BAB 33 – TARUHAN YANG BERBAHAYA
Malam semakin larut, tetapi ketegangan di antara mereka justru semakin terasa. Angin laut berembus pelan, membawa aroma asin yang bercampur dengan wangi parfum eksklusif yang melekat di tubuh mereka.
Lovania menatap Marco dengan ekspresi tenang, tetapi matanya berbicara lebih banyak daripada bibirnya.
Marco, di sisi lain, tetap berdiri dengan wibawanya yang tak tergoyahkan. Dia tahu bahwa permainan ini baru saja dimulai, dan seperti biasa, dia tidak berniat kalah.
Dia menyesap anggurnya perlahan, sengaja membiarkan keheningan menggantung lebih lama. Lalu, dia menatap Lovania dengan tatapan yang sulit diartikan—campuran antara rasa tertarik, perhitungan, dan tantangan yang tersirat.
Marco: (Dengan suara rendah, penuh arti.)
"Jadi, Miss Valley... Apa yang terjadi jika aku berhasil memenangkan tantanganmu?"
Lovania mengangkat alisnya sedikit, menikmati cara Marco mencoba memahami permainannya.
Lovania: (Dengan nada lembut, tetapi tajam.)
"Tergantung seberapa baik kau memainkannya. Tapi Marco…"
Dia melangkah lebih dekat, jaraknya kini hanya beberapa inci darinya.
Lovania: (Dengan mata penuh misteri.)
"Kau yakin bisa menang melawan seseorang yang bahkan tidak takut kalah?"
Marco tersenyum kecil, senyum khas seorang pria yang tahu persis betapa berbahayanya dirinya.
Marco: (Dengan suara rendah, hampir berbisik.)
"Aku tidak perlu yakin, sayang. Aku hanya perlu membuktikan."
Lovania menatapnya sesaat, lalu tersenyum kecil. Dia tahu Marco bukan pria biasa yang bisa dipermainkan begitu saja. Tapi itulah yang membuatnya semakin menarik.
Dia melangkah mundur dengan anggun, membiarkan Marco mengejarnya dengan pikirannya sendiri.
Lovania: (Dengan nada menggoda.)
"Kita lihat saja, Marco. Tapi ingat satu hal…"
Marco menatapnya penuh ketertarikan.
Marco: "Apa itu?"
Lovania menatapnya dalam, lalu dengan suara nyaris berbisik, dia berkata:
Lovania: (Dengan penuh tantangan.)
"Semakin besar taruhannya, semakin besar juga risikonya."
Dia lalu berbalik dan berjalan meninggalkan Marco, membiarkan pria itu menatap punggungnya dengan penuh pemikiran.
Marco tersenyum tipis, sambil memutar gelas anggur di tangannya.
Marco: (Berbisik sendiri.)
"Permainan yang menarik, Miss Valley. Aku pastikan, kau akan menikmatinya lebih dari yang kau kira."
Malam itu, di atas kapal pesiar yang mewah, dua jiwa yang sama-sama berbahaya baru saja memasuki permainan yang lebih dalam.
Dan kali ini, tidak ada jalan untuk kembali.