PENTAS DRAMA DENGAN SATU PENONTON

1027 Words

Dengan kemeja kerjanya yang masih rapi meski pun hari telah beranjak sore, Raka menatap layar laptopnya dengan dahi berkerut. Bukan, dia bukan sedang mengerjakan kasus hukum yang rumit. Atau transaksi perusahaan, atau juga kerja sama dengan rekanan. Justru, dia sedang berhadapan dengan sebuah dilema yang jauh lebih personal dan membingungkan: bagaimana caranya menyusun surat pernyataan yang diminta oleh Ina? Surat itu bukan hanya sekadar formalitas. Surat itu adalah tameng, perlindungan, dan pengakuan atas hubungan yang mereka harapkan bisa kembali normal, ~sebatas pertemanan~ tanpa ada bayang-bayang cinta, baik dari Raka mau pun Ina. Walau tentu dalam palung hati terdalam Raka ingin menyangkal, sebab cintanya hanya milik Ina seorang. Raka adalah sarjana hukum, tapi otaknya mendadak b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD