TAK AKAN ADA IBU LAIN YANG LEBIH PANTAS DARIMU

1138 Words

“Lho?” Jam sebelas malam rumah Ina heboh sebab Reyhan sudah tiba di rumah. “Ada penerbangan darurat bawa pasien luka tembak, jadi Abang nyelip saja, pengen ketemu Alle sebelum dibawa pulang sama ayahnya.” “Dia ada di kamarku, ayah baru saja telepon, jadi kami masih ngobrol.” “Ngapain papa tengah malam telepon? Disana kan dia jam lebih dulu.” “Papamu demam, dia cari obat di tas tak ada, jadi tanya biasanya minum apa, padahal sudah diberi obat dari dokter rombongan,” balas Nayya. “Obat apa pun kalau bukan Mama yang suruh minum mana papa sembuh,” balas Reyhan mengingat bagaimana ketergantungannya sang papa pada mamanya. “Maka barusan Mama bilang, minum obat yang dokter rombongan kasih, baru dia tutup telepon.” Ina mengamati, sang ayah memang terlalu bucin pada ibunya. Dulu dia sangat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD