TARIAN DALAM BAYANGAN

580 Words
BAB 2 – TARIAN DALAM BAYANGAN Angin malam Monte Carlo berhembus lembut, membawa aroma laut yang bercampur dengan harum bunga jasmine dari taman eksklusif yang mengelilingi Le Château Noir. Di dalam ballroom yang penuh dengan kemewahan, permainan musik klasik dari orchestra privat mengalun lembut, menciptakan atmosfer yang menggoda dan misterius. Namun, bagi Marco Maxdev, malam ini bukan tentang musik atau kemewahan. Malam ini adalah tentang seorang wanita—Lovania Valley. Wanita itu masih duduk di tempatnya, terlihat tenang dan tak tergoyahkan, seolah keberadaan Marco di hadapannya hanyalah angin lalu. Namun, Marco tahu lebih baik dari itu. Dia bisa membaca bahasa tubuhnya, melihat ketertarikan halus yang berusaha disembunyikan di balik sikapnya yang dingin dan anggun. Marco mengangkat gelasnya, menyesap Macallan Rare Cask dengan santai, sebelum akhirnya kembali berbicara dengan nada rendah yang sarat akan kendali. Marco: "Saya jarang menemukan seseorang yang bisa membuat saya menunggu, Miss Valley." Lovania hanya tersenyum kecil, ujung jarinya berputar lembut di bibir gelas anggurnya sebelum akhirnya menatap Marco dengan mata cokelat gelap yang begitu dalam. Lovania: (Nada suaranya tenang, penuh kontrol) "Saya juga jarang menemukan pria yang cukup sabar untuk menunggu." Marco menatapnya dengan intens, sudut bibirnya melengkung dalam senyum yang penuh tantangan. Marco: "Saya bukan pria biasa, sayang. Saya tahu apa yang saya inginkan, dan saya tidak ragu untuk mendapatkannya." Lovania menyesap anggurnya perlahan sebelum menjawab, nada suaranya tetap dingin dan misterius. Lovania: "Keyakinan yang menarik, Tuan Maxdev. Tapi saya bukan sesuatu yang bisa 'didapatkan' begitu saja. Anda mungkin terbiasa dengan wanita yang menyerah pada pesona Anda dalam hitungan detik, tapi saya tidak termasuk dalam kategori itu." Marco tertawa kecil, suara maskulinnya terdengar begitu berwibawa. Dia menyandarkan punggungnya, mengamati Lovania dengan mata elangnya yang tajam dan menelanjangi setiap detailnya. Marco: "Saya tidak tertarik pada sesuatu yang mudah, Miss Valley. Justru karena Anda berbeda, saya di sini." Sejenak, keheningan menyelimuti mereka, hanya terdengar dentingan gelas dan musik klasik yang mengalun pelan. Lovania akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah balkon besar yang terbuka, di mana cahaya lampu kota Monaco berpendar dengan anggun di kejauhan. Dengan gerakan yang anggun, dia bangkit dari tempat duduknya, membiarkan gaun silk hitam Saint Laurent-nya meluncur sempurna mengikuti lekuk tubuhnya. Marco mengangkat alis, matanya menelusuri setiap gerakannya dengan penuh perhatian. Lovania: (Berbicara dengan nada menggoda, tanpa menatapnya langsung) "Anda ingin membuktikan sesuatu, Tuan Maxdev? Ikuti saya." Marco tersenyum kecil, lalu bangkit dengan gerakan yang penuh percaya diri. Tanpa tergesa, dia berjalan mengikuti Lovania ke balkon yang lebih sepi, jauh dari tatapan tamu-tamu lainnya. Saat mereka berdiri di sana, angin malam berhembus pelan, menggoyangkan helaian rambut Lovania yang panjang dan berkilau di bawah sinar lampu kota. Marco: (Nada suaranya lebih rendah, lebih pribadi) "Saya tidak menyangka Anda menyukai udara malam seperti ini." Lovania: (Menatap langit berbintang, suaranya terdengar lembut namun tetap terkontrol) "Saya lebih suka ketenangan. Malam selalu menjadi tempat saya bersembunyi dari dunia yang terlalu bising." Marco menatapnya dalam diam sebelum akhirnya berbisik, kata-katanya mengandung makna yang lebih dalam. Marco: "Tapi saya rasa Anda bukan tipe wanita yang hanya bersembunyi. Anda lebih seperti seseorang yang menunggu momen yang tepat untuk mengendalikan permainan." Lovania menoleh, menatapnya dengan mata yang penuh rahasia dan daya tarik yang memabukkan. Lovania: (Tersenyum samar, berbisik lembut) "Siapa bilang saya tidak sedang mengendalikan permainan sekarang?" Marco tertawa pelan, menyadari bahwa wanita di hadapannya bukan hanya sekadar godaan biasa. Dia adalah tantangan yang layak untuk diperjuangkan. Dan tanpa Lovania sadari, malam itu menjadi awal dari tarian berbahaya mereka—sebuah simfoni yang akan menggiring mereka ke dalam pusaran intrik, gairah, dan kekuasaan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD