Ina menjabarkan semua yang Nana lakukan juga katakan, yaitu Nana mengatakan Ina merebut Hasya padahal hanya dirinya ( Nana ) yang paling berhak terhadap bayi itu bila Anka berhalangan sementara apalagi permanen. Ternyata tanpa Ina ketahui sebelumnua Anka tadi lebih dulu bersaksi bahwa memang dia menitipkan putranya selama dia keluar negeri, terkait Ina adalah ibu ASIP putranya dan paling mengerti sifat anaknya. Panggilan dari pengadilan Anka terima satu hari sebelum dia tiba di Indonesia. Anka juga memberi penjelasan dia tak akan pernah menitipkan anaknya pada keluarga almarhum istrinya karena Anka anggap Nana dan Alika hanya membutuhkan Hasya demi mengeruk harta Anka melalui Hasya. Dan seperti yang Anka janjikan pada Reyhan dan Ina, di depan umum, di depan hakim, Anka memberitahu kala

