BAB 57 – TARUHAN BERBAHAYA
Di dunia yang mereka tinggali, kata-kata hanyalah bagian kecil dari permainan. Kendali sejati bukan sekadar tentang siapa yang berbicara lebih tajam, tetapi siapa yang mampu membuktikannya.
Marco menegakkan tubuhnya, melangkah ke bar pribadi di sudut ruangan dengan langkah santai. Dia bukan pria yang hanya berbicara tanpa tindakan, dan dia berniat membuktikannya.
Dia menuangkan whiskey ke dalam kristal kaca, menyesapnya perlahan sebelum kembali menatap Lovania yang masih duduk dengan tenang, ekspresi wajahnya tetap misterius.
Marco: (Nada dalam, tajam tetapi santai.)
"Kau selalu bermain aman, bukan? Membiarkan orang lain berpikir bahwa mereka menguasai permainan, sementara kau duduk nyaman di balik layar."
Lovania tersenyum kecil, tidak terpengaruh sedikit pun.
Lovania: (Nada dingin tetapi elegan.)
"Bukan bermain aman, Marco. Aku hanya tidak tertarik membuang energi untuk hal yang tidak menguntungkanku."
Dia melirik sekilas whiskey di tangannya, lalu menatap pria itu dengan sorot mata penuh perhitungan.
Lovania: (Dengan kecerdasan tajam.)
"Seperti malam ini, misalnya. Kau mencoba mengujiku, mencoba menarik reaksiku, tetapi aku bertanya-tanya… apa yang sebenarnya kau inginkan?"
Marco tidak segera menjawab. Dia menikmati bagaimana otak Lovania bekerja, bagaimana dia tidak mudah terpancing, bagaimana dia bisa membaca situasi tanpa terburu-buru menarik kesimpulan.
Tapi dia juga bukan pria yang suka bertele-tele.
Marco: (Nada dalam dan serius.)
"Baik. Jika kau ingin bicara tentang keuntungan, mari kita bicarakan."
Dia meletakkan gelas whiskey-nya di atas meja, lalu duduk di hadapan Lovania, tubuhnya condong ke depan, menatapnya dalam.
Marco: (Nada penuh tantangan.)
"Aku tahu kau tidak sekadar seniman tari biasa, Miss Valley. Kau punya koneksi yang tidak bisa dimiliki oleh siapa pun tanpa alasan yang jelas."
Lovania tersenyum kecil, tetapi matanya tetap tajam.
Lovania: (Nada santai tetapi menusuk.)
"Dan kau, Marco Maxdev, bukan hanya CEO perusahaan teknologi dan investasi global. Kau memiliki lebih banyak kekuatan di balik layar daripada yang kau biarkan dunia lihat."
Marco tersenyum. Kali ini, senyum yang penuh kepuasan.
Marco: (Nada dalam dan puas.)
"Akhirnya, kita mulai berbicara dengan jujur."
Lovania: (Nada licin tetapi tajam.)
"Kau tahu aku tidak pernah bohong. Aku hanya memilih kapan harus berbicara."
Marco mengangguk perlahan, mengangkat gelasnya lagi.
Marco: (Nada santai, tetapi penuh makna.)
"Baiklah, kalau begitu. Mari kita buat kesepakatan, sayang."
Lovania menatapnya, bibirnya sedikit melengkung.
Lovania: (Nada penuh kendali.)
"Tergantung apa yang kau tawarkan, Marco. Aku tidak bermain dengan taruhan kecil."
Mata mereka bertemu, dua sosok kuat dengan kecerdasan dan kendali yang sama-sama tak tergoyahkan.
Malam ini bukan sekadar percakapan biasa. Ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar—sebuah permainan yang tidak bisa dimenangkan dengan kata-kata saja, tetapi dengan tindakan nyata.