Scientist Ly 2 - New Friend?

1481 Words
Lightly baru saja mengerjakan salah satu penelitiannya, ia sedang mengerjakan senjata  kecil yang dapat digunakan untuk menembak jarak jauh ataupun dekat. Sudah sekitar satu bulan ia tinggal di vila ini dan keadaan lingkungan yang tenang membuatnya sangat senang. Ia bukanlah ilmuwan yang hanya berfokus tentang kehidupan, setelah bertahun-tahun beradaptasi dengan lingkungan baru Lightly akhirnya bisa membuat senjata ataupun benda-benda lain yang bisa menghasilkan uang. Wanita itu tengah duduk di balkon kamar, memandang bulan. Matanya hanya berfokus kepada satelit bumi itu. Di dalam kamar Lightly, terlihat ia menempelkan beberapa sertifikat dan juga ijazah, serta beberapa foto ketika ia berhasil lulus sebagai ilmuwan termuda lima tahun yang lalu. Di dinding itu tidak ada tertempel foto keluarga, karena Lightly berasal dari panti asuhan. Ia juga tidak tahu siapa ayah dan ibunya, jadi selama ini ia hidup mandiri tanpa bantuan siapapun. Lightly duduk tegak ketika mendengar suara pintu ditutup. Ia menoleh dan melihat Lean sedang berjalan ke arahnya. “Ada apa, Lean?” Lean berdiri tepat di samping Lightly, maidbot prianya itu memegang tab yang menampilkan hologram kecil berputar di atasnya. “Maaf mengganggu, Ly. Aku hanya ingin memberitahu jika bola mata bionik yang kau buat saat ini telah laku terjual. Kita mendapat untung yang sangat besar.” Lightly megangguk pelan, “Apakah aku bisa melihat siapa saja yang telah membelinya?” Lean langsung saja memberikan tab itu kepada Lightly. Wanita itu melihat ada beberapa orang dari darkweb yang membelinya serta beberapa pengusaha asing yang sangat terkemuka di dunia. “Berikan informasi mereka kepadaku besok pagi.” ucap Lightly memerintah Lean. “Baik, Ly.” Lean pergi dari kamar Lightly setelah menerima perintah. Maidbot itu menutup pintu dengan lembut hingga hampir tak terdengar. Ketika Lightly ingin masuk ke kamarnya, matanya menangkap sesuatu yang aneh di sekitar tempat tinggalnya. Lightly menajamkan penglihatannya dan terkejut ketika ia melihat dua orang pria tampak berjalan di tengah hutan dengan menggunakan celana jeans. Mereka sama sekali tidak tampak seperti orang yang sedang mendaki gunung. Apa mereka tamu dari vila tetangga? Jarak kedua orang itu hanya 50 meter lagi dari vila miliknya. Berada lima 50 meter dari vila tetangga, apa yang membuat kedua pria itu menjelajah hutan dengan pakaian yang tidak tepat? Lightly semakin bertanya-tanya ketika kedua pria itu terlihat tahu cara berjalan di hutan yang penuh dengan semak-semak tinggi. Lightly terus memperhatikan mereka selama satu jam, senyum puas tercetak di bibirnya ketika melihat kedua pria itu menjauh. Ruang ilusi itu pasti membuat mereka bingung, ucap Lightly dalam hati. …. Lightly masuk ke dalam kamarnya, ia terus melangkah menuju meja kerja. Wanita itu mengakses komputer yang sudah diperbaharui sehingga sekarang terlihat hanya layar tipis dari hologram. Lightly melakukan retinal eye scanner,  seketika semua gambar dan rekaman video yang ditangkap oleh kedua mata Lightly berpindah ke dalam layar hologram itu. Wanita itu mulai  mencari informasi pribadi kedua orang tadi di dalam mesin pencari. Ia terkejut begitu informasi tentang mereka tidak ada di mesin pencari biasa. Lightly mencoba meretas server milik kepolisian, salah satu tempat yang bisa ia bobol dengan mudah untuk mencari infromasi tentang kedua orang tadi. Lightly membutuhkan waktu 15 menit untuk dapat membobol server itu. Ia bukanlah hacker, Lightly hanya mempelajari dasar-dasarnya dan dapat menggunakannya jika dalam keadaan mendesak seperti sekarang. Akhirnya Lightly mendapatkan informasi mereka. Indra Wirawan, umur 40 tahun. Seorang mantan pilot TNI AU, sekarang bekerja sebagai agen BIN. Samosir, umur 38 tahun, mantan napi, sekarang bekerja sebagai agen BIN. “Menarik,” Lightly terkekeh pelan. ….   Keesokan harinya, mereka kembali lagi. Lighty semakin tertarik kepada mereka berdua. Ia mengambil baju yang biasa pendaki gunakan untuk menaiki gunung, lengkap dengan perlatan lainnya agar lebih meyakinkan. “Lean, kau awasi mereka dari sini. Kabari jika mereka melakukan sesuatu yang mencurigakan.” Perintah Lightly kepada Lean. Lightly keluar dari Vila, ia memutari tempat itu agar tidak mencurigakan. Setelah berjalan selama setengah jam, wanita itu akhirnya berada tidak jauh dari mereka. Ia akan menyamar sebagai seorang pendaki gunung yang tersesat dan singgah untuk bertanya kepada mereka. “Permisi,” Lightly berhenti menyapa mereka. Sekarang posisi mereka 60 meter dari vila, mereka belum menerima efek ilusi itu. “Ya, ada apa?” Mereka refleks berbalik, sejenak tampak terkejut dengan kedatangan Lightly tetapi mereka dengan cepat menutupinya. “Sepertinya aku tersesat, apa kalian tahu arah untuk menuju pos ke 2? Aku sangat lelah.” Lightly berpura-pura memijit lututnya. Salah satu pria itu ber ah-ria, sepertinya ia tahu dimana pos 2 yang Lightly maksud. Itu adalah pos pemberhentian sebelum melanjutkan untuk mendaki lagi. “Anda harus naik lagi sekitar 25 meter untuk sampai di pos kedua. Ambil jalan di sebelah kanan, ada jalan setapak yang biasa di lalui pendaki di sana.” Salah seorang yang Lightly tahu sebagai Indra menjelaskan kepadanya.  “Terima kasih. Oh ya, apa yang kalian lakukan disini?” Lightly berpura-pura seolah menilai pakaian mereka. “Tidak mungkin kalian mendaki gunung dengan pakaian casual seperti ini, bukan?” Mereka serempak menggeleng, tapi terlalu cepat sehingga membuat Lightly semakin curiga jika mereka memiliki sesuatu yang di sembunyikan. “Kami sedang menginap di sana,” Indra menunjuk salah satu vila yang beridiri tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Lightly mengangguk pelan, “Kalau begitu terimakasi. Saya harus melanjutkan perjalanan.” Mereka bersalaman, di saat yang bersamaan Lightly menaruk alat pelacak yang juga berfungsi sebagai penyadap suara super kecil di pakaian mereka. Ketika Lightly pergi, mereka tidak lagi memperdulikannya. Sangat percaya jika ia adalah seorang pendekaki. Diam-diam, Lightly berjalan kembali ke arah vila miliknya. Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian, Lightly bergabung dengan Lean. Ia mendengar percakapan mereka yang sudah diperbesar melalui speaker  di dalam salah satu ruangan. “Bagaimana mungkin jika sinyal itu hanya sampai disini?” protes sebuah suara, terdengar sangat frustasi. Seorang lain berdehem, “Aku juga tidak mengerti, pancaran sinyal aneh itu hanya berakhir di tempat ini!” Lightly mengerutkan kening, sinyal aneh? Sebenarnya apa yang mereka maksud dengan sinyal aneh? Lightly kembali mendengarkan dengan serius, sekarang hanya terdengar suara gesekan rumput, ia menebak mereka sedang berjalan. Namun, Lightly tidak melihat tanda-tanda mereka mendekat ke arah vilanya. “Intelejen beberapa hari yang lalu ada sinyal aneh tertangkap dari tempat ini. Sinyal yang sangat besar, yang hanya dapat digunakan oleh badan tertentu di pemeritahan seperti BIN. Tetapi, mereka menangkap gelombang aneh itu dari tempat ini, mereka mencurigai ada hacker di sekitar tempat ini.” Ligthtly menajamkan pendengarannya. Hacker? Yang jelas ia tahu jika perbuatan itu bukan dari tempat tinggalnya. “Tapi, titik sinyal itu berhenti di tempat tadi. Aku sama sekali tidak mengerti.” Lightly menghembuskan napas pelan. “Pastikan kau merekam semua percakapan mereka, Lean. Aku ingin beristirahat sebentar.” Setelah meninggalkan Lean, Lightly pergi ke kamarnya. Membaringkan dirinya di atas tempat tidur. Ia hanya mengenakan dress sepaha dengan belahan d**a terbuka, Lightly tidak memusingkan pakaiannya karena ia hanya tinggal bersama dua maidbot, mereka tidak mungkin tertarik kepadanya. Kebiasaan Lightly memuaskan hasratnya di club malam bukanlah aktifitas yang sering ia lakukan. Itu hanya sesekali ketika ia sedang merasa sangat bosan dan ingin melakukan hal yang menarik. Lightly tidak pernah mempunyai kekasih, ia tidak pernah tertarik karena berhubungan dengan seseorang akan membuatnya repot. Sementara ia harus menjaga rahasia yang selama ini ia sembunyikan. Jika ia ditemukan oleh orang yang pernah membuatnya dijebak dan dikeluarkan dari labolatorium. Maka pelariannya akan menjadi tambah susah. Selain tidak mempunyai kekasih, Lightly juga sangat jarang berinteraksi dengan manusia, secara pribadi tentunya. Lightly sama sekali tidak mempunyai seorang teman, baginya tidak ada yang bisa ia percayai di dunia ini kecuali dirinya dan kepada benda-benda yang ia ciptakan. Lightly yang hampir tertidur, tersentak bangun ketika suara sirine di dalam vilanya tiba-tiba berbunyi. Dengan kesadaran yang belum penuh, Lightly berlari menuju ruang kendali, tempat dimana Lean tadi berada. “Ada apa?” Lightly bertanya dengan suara tinggi. Lean yang fokus menatap layar hologram tipis di depannya tampak serius, jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard transparan. “Seseorang sedang meretas keamanan force fields. Kecepatan hackingnya sangat cepat. Aku bahkan tidak bisa menandingi kecepatannya.” Lean menjawab sembari tetap fokus pada layar hologram. Sirine semakin nyaring ketika data proses yang terlihat di layar hologram sudah mencapai 90% itu berarti hacker yang meretas keamanan vila mereka sangat hebat. Apa tujuan hacker itu meretas keamanan vila milikku? Tanya Lightly dalam hati. Lima menit kemudian sistem keamanan berhasil di tembus, force fields yang ia pasang itu hilang seketika. Lightly belum mempersiapkan apapun, ketika radar menangkap ada seseorang yang memakai hoverboard sedang melesat cepat ke arah vila. Lightly dapat melihat melalui CCTV, ada seorang wanita yang berdiri tepat di pintu masuk. Wanita itu meletakkan hoverboardnya sembarangan lalu menatap CCTV. “Ayolah, Lightly! Biarkan aku masuk!” Lightly tersentak kaget, bagaimana bisa wanita itu tahu? “Nanti aku akan menjelaskannya di dalam. Biarkan aku masuk atau mereka juga akan menangkapmu karena melihatku berada di depan tempat tinggalmu!” Wanita itu terus mendesak, ia terlihat seperti diburu oleh sesuatu. Dari arah yang sama tempat wanita itu datang tadi, ada sekelompok volent  milik polisi yang sedang melaju cepat. Lightly berpikir cepat, ia menatap wanita asing yang berada di depan pintunya dengan sekelompok polisi yang sedang menuju ke arah vilanya. Jika wanita itu memang benar-benar sedang di kejar polisi maka ia juga akan terlibat jika Lightly tidak memasukkan wanita itu ke vilanya sesegera mungkin. Lightly berpikir cepat, menggigit bibirnya berkali-kali dan menimbang jika ini bukanlah keadaan bagus untuknya. Volent milik polisi sudah berada di jarak 300 meter. Lightly akhirnya menghela napas panjang, ia menatap wanita itu lama sebelum membuat keputusan.  “Lean, biarkan dia masuk! Cepat!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD