‘Anak siapa itu, apa karena anaknya meninggal Ina langsung adopsi agar jiwanya tak terganggu?’ seorang ibu yang sejak tadi duduk di pojok melihat mantan menantunya duduk dengan seorang ibu hamil, seorang ibu dengan bayi yang datang bersama suaminya sedang Ina sendiri tangannya kadang menggoyang stroller agar anaknya merasa diayun.
Adhisti merasa, andai dia tak kasihan pada janda yang ditinggal putra bungsunya, tentu Ina masih bahagia dengan Dhaffa putra sulungnya.
Sayang dia salah langkah, sehingga rumah tangga Ina dan Dhaffa bubar jalan.
Dia juga tak menyangka, Dhaffa serendah itu menduakan Ina.
Semua orang menyalahkan dirinya karena memfasilitasi perzinaan putranya dengan mantan menantunya, padahal dia sendiri baru dua kali tahu Dhaffa pulang kerja masuk kamar Yanti.
Biasanya setiap
