leon’s Crystal?” gumaman Pilav memotong ucapan Nyridia. “Pilav?” Nyridia yang ada di sampingnya itu menepuk bahunya. “Di mana Leon’s Crystal sekarang?” tanya Pilav dengan lemas. “Ada di tangan ayahku. Memangnya kenapa?” tanya Eugene. “Kamu ingin melihat rekamannya? Ah, bagaimana jika kita melihatnya bersama-sama? Aku juga penasaran bagaimana cara kerjanya.” Tanpa bicara, Pilav langsung bangkit dari kursinya. Ia berjalan menuju pintu depan markas. Pilav mengeraskan kepalan tangannya. Hatinya gusar. Kacau. Kenapa aku yang terakhir mengetahuinya? Kenapa Leon’s Crystal masih ada? Dan juga, kenapa ada di tangan Tyra? “Pilav, kamu mau ke mana?” tanya Eugene. “Soleclar.” Tidak punya pilihan lain, rekannya yang lain pun mengikutinya menuju penjara milik Escalera. *** Tanpa rencana, Tim Elite sudah berkumpul di ruangan milik Jenderal Bosley. Sebenarnya, mereka hanya mengikuti langkah Pilav dari belakang. “Ayah, kami ingin melihat Leon’s Crystal. Apa boleh?” tanya Eugene. “Baiklah. Tapi, untuk apa?” tanya Bosley sambil mencari barang itu di lemarinya. “Ada yang ingin kami pastikan,” jawab Seth membantu. Setelah beberapa saat, Bosley bergabung dengan Tim Elite di sofa sambil memperlihatkan sebuah kristal kecil. Ia menyalurkan energinya ke kristal itu hingga muncul sebuah gambar yang kemudian bergerak.. Seth sudah menyaksikan rekaman itu sebanyak tiga kali. Ia sampai hafal bagaimana urutan kejadiannya. “Wah, keren sekali. Aku tidak tahu jika Alba memiliki perangkat sepintar ini,” ucap Eugene. “Paman, apa aku boleh bicara dengan Tyra?” tanya Pilav tiba-tiba. “Tentu. Lagi pula, dia akan dibebaskan setelah jam makan siang nanti,” jawab Bosley. Mendengar itu, Pilav bangun dari sofa. Ia berjalan dengan cepat menuju pintu. Namun, saat ia hendak membuka kenopnya, pintu itu sudah dibuka lebih dulu dari luar. Saat melihat siapa yang ada di balik pintu itu, Pilav langsung membungkuk hormat. Melihat ada tamu penting yang datang, Tim Elite dan Jenderal Bosley yang sedang duduk pun segera bangkit. Mereka juga memberi hormat. “Tuan Herreros, ada apa? Saya tidak mendengar kabar bahwa Tuan akan datang,” tanya Bosley. Herreros masuk bersama beberapa pengawalnya ke ruangan Bosley. Setelah itu, ia mengeluarkan sebuah surat dari saku mantelnya. “Bosley Moon, Jenderal Utama Escalera, Anda diturunkan dari jabatan,” ucap Tuan Herreros. “Eh?” Bosley sangat terkejut sampai tidak bisa mengatakan apapun. Tim Elite yang menjadi saksi juga terkejut bukan main. Mereka semua tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Lou yang ada di sebelah Tuan Herreros melanjutkan, “Jenderal Utama Bosley Moon, Anda sudah melakukan beberapa pelanggaran. Pertama, Anda membebaskan Klaus Alastair, seorang kriminal yang melakukan pelanggaran fatal. Kedua, Anda memindahkan seorang penjaga bernama Edberg ke sel lain tanpa alasan yang jelas. Ketiga, Anda membebaskan Tyra Edericka tanpa persetujuan Tuan Herreros.” “Tuan, saya yakin saya sudah melakukannya sesuai prosedur. Mengapa tiba-tiba semuanya dianggap sebagai pelanggaran?” Bosley membela diri. “Awalnya, saya pikir Anda adalah orang yang bijak, Bosley. Tetapi, setelah mendapat beberapa laporan dan kritik, saya merasa bahwa lama-kelamaan Anda menyalahgunakan kekuasaan. Anda melakukannya karena alasan pribadi,” jelas Herreros. Bosley hanya terdiam. Ucapan pemimpin ketiga Escalera itu tidak salah sama sekali. Tiga hal yang disebutkan oleh Lou memang didasarkan pada persoalan pribadi. Tetapi, setiap dia membuat keputusan dan melaporkannya ke atasan, dia selalu mengikuti prosedur yang ada. “Proses interogasi juga terlalu memakan banyak waktu. Anda adalah pribadi yang mulia, tidak melakukan pemaksaan dalam interogasi. Tetapi, apakah itu efektif? Apakah pada akhirnya, para penjahat itu mengungkapkan fakta? Jawabannya adalah tidak,” lanjut Herreros. “Kalau saya diturunkan dari jabatan, lalu Soleclar siapa yang—” “Kami sudah memilih pengganti Anda,” potong Lou lalu memanggil seorang pria untuk masuk ke ruangan itu. Terlihat pria berusia sekitar tiga puluh akhir yang sudah memakai seragam jenderal utama. Hal itu membuat Bosley dan Tim Elite terkejut lagi. Semuanya seperti sudah dipersiapkan sejak dulu. Terlebih lagi, orang yang menggantikan Bosley Moon tidak lain dan tidak bukan adalah seseorang yang mereka semua kenal. “Namanya Edberg,” ucap Herreros. “Dia sudah bekerja selama sepuluh tahun di Soleclar sebagai penjaga. Kesetiaan dan kerja kerasnya pun saya akui sehingga saya mengangkatnya menjadi jenderal utama.” Pilav mengerjapkan matanya berkali-kali karena tidak percaya. Ini semakin kacau. “Bosley Moon, Anda dipersilakan untuk membawa barang-barang milik Anda dan meninggalkan tempat ini,” ucap Lou. Di antara mereka, tidak ada yang ingin diam. Mereka semua ingin sekali berbicara dan menentang semua ini. Tetapi, lawan mereka adalah seorang Herreros Edgarson, pemimpin mereka. Dengan berat hati, Bosley mengambil koper kecil miliknya kemudian bergegas keluar dari ruangan itu. Sekarang, Bosley hanyalah seorang kesatria. Tanpa tim, tanpa jabatan, tanpa orang lain di sisinya. *** Digantinya seorang jenderal utama adalah berita yang paling panas di Escalera. Hampir setiap langkah, terdengar orang-orang yang sedang membicarakannya. Berita itu juga diadakan secara mendadak. Tidak ada peringatan sama sekali. Tidak ada pemberitahuan sama sekali sebelumnya. Tim Elite kembali berkumpul di ruang utama markas. Mereka semua tampak murung. Wajah mereka pucat. Sesekali, mereka mengusap dahi mereka. “Ada apa ini?” Eugene yang terdengar depresi itu memulai pembicaraan. “Kenapa juga Edberg adalah penggantinya .…” Nyridia menopang dagunya. “Benar kata Paman Bosley. Dia sudah melakukan semuanya sesuai prosedur. Soal Tyra itu konyol. Aku yang memberikan buktinya secara langsung kepada Tuan Herreros beberapa hari yang lalu. Tetapi, malah dianggap pelanggaran,” ucap Seth. “Iya, itu aneh,” jawab Nyridia. “Sebentar … kalau Klaus dan Tyra adalah pelanggaran yang dilakukan ayahmu, lalu bagaimana nasib mereka?” tanya Seth pada Eugene. “Aku tidak tahu lagi, Seth …. Aku tidak ingin memikirkannya lagi.” Setelah mengatakan itu, Eugene menyandarkan badannya ke punggung sofa. “Pilav, menurutmu gimana?” tanya Seth. Sejak tadi, Pilav menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia yang terlihat paling frustrasi dibanding yang lain. “Pilav, kamu dari tadi kenapa?” tanya Nyridia lalu merangkul Pilav. “Aku—” Semua mata tertuju pada Pilav. Eugene yang awalnya bersandar pun langsung duduk tegak. “Aku memikirkan kemungkinan terburuk. Tetapi, kalau itu benar-benar terjadi, aku tidak tahu harus apa,” lanjut Pilav. Suaranya terdengar seperti orang yang sedang sekarat. Ini pertama kalinya mereka mendengar Pilav bicara seperti ini. “Kemungkinan terburuk? Apa seburuk itu?” tanya Eugene khawatir. “Aku rasa, hanya Tyra yang akan ditahan lagi. Klaus harusnya tidak apa-apa, kan? Sebenarnya, apa yang kau maksud Pilav? Kenapa nada bicaramu seperti itu?” Alih-alih menjawab, Pilav malah meneteskan air mata. “Bukan … bukan soal itu, Eugene .…” Eugene panik ketika mendapati Pilav yang menangis. “Pilav, kenapa nangis? Aku minta maaf. Ada apa sebenarnya? Apa yang kamu maksud? Lalu, kalau bukan soal itu, soal apa?” “Leon’s Crystal. Harusnya benda itu sudah tidak ada lagi. Tapi, kenapa bisa ada di tangan Tyra?” Akhirnya Pilav mengungkapkan apa yang sejak tadi ia simpan. “Memangnya ada apa dengan Leon’s Crystal?” tanya Seth. “Harusnya benda itu sudah tidak ada.” Setelah itu, Pilav melirik Lalia’s Pendant yang ada di tangan kirinya. “Kalau benda satunya lagi masih ada, maka dunia akan sangat kacau.” “Pilav, bicaralah yang benar! Sebenarnya apa maksudmu?” tanya Seth. “Seth, jangan terlalu kasar,” balas Nyridia. “Benda apa yang bisa membuat dunia kacau?” tanya Seth lagi. Nadanya sangat serius. “Lovia’s Crown, benda dari Alba juga,” jawab Pilav. “Leon’s Crystal tidak berbahaya sama sekali. Tetapi, mahkota itu … kalau berada di tangan yang salah, semuanya akan kacau.” “Baiklah. Lalu, apa fungsi dari mahkota itu?” tanya Seth. “Orang yang memakai mahkota itu akan hidup abadi dan mendapat kekuatan kegelapan,” jawab Pilav. “Mahkota itu tidak dipasang di atas kepala. Tapi, di jantung. Efek dari mahkota itu tidak akan hilang kecuali kita membunuh pemiliknya dan mencabut mahkota itu.” Ketiga temannya terdiam. Baru kali ini mereka mendengarkan benda seberbahaya itu. Pada akhirnya, Seth membuka mulutnya, “Baiklah, aku mengerti. Benda itu memang lebih berbahaya dari situasi kita sekarang. Lalu, apa ada hubungan antara mahkota itu dengan kejadian hari ini?” “Tyra adalah bagian dari Blade. Jika Leon’s Crystal berada di tangannya, maka kemungkinan besar Lovia’s Crown berada di tangan Blade juga,” kata Pilav. “Lalu, Edberg sudah kita curigai sebagai bagian dari Blade, kan? Bagaimana jika—” “Bagaimana jika Escalera dalam bahaya?” Seth melanjutkan kalimat Pilav. Keempat anggota Tim Elite tidak bisa membuka mulut lagi. Sepertinya, terlalu banyak hal yang menggemparkan hari ini. Mereka berempat saling melirik satu sama lain. Ekspresi mereka dipenuhi dengan rasa takut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD