RONDE BERIKUTNYA

413 Words
BAB 59 – RONDE BERIKUTNYA Dua jiwa kuat tidak pernah bertemu untuk saling tunduk. Mereka bertemu untuk saling menantang. Marco Maxdev bukan tipe pria yang membiarkan sesuatu atau seseorang mengendalikan ritme permainannya. Namun, Lovania Valley adalah pengecualian langka. Dia tidak hanya menarik perhatiannya—dia membuatnya berpikir. Itu hal yang jarang terjadi. Di ruangan pribadinya yang eksklusif, Marco berdiri di depan jendela besar yang menghadap ke laut. Whiskey di tangannya hampir tak tersentuh, pikirannya sibuk mengolah strategi. Wanita seperti Lovania tidak bisa ditaklukkan dengan cara biasa. Dia butuh metode yang lebih… mengesankan. — Di sisi lain kota, Lovania baru saja tiba di apartemen penthouse-nya. Dia melepaskan mantel panjangnya, menyampirkannya ke kursi, lalu menuangkan segelas anggur merah ke dalam kristal Baccarat. Setiap detail di sekelilingnya menunjukkan standar hidupnya—minimalis, mahal, dan tidak berlebihan. Namun, pikirannya masih dipenuhi oleh satu hal. Marco Maxdev. Bukan karena dia terpesona—tidak. Lovania tidak mudah jatuh ke dalam permainan pria. Tetapi dia mengakui, ada sesuatu pada Marco yang membuatnya ingin menggali lebih dalam. Dan mungkin… menguji batasnya. Saat dia duduk di sofa, ponselnya bergetar. Pesan masuk. Marco Maxdev: "Jika kau benar-benar menciptakan aturan, maka kau harus siap dengan konsekuensinya. Meet me tomorrow, 8 PM. Dress sharp. And don’t be late, Miss Valley." Lovania tersenyum miring. Tentu saja, dia tidak akan membuatnya menang dengan mudah. — Keesokan malamnya, Lovania melangkah masuk ke dalam restoran eksklusif yang hanya menerima tamu dengan undangan pribadi. Dia mengenakan gaun hitam satin yang membentuk siluetnya dengan sempurna. Sepasang heels Louboutin melengkapi setiap langkahnya yang penuh percaya diri. Saat matanya menangkap sosok Marco yang sudah menunggunya di meja VIP, dia menyadari satu hal: Pria ini tahu bagaimana membuat sebuah pertemuan terasa seperti pertempuran. Marco bangkit dari kursinya, mengenakan setelan Tom Ford dengan jam tangan mewah yang menghiasi pergelangannya. Tatapannya tajam, tetapi ekspresinya tetap tenang. Dia menarik kursi untuk Lovania—gestur yang klasik, tetapi tidak kehilangan esensinya. Marco: (Nada rendah, tetapi penuh intensitas.) "Tepat waktu. Aku suka itu." Lovania: (Dengan senyum halus.) "Aku bukan tipe wanita yang membuat orang menunggu. Kecuali jika aku memang ingin." Marco menyeringai kecil, lalu duduk kembali. Marco: (Nada santai, tetapi tajam.) "Jadi, Miss Valley, katakan padaku… apa yang sebenarnya kau cari?" Lovania mengambil gelas anggurnya, memutarnya perlahan sebelum menyesapnya dengan anggun. Lovania: (Nada misterius, tetapi penuh makna.) "Seseorang yang tidak mudah ditebak." Marco tertawa pelan. Marco: (Nada menggoda, tetapi penuh kepastian.) "Maka kau datang ke tempat yang tepat, sayang." Dan malam itu, permainan berlanjut dengan cara yang lebih menarik.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD