bc

LAGU TANPA NADA

book_age18+
37
FOLLOW
1K
READ
HE
boss
heir/heiress
bxg
brilliant
like
intro-logo
Blurb

Ina tak percaya ketika melihat suaminya bermain gila dengan adik iparnya dan semua difasilitasi oleh ibu mertuanya.

Mengetahui hal itu Ina langsung pasang CCTV di rumah mertuanya terutama di kamar Yanti adik iparnya dan membuat live streaming untuk semua ibu di lingkungan rumah Ibu mertuanya, alhasil Dhaffa dan Yanti digerebek warga dan Ina tentu saja langsung minta cerai. 

Sayang karena dia terlalu emosi malam setelah kejadian Ina yang sedang hamil kram perut sehingga dia keguguran. 

Di lain pihak Anka sedang kebingungan mencari bank ASI untuk putranya yang berusia 2 hari sebab istrinya langsung meninggal dan Hasya tidak cocok dengan s**u formula sehingga Hasya dehidrasi akibat buang-buang air. 

Dengan bantuan dokter Ina akhirnya menjadi Ibu ASIP untuk Hasya 

Anka yang dikejar banyak perempuan tak pernah tertarik pada siapa pun termasuk pada almarhum istrinya, karena pernikahan dengan almarhum istrinya juga bukan kemauannya dia.

Baru satu kali merasakan ada magnet yang menarik hatinya yaitu Ina, tapi Anka tidak berani mendekati Ina. 

Mampukah Anka merengkuh Ina dan maukah Ina menjadi Ibu sesungguhnya dari Hasya setelah dia terluka pada pernikahan sebelumnya?

chap-preview
Free preview
HAMIL
“Alhamdulillaaaaah,” semua bahagia mendengar dokter mengatakan penyebab Ina pingsan bukan karena sakit, melainkan karena darah rendah yang dideritanya saat hamil. Diketahui usia kehamilan Ina saat ini 3 minggu. Tadi di rumah keluarga Dwipangga Bhanu, papa Dhaffa agak sedikit kisruh ketika tetiba Ina pingsan. Orang tua Ina yang ada di rumah besannya serta Dhaffa suami Ina bergegas membawa ke rumah sakit. Ina tadi pingsan di acara pengajian 40 hari meninggalnya Yakta adik iparnya, adik kandung Dhaffa suaminya, yang meninggal karena laka lantas tunggal berdua istrinya. Yakta dan Yanti istrinya pulang tengah malam dan dari pemeriksaan polisi mereka itu mabuk dan kandungan alk0hol suami istri cukup tinggi, diduga mereka pulang minum di club berdua, sebab tak ada teman yang mengaku habis minum dengan pasangan itu. Beberapa teman Yakta memang menyesalkan perubahan perilaku Yakta sejak pacaran dengan Yanti hingga memaksa menikah dengan Yanti. Mayoritas teman Yakta tak suka pergaulan Yanti yang mereka yakin bukan perempuan baik-baik. Yakta mengenal Yanti di club saat sedang pertemuan dengan rekanan kantor. Dan sejak itu Yakta tak bisa lepas dari Yanti. Walau pak Dwi ayah Yakta tak menerima Yanti sebagai calon menantu, tapi Yakta bersikeras hanya ingin menikah dengan Yanti saja. Perempuan muda yang hanya terlihat cantik bila telah terpoles make up tebal seperti badut, sebab wajah aslinya tak cantik. “Maaf ya Kak, aku jadi bikin susah, padahal sedang ada pengajian di rumah mama,” Ina memang memanggil suaminya dengan panggilan sopan Kak sebab Dhaffa suaminya berasal dari Banjarmasin. Tak pantas dipanggil MAS atau AKANG. “Tak apa, kan nggak ada yang mau juga sakit, atau pingsan, itu kan juga bukan kemauanmu, jadi tenang saja,” kata Dhaffa suaminya dengan lembut. Lelaki itu sedang bahagia dia akan jadi ayah. Yang ada di rumah sakit itu memang suaminya beserta dua orang tua kandung Ina serta Reyhan kakak sepupu Ina yang langsung dikhabari oleh Lyman Wiradharma ayah Ina, yang seorang politisi terpandang. Dari keluarga suaminya tak ada yang ikut disebabkan di rumah mertuanya sedang diadakan selamatan 40 hari meninggal adik iparnya. “Sekarang kita jaga kesehatan baby dan kamu ya kamu nggak boleh capek nggak boleh sakit terlebih Kita udah nunggu cukup lama 2 tahun kita kosong.” “Iya Kak aku akan jaga kesehatan bayi kita.” “Sepertinya kamu nggak usah banyak kerja deh.” “Apa sih kerjaanku? Cuma mantau anak-anak masak saja nggak lelah-lah,” bantah Ina. Dia senang akan perhatian suaminya. Ina memang punya usaha kecil di rumah. Dia terima pesanan kue kering dan kue basah atau snack atau cake ulang tahun atau juga banyak pesanan makanan kotak, tiap hari ada saja pesanan tersebut. AZAHRA CATTERING, nama usaha milik Ina. Ina punya tiga pegawai tetap dan kalau sedang banyak pesanan dia akan menarik orang-orang di sekitar rumahnya yang bisa bekerja harian, tapi yang pasti 3 pegawainya ada di dia miliki. Ina dan Dhaffa tinggal di sebuah rumah yang memang dibuat sedemikian rupa. Rumahnya berupa rumah mungil sederhana dengan 2 kamar tidur. Rumah utamanya itu hanya ukuran tipe 36, tapi di belakang dibangun dapur besar 2 kali luas rumah utama. Itulah tempat Ina dan pegawainya masak dan dapur besar itu punya jalan tersendiri dari samping, sehingga kalau ada pesanan atau masakan keluar masuk, juga barang dan bahan makanan tidak melalui rumah utama. Walau Ina sebagai pemilik rumah bisa tetap langsung masuk ke ruang usaha yang terletak di belakang. Tapi kalau untuk pegawainya juga para supplyer bahan dan para karyawan untuk pengiriman selalu lewat pintu samping yang sangat besar karena kalau pakai pintu biasa tentu tidak cukup. Kadang diperlukan barang-barang besar yang diangkat jadi memang pintu samping itu sangat besar. “Mungkin mulai besok aku akan tambah satu pegawai tetap.” “Ada tetangga kita yang dia juga sangat butuh untuk bekerja, jadi aku putuskan tambah pegawai tetap. Ibu Sina yang suaminya baru meninggal 4 bulan lalu anaknya dua berumur 7 dan 9 tahun, jadi dia bisa bekerja bila anaknya sudah berangkat sekolah.” “Lah yang antar jemput anaknya siapa?” Dhaffa tahu anak sekecil itu pasti masih antar jemput. “Kalau baru umur 7 dan 9 pasti baru kelas 1 sampai kelas 3 kan.” “Mertuanya yang antar jemput sekolah, karena almarhum Pak Sahad kan bukan PNS dan dari kantornya tidak ada pensiun, jadi begitu sudah dikasih uang duka dulu ya sudah habis tak ada income lagi.” “Bu Sina kan butuh pekerjaan. Waktu itu sudah aku tawarkan begitu acara 40 harinya suaminya, tapi dia masih belum bisa konsentrasi katanya.” “Dua minggu lalu dia minta kerjaan, jadi aku akan tambah dia sehingga pekerjaanku berkurang. Aku akan benar-benar mengurangi kegiatan demi baby,” kata Ina. “Aku sih ikut saja lah aku kan juga nggak pernah berkiprah, semua usaha itu kamu bangun sendiri dari uangmu.” Dhaffa sadar kalau usaha istrinya memang sudah dimulai dari sebelum mereka menikah. Rumah itu juga Ina bangun sendiri, berbekal tanah dari orang tuanya. Dhaffa bekerja di perusahaan swasta dengan jabatan tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak terlalu rendah karena dia juga sarjana sehingga cukuplah gajinya. Hanya memang Ina mengelola usaha sejak selesai kuliah, Ina memang penghasilannya lebih banyak, bahkan dia bisa beli mobil sendiri, sedang Dhaffa pakai motor saja. Walau bukan motor kebanyakan tapi setidaknya suaminya memang pakai motor. Sejak menikah Dhaffa juga belum beli rumah, sehingga tak ada harta bersama selama pernikahan. Hanya ada sedikit uang yang Ina tabung. Ina sekolah di SMK pariwisata dia ambil jurusan tata boga atau kuliner. Seperti yang kita ketahui jurusan di SMK Pariwisata meliputi Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata ( UPW ), Tata Boga ( Kuliner ), dan Desain Komunikasi Visual ( DKV ). Beberapa sekolah juga memiliki jurusan Usaha Layanan Pariwisata ( ULP ). Selepas SMK, Ina langsung ambil kuliah di Australia jurusan tata boga sebab perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki jurusan tata boga hanya sedikit antara lain Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ), Universitas Negeri Jakarta ( UNJ ), Universitas Negeri Malang ( UM ), dan Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ). Selain itu, ada juga beberapa perguruan tinggi swasta seperti Tristar Culinary Institute dan The Sages Institute International yang memiliki fokus pada pendidikan kuliner. Untuk menu Indonesianya Ina belajar otodidak dari banyak buku resep dan dia diskusikan dengan dosennya di Adelaide. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Jodohku Dosen Galak

read
30.8K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
10.2K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
35.5K
bc

Pacar Pura-pura Bu Dokter

read
3.0K
bc

(Bukan) Istri Simpanan

read
50.5K
bc

Desahan Sang Biduan

read
53.5K
bc

Silakan Menikah Lagi, Mas!

read
13.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook