bc

Diselingkuhi Kekasih Dinikahi CEO Tampan

book_age18+
353
FOLLOW
3.5K
READ
one-night stand
HE
friends to lovers
boss
stepfather
sweet
bxg
city
office/work place
assistant
like
intro-logo
Blurb

Awalnya Diandra Alista hendak memberikan kejutan sekaligus mengajak Bara-kekasihnya untuk makan malam bersama karena pria itu sedang lembur kerja, tapi nyatanya Diandra lebih dulu dikejutkan dengan kekasihnya yang tengah berselingkuh dengan melakukan hubungan intim dengan seorang wanita.

.

Alih-alih melabrak sang kekasih dan juga wanita asing tersebut, Diandra malah memilih pergi dan berusaha melupakan kesedihannya di sebuah bar. Dan, tidak sangka malam itu Diandra malah berakhir menghabiskan malam dengan seorang pria asing.. Namun, masalah baru muncul ketika untuk kedua kalinya Diandra bertemu dengan pria yang sudah berbagi ranjang dengannya yang tidak lain adalah calon pewaris Praditama Grup-tempat di mana ia bekerja.

.

Haruskah Diandra memasang muka tebal saja? Atau pura-pura lupa tentang apa yang sudah terjadi di antara mereka kemarin malam agar tidak terjebak dalam suasana canggung?

chap-preview
Free preview
Wanita Malang
“Sayang, maaf hari ini kita enggak bisa pulang bareng karena aku harus lembur, jadi kamu pulang duluan aja, dan hati-hati di jalan nanti. Love you.” Diandra membaca kembali pesan dari kekasihnya, hanya untuk memastikan kalau pesan yang dibawanya tidak salah. Tepat satu jam yang lalu wanita itu memang berniat ingin langsung pulang ke rumah, tapi setelah dipikirkan kembali Diandra malas pulang dan merubah niatnya. Ia pun mampir ke salah satu restoran untuk membeli makanan yang rencananya akan dinikmati bersama sang kekasih. “Aku yakin pasti kamu akan menyukainya,” gumam Diandra sambil menatap kantung yang ada di tangannya dengan sudut bibirnya yang sudah ditarik lebar. Sudah tiga tahun Diandra menjalin hubungan dengan Bara yang berada di divisi keuangan, mereka memang bekerja di kantor yang sama hanya saja berbeda divisi. Bahkan, keduanya dinobatkan sebagai pasangan terbaik di setiap tahunnya karena selalu terlihat harmonis dan juga romantis. “Suara apa itu?” Ketika hendak sampai di meja kerja sang kekasih, indera pendengaran wanita itu menangkap suara aneh yang seharusnya tidak ada di sana. Jantung wanita itu berdetak semakin kencang, ia juga berjalan mengendap-endap dengan rasa takut bercampur penasaran. Diandra sangat berharap suara itu bukan berasal dari kekasihnya. “Ba–Bara?” Suara wanita itu terdengar lirih dengan bola matanya yang membulat dengan sempurna ketika melihat pria yang sangat ia cintanya melakukan hubungan intim dengan seorang wanita di sebuah ruang meeting yang tidak jauh dari meja kerjanya. Walau memang minim pencahayaan tapi wajah pria itu masih terlihat sangat jelas karena menghadap ke arah Diandra yang bersembunyi di balik lemari. Tapi sayang ia tidak bisa memastikan siapa sosok wanita asing yang sedang bersama Bara. “Kenapa kamu tega melakukan hal itu kepadaku, Bar! Apa salahku?” Dadanya kian sesak dengan air matanya yang semakin deras membanjiri wajahnya. Diandra memutuskan untuk segera pergi dari sana karena telinganya semakin panas mendengar suara laknat tersebut. Tidak pernah terbayangkan oleh wanita itu kalau kisah cintanya akan terasa begitu pahit seperti ini, hatinya benar-benar dibuat hancur dalam beberapa detik. “Mbak Diandra su—” Satpam yang bermaksud hendak menyapa wanita itu seketika tidak bisa melanjutkan ucapannya karena Diandra langsung pergi begitu saja setelah meletakkan kantung makanan di atas meja. Namun wanita itu memilih untuk kembali melangkahkan kakinya dan mendekati satpam tadi dengan matanya menutupi sebagian wajahnya dengan tangan. “Ada apa, Mbak?” “Pak Salim, saya mohon jangan beritahu siapapun kalau saya sempat mampir ya,” pesan Diandra yang berusaha untuk terlihat tenang. Pria berumur 50an itu menganggukkan kepalanya, “Baik, Mbak.” Sejujurnya pria itu bingung apa yang sudah terjadi, bahkan Salim bisa menebak kalau saat ini Diandra sedang menangis tapi ia memilih untuk menutup mulutnya rapat-rapat dan tidak ingin terlibat masalah. Menurut Salim selama bukan berkaitan dengan urusan keamanan di kantor, ia memilih untuk berpura-pura tidak tahu saja. *** Diandra merasa bingung hendak pergi ke mana karena ia tidak mungkin pulang dalam keadaan sangat kacau yang mungkin akan membuat keluarganya panik serta khawatir. Sementara itu, jika pun ia memilih mampir ke rumah Stevi-teman kantornya- pasti wanita itu akan bertanya kenapa dirinya seperti ini? Dan, Diandra enggan mengganggu ibu hamil yang seharusnya lebih banyak istirahat tersebut. “Harus ke mana aku sekarang?” lirihnya dengan kakinya yang rasanya hampir mau copot karena sudah beberapa jam Diandra berjalan kaki tanpa arah dan tujuan yang tepat. Sorot matanya mendadak tertuju pada sebuah bar yang terlihat tampak lebih bersinar dari biasanya. Memang sih, Diandra belum pernah masuk ke sana seumur hidupnya, walau berkali-kali terbesit ingin mampir dan tahu beberapa hal yang ingin sekali ia ketahui. “Haruskah aku masuk ke dalam untuk melupakan segala masalahku?” Diandra tampak sedang menimbang-nimbang untuk masuk ke dalam atau tidak? Tapi ketika mengingat banyak orang bilang kalau ia masuk ke dalamnya semua masalah seketika akan menghilang termasuk rasa sakit di hatimu. “Sepertinya ini waktu yang tepat, lagi pula aku akan melakukannya hanya satu kali dalam hidupku.” Wanita itu kini terlihat tampak yakin, langkah kakinya terasa lebih ringan untuk segera masuk ke dalam dan memesan minuman yang direkomendasikan oleh seorang bartender. “Bagaimana rasanya? Apakah enak?” tanya bartender tersebut. Satu tegukan minuman itu berhasil membuat sedikit nyeri di d**a seperti ada sensasi terbakar, tapi rasanya tidak buruk dan malah membuatnya merasa lebih baik hingga Diandra tersenyum lebar. Beban di kepala serta di hati wanita itu seketika lenyap digantikan rasa bahagia yang luar biasa. Malah ketika satu gelas sudah dihabiskan olehnya, Diandra kembali memesannya walau kepalanya sedikit pusing. Beberapa kali wanita itu meracau sendirian mengungkapkan rasa sakit hatinya akan perselingkuhan yang dilakukan oleh sang kekasih. Diandra bingung tentang apa yang salah dengan dirinya karena selama ini hubungannya dengan pria itu baik-baik saja. Kadang wanita itu tertawa tapi kadang ia menangis tersedu-sedu. “Jonas, aku mau satu gelas lagi,” pinta Diandra. “Maaf Diandra tapi lebih baik kau berhenti sebelum kondisimu semakin parah,” kata Jonas yang berusaha mengingatkan. “Lagi pula ini sudah malam pasti keluargamu sedang mengkhawatirkanmu.” Sebagai seorang bartender, ia memang merasa sangat senang karena memiliki pelanggan yang menyukai minuman racikannya. Tapi jika keadaannya sudah tidak lagi kondusif, Jonas akan berusaha mengingatkan pelanggan tersebut. “Baiklah, aku akan pulang sekarang tapi mana bill-nya biar aku membayar minum yang aku pesan sebelum pergi,” pinta wanita itu, hampir saja Diandra lupa kalau orang tuanya pasti sangat khawatir. Setelah transaksi selesai dilakukan, Jonas sempat menawari wanita itu taksi untuk mengantarkannya pulang tapi Diandra menolak. Pria itu sebenarnya tidak tega membiarkan wanita itu pulang dalam keadaan mabuk, apalagi sejak awal bertemu ada sebuah ketertarikan yang ingin sekali membuatnya mengenal Diandra lebih dekat. “Terima kasih Jonas, aku akan pulang,” pamit wanita itu yang berusaha berdiri dengan kedua kakinya walau sempat hampir saja ambruk di atas lantai. “Apa kau yakin bisa pulang sendiri?” Diandra tersenyum dengan matanya yang sempat terpejam. “Mengapa kau sangat perhatian sekali padaku?” tanyanya sambil menatap wajah sang bartender. “A—aku hanya takut kalau kau…” “Ah tapi semua pria sama saja! Awalnya perhatian tapi nanti….” Tubuh Diandra limbung dan jatuh ke lantai, Jonas yang khawatir sempat ingin membantunya tapi wanita itu sudah lebih dulu bangkit sambil tersenyum. “Kau baik-baik saja, Diandra?” “Aku baik-baik saja, bahkan walau hatiku sudah disakiti oleh pria brengs3k itu.” Jonas bergeming. Sementara Diandra mulai melangkahkan kakinya menuju pintu keluar walau jalannya terlihat sempoyongan. Ingin sekali ia membalas dendam atas luka di hatinya kepada Bara tapi caranya masih saja ia pikirkan. “Haruskah aku melakukan apa yang dilakukan olehnya dengan pria lain?” gumam Diandra. Ya, wanita itu tahu pasti Bara akan sangat marah besar karena hal itu ingin sekali pria itu dapatkan darinya tapi Diandra selalu menolak karena ingin memberikan kesuciannya setelah menikah. Dan Diandra sadar kalau alasan pria itu selingkuh pasti karena semua penolakan yang sudah ia lakukan. “Aku hanya ingin kamu merasakan rasa sakit yang sama denganku, Bar!” Ketika wanita itu sedang asyik dengan pikiran dan hatinya tanpa sengaja ia menabrak d**a bidang seorang pria. Diandra pun sempat mengagumi sosok pria tersebut dari ujung kepala hingga ujung kaki. “Dia sangat tampan.” “Hei, kau baik-baik saja?” tanya pria itu. “Maukah kamu menghabiskan malam denganku?” Setelah melemparkan pertanyaan itu, Diandra kehilangan kesadarannya hingga tubuhnya hampir saja kembali jatuh ke lantai jika saja pria itu tidak menangkapnya. “Hei, sadarlah!” kata pria itu berusaha membangunkan Diandra dengan mengguncangkan tubuhnya dan sesekali menepuk pipi wanita itu. Tapi hasilnya nihil, wanita itu sudah berpindah dunia. Entah bagaimana nasib wanita malang itu sekarang? Sementara pria itu tidak memiliki pilihan kecuali membawa wanita itu ke dalam mobilnya karena beberapa tatap mata tertuju kepadanya. Akhirnya tubuh Diandra digendong ala bridal style tapi anehnya wanita itu malah memeluk tubuh pria itu dengan sangat erat seolah tidak ingin ditinggalkan. “Ternyata wajahmu sangat cantik,” gumam pria itu yang sepertinya sudah terpesona dengan kecantikan Diandra.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K
bc

TERNODA

read
198.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
33.2K
bc

My Secret Little Wife

read
131.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook