BAB 20 – TARIK ULUR DI BALIK KEMEWAHAN
Langit malam di atas laut begitu jernih, dihiasi bintang-bintang yang berkilau seperti berlian yang tertata rapi di beludru hitam. Yacht pribadi Marco Maxdev terapung di atas permukaan laut yang tenang, menawarkan keintiman yang mahal dan eksklusif.
Lovania masih berdiri di tepi dek, menikmati angin yang mengusap kulitnya. Dia terbiasa dengan kemewahan, tetapi atmosfer yang Marco ciptakan malam ini terasa berbeda—lebih intens, lebih menggoda, dan lebih berbahaya.
Marco mendekat, langkahnya tenang dan penuh kepastian. Pria itu bukan hanya sekadar kaya dan berkuasa, tetapi dia juga memiliki sesuatu yang jauh lebih memikat—d******i alami yang tak bisa diabaikan.
Dia berdiri di samping Lovania, menyesap anggur merahnya sebelum membuka percakapan dengan suara dalamnya yang khas.
Marco: (Lembut, tetapi penuh kendali.)
"Anda terlihat begitu nyaman di sini, Miss Valley. Apakah saya harus menganggap ini sebagai tanda bahwa Anda mulai terbiasa berada di dekat saya?"
Lovania tersenyum samar, tidak terburu-buru menjawab. Dia tahu betul bahwa Marco selalu menguji batasnya, mencoba membaca reaksinya, tetapi dia tidak akan membiarkan pria itu menang begitu mudah.
Lovania: (Dengan nada menggoda, tetapi tetap misterius.)
"Saya nyaman di mana saja, Marco. Saya tidak membiarkan keberadaan seseorang mengganggu ketenangan saya."
Marco menoleh, menatapnya dengan intens. Ada sesuatu dalam nada suara wanita itu yang membuatnya semakin tertarik. Lovania bukan tipe wanita yang mudah dikendalikan, dan itu adalah tantangan yang tidak bisa dia abaikan.
Dia mendekat lebih jauh, cukup untuk membuat aroma maskulinnya semakin terasa.
Marco: (Dengan suara rendah, penuh godaan.)
"Menarik… Tetapi saya penasaran, sayang. Jika saya mencoba mengganggu ketenangan Anda, apakah Anda akan menyingkir, atau justru Anda akan terpikat?"
Lovania menoleh, matanya bertemu dengan tatapan Marco yang tajam. Tidak ada kebingungan di sana, hanya sebuah permainan d******i yang masih terus berlanjut.
Lovania: (Dengan nada santai, tetapi mematikan.)
"Mungkin Anda harus mencobanya untuk melihat hasilnya, Marco. Tetapi saya tidak menjamin Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan."
Marco tertawa kecil, suaranya dalam dan kaya, seperti melodi yang hanya dia dan Lovania yang bisa mengerti. Dia tidak terbiasa ditantang seperti ini—tetapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, dia menikmati setiap detiknya.
Dia mengangkat tangan, menyentuh dagu Lovania dengan lembut, memiringkan wajahnya sedikit ke arahnya.
Marco: (Dengan suara nyaris berbisik.)
"Saya pria yang sabar, Miss Valley. Tetapi saya juga tahu kapan harus mengambil sesuatu yang memang seharusnya menjadi milik saya."
Lovania menatapnya, tidak bergeming. Dia bukan tipe wanita yang mudah tunduk, dan jika Marco berpikir bahwa dia bisa menaklukkannya hanya dengan kata-kata manis dan tatapan tajam, maka pria itu masih harus belajar banyak.
Lovania: (Dengan nada lembut, tetapi tajam.)
"Saya bukan sesuatu yang bisa diambil, Marco. Jika Anda menginginkan saya, Anda harus bermain dengan aturan saya."
Marco tersenyum miring, menikmati tantangan yang baru saja Lovania lemparkan. Dia tidak keberatan mengikuti permainannya—karena pada akhirnya, dia selalu tahu bagaimana cara menang.
Marco: (Dengan nada rendah dan penuh arti.)
"Sayang, saya tidak pernah bermain untuk kalah."
Lovania tersenyum kecil, lalu berbalik, melangkah masuk ke dalam yacht dengan anggun. Marco hanya menatapnya dengan penuh ketertarikan, menyadari bahwa wanita ini bukan sekadar godaan biasa.
Dia adalah badai yang indah—dan dia bertekad untuk memilikinya.