Lightly POV
Aku berpisah dengan Levan, pria itu kembali ke mansion untuk mempelajari berkas yang sudah mereka ambil dari labolatorium. Pria itu sangat tertarik hingga tidak sabar untuk melihatnya.
Gerimis turun sepanjang perjalanannya kembali, beberapa orang melihatku dengan tatapan aneh ketika aku tetap berjalan di bawah guyuran gerimis yang semakin deras. Kesempatan ini tidak akan kubiarkan sia-sia, aku sudah sangat lama tidak menghirup udara di antara bangunan menjulang tinggi.
Aku masih berada di Siesta Beach, berjalan dengan bertelanjang kaki di atas pasir putih. Aku masih memakai facela, tidak berniat untuk melepaskannya sebelum aku kembali di dalam wilayah Gabriel.
Suasana pantai itu sangat sepi dan tenang, membuatku ingin tenggelam dan menghanyutkan diri ke dalam laut.
“Profesor! Anda harus kembali ke dalam hyperloop El, jika anda berlama-lama dia akan curiga jika anda tidak sedang berada di sana.” Aku mendengus.
“Biarkan aku satu jam lagi di sini, Lian. Kamu perhatikan dua cctv yang kupasang di ruangan tadi, aku ingin melihat bakteri itu berkerja dan menghancurkan mereka perlahan.”
Aku melepaskan handsfree yang sejak awal terpasang di telingaku untuk berkomunikasi dengan Lian. Membung benda itu sembarangan, aku kembali berjalan menyusuri pantai.
Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks yang kubuat merupakan jenis bubuk yang lebih mudah disebarkan melalui udara, agar lebih mudah menyebar.
Salah satu terror biologis yang ditakuti beberapa tahun yang lalu salah satunya adalah Antraks, beberapa tahun yang lalu produksinya sangat dilarang karena dapat menyebabkan menurunnya separuh populasi manusia dan hewan.
Penyebaran bakteri ini sangat mudah dilakukan menggunakan udara, hasilnya akan terlihat sangat cepat karena langsung masuk ke dalam saluran pernapasan. Dalam beberapa jam atau hari orang-orang yang memiliki pertahanan tubuh lemah akan mudah terjangkit dan itu akan memakan korban terus menerus jika tidak cepat diketahui.
Membayangkan semua ilmuan yang berada di Laboratorium itu sekarat dan mati perlahan membuatku seperti V, psikopat. Itu adalah pembalasan dendam terkejam yang kulakukan, balasan yang setimpal untuk ereka yang telah meremehkanku.
Aku dalam perjalan menuju hyperloop,orang-orang mengantri teratur untuk masuk ke dalam transprotasi umum antar Negara itu. Hyperloop merupakan alat transportasi lebih dipilih sebagian masyarakat menengah, serta transportasi yang aman.
Beberapa jam kemudian aku sampai di tempat semula, semoga saja El tidak melihatku pergi. Aku memeriksa mesin untuk membuat facela terbaru yang telah ku-desain untuk bekerja otomatis dan lebih efisien ketika aku memasukkan bentuk wajah yang ingin dibuat. Selain itu, kulit sintetis berbentuk wajah Fumiko Diany itu telah selesai, kulit sintetis kali ini lebih sempurna karena tampak benar-benar seperti kulit sintetis yang sama persis dengan aslinya.
Sebelumnya V telah memberitahuku melalui pesan singkat, jika dia menolak keras kulit sintetis yang kubuat untuk penyamarannya menjadi Fumiko. Dasar gadis keras kepala!
“Lian,kirimkan gambar dari ruang kerja El sekarang dan tetap perhatikan cctv yang kupasang di Laboratorium!” Aku memerintah tegas.
Satu hari yang lalu aku mengirim sebuah pil chaucemar ke ruang kerja El.
Aku mengabaikan beberapa barang-barang serta kertas hasil uji berantakan di ruang kerjaku. Fokus ke arah monitor yang masih menampilkan gambar abstrak, tanda Lian masih menyesuaikan sinyal untuk mengirimkan gambar dari cctv yang tersambung dengan monitorku.
Lian bekerja dengan sedikit lebih lambat, mungkin dia kesusahan mengambil gambar dengan hybrid insect yang kukirim.
Monitor yang mulai menampilkan gambar salah satu ruangan di Laboratorium kosong, tidak ada satupun seseorang di ruangan itu. Aku mendengus kesal, di mana mereka semua? Apa Bakteri itu belum bereaksi?
Aku memperhatikan monitor dengan serius. Salah satu ruangan menampilkan gambar yang kuinginkan, di ruangan itu tampak beberapa orang tetap duduk di kursi masing-masing dengan kondisi lemas. Sementara ini aku belum melihat kepanikan di dalam ruangan itu.
Di monitor yang berbeda, Lian telah mengirimkan beberapa gambar dari cctv dari sudut berbeda tempat V sedang berada. Sepertinya aku sudah membuat Lian menjadi hacker seperti Gabriel, walaupun masih amatir.
Dengan cctv ini aku dapat memperhatikan gerak-gerik V. Bukan ingin berlaku baik padanya, hanya saja sangat fatal jika rencana gadis itu gagal. Sementara ini posisi V aman, di tambah Lian yang sedang mengawasinya.
Aku mengusap wajah kasar, mataku perih memperhatikan tiga monitor di waktu yang bersamaan. Di monitor yang berbeda terlihat Gabriel yang sedang tertidur pulas di balik meja kerjanya. Aku memperhatikan Gabriel dengan seksama, sepertinya pil itu berhasil melakukan tugasnya dengan baik.
Aku mengerutkan kening, tidak percaya dengan apa yang kulihat, separuh lagi takut jika nanti Gabriel akan marah besar ketika dia bangun.
....
Terdengar bunyi panggilan dari salah satu monitor yang sengaja kupasang untuk memudahkanku melakukan video call, baik kepada Gabriel maupun V. Dengan sisa tenaga aku melihat nama yang sedang dalam mode calling, menunggu panggilannya ku angkat.
“V, kamukah itu?”
Terlihat wajah V yang sedang memandangku dari balik kamera, tatapannya membuatku menyesal telah menjawab panggilan. “Tentu saja bodoh! Kau pikir siapa lagi? Ly, tidak bisakah aku menggunakan wajah asliku saja? Facela ini membuatku risih. Lagipula, wajah asliku lebih cantik dari pada wajah gadis ini!”
“Tentu saja tidak bisa, V! Kau bisa cepat tertangkap jika menggunakan wajah aslimu dan wajah Fumiko tidak seburuk itu. Kupikir, Gabriel sudah menjelaskan rencananya kepadamu?”
“Dan aku sedikit tidak yakin dengan,”
“Chaucemar?” V menyela ucapanku. Sekarang wajahnya tampak sangat bersemangat ketika aku menyinggung pil merah itu. “Aku menyukai efeknya, Ly. Sangat ... mengagumkan! Seharusnya kau melihatnya langsung ketika aku menggunakannya pada pria itu kemarin.”
“Aku sudah pernah melihatnya, bodoh! Kau lupa jika aku yang menciptakannya?” Sepertinya V lupa jika aku yang membuatnya. “Dengar, V! Chaucemar yang baru kukirimkan kemarin berbeda jenis dengan yang kau gunakan pada pria itu maupun pada El.” Aku sempat melihat kondisi Gabriel diruang kerjanya yang sedang tidak sadarkan diri melalui monitor. Aku tidak kelewatan bukan?
“Lalu?”
“Itu chaucemar jenis baru dan aku bahkan belum pernah mencobanya. Jadi, V Jangan menggunakannya jika tidak dalam keadaan terdesak. Kamu mengerti?”
“Kenapa?” Dari ekspresi V, dia mulai sebal dengan pembahasan ini. Gadis ini benar-benar!
“Tentu saja berbahaya jika sampai kamu menghirupnya, bodoh! Dan entah kenapa perasaanku sedikit tidak enak,” Perasaan ini yang sejak tadi kurasakan, entah karena Laboratorium yang kuracuni itu atau karena aku sempat menghirup bakteri antraks yang kusebar.
“Tenang saja, Ly. Aku akan melakukannya dengan sangat baik. Kurasa aku harus segera berangkat atau aku akan ... ah, bagaimana dengan reaksi Gabriel tentang itu? Kamu sudah mencoba padanya?”
Entah kenapa aku tersenyum, mungkin puas setelah aku membuat seorang Gabriel tidak sadarkan diri.“Errr ... dia tidur?” Aku terkekeh, V mungkin melihat keadaan Gabriel melalui monitorku.
“Efek chaucemar sedang bekerja padanya. Jenis dua tentu saja. Aku tidak akan membunuh rekan kita.”
“Kau bunuh saja dia. Aku tidak keberatan,” Aku menatap V tajam, berbicara seperti itu lagi maka aku yang akan membunuh-nya.
“Baiklah-baiklah. Jangan bunuh dia. Aku dan kau tentu saja sangat bergantung padanya.” Baiklah, Ly. Kita lanjutkan lagi nanti atau aku akan terlambat menyambut target kita.”
“Good Luck, V! Dan ingat pesanku tadi. Hanya gunakan chauchemar saat dalam keadaan terdesak.” Aku memperingatkan, tegas.
“Oke.”
Panggilan terputus, monitorku kembali menampilkan beberapa sudut rekaman cctv, baik disekitar V maupun di Laboratorium yang kemarin kudatangi. Aku tersenyum puas begitu kedaan di sana menjadi tidak terkendali, orang-orang dengan keadaan sekarat mulai menghubungi siapapun yang bersedia menganggat panggilan mereka.
Sedangkan panggilan keluar dari Laboratorium itu sangat susah karena berada di dalam laut, selain itu panggilan dibatasi pemerintah demi menjaga keamanan dan kerahasiaan document yang ada di Laboratorium.
Aku mengaktifkan fungsi lain cctv agar tidak hanya dapat melihat gambar, melainkan mendengar suara mereka. Aku tertawa senang mendengar mereka kesulitan untuk mengambil napas, beberapa dari mereka mulai menunjukkan alergi kulit disertai dengan batuk darah. Rasakan! Itulah yang kalian rasakan setelah beberapa tahun ini menyia-nyiakanku.
Aku menghubungi Lean menggunakan handsfree, dia sedang dalam posisi mengawasi V dan orang-orang yang berada di dekat gadis itu. Lean akan melaporkan apapun yang terlihat mencurigakan kepadaku setiap lima belas menit.
….
Beberapa jam kemudian aku melihat pergerakan kecil dari ruang kerja Gabriel, aku menaruh cangkir kopi jauh dari monitor. Menekan tombol panggil video call agar dia sadar sepenuhnya. Dia seperti baru saja terbangun dari tidur panjang, aku hampir terkekeh jika lupa bahwa dia akan marah besar kepadaku.
“Bagaimana?”
Gabriel menatapku tidak fokus. “Maksudmu apa?”
Aku mengambil sebuah tempat kaca berisi cauchamer, benda ini akan membuat El sadar apa menimpanya beberapa jam yang lalu.
“Aku ...” Benar saja, Gabriel terkejut. Pandangannya fokus ke arah cauchemar yang sekarang ada di tanganku. Aku mengeluarkan pil itu tanpa menggunakan sarung tangan, pil yang sangat berbahaya dan mematikan.
“Ly, apa yang kau lakukan?! Sejak kapan kau memiliki benda itu lagi?!”
“Apakah berhasil?” Aku bertanya. Dari ekspresinya terlihat dia sangat kesal.
“Sejak kapan, Ly? Kau tahu aku paling tidak suka jika kau ber-eksperimen dengan menggunakan diriku. Apalagi dengan benda terkutuk itu! Aku bisa mati, bodoh!”
Aku menarik napas pelan, berusaha tidak terlihat tegang. “Tenanglah, El. Aku memang masih memilikinya sejak lama karena ini salah satu mahakaryaku. Bahkan ini benda pertama yang kubawa ketika aku melarikan diri dari laboratoriumku. Dan soal eksperimen menggunakan cauchemar, itu usul V. Dia ingin tahu reaksimu. Tapi, tenang saja. Ini tidak setinggi dosis cauchamer pertama. Jadi aku hanya membuatmu bermimpi buruk saja.”
“Tunggu, ini hari apa?”
“Hari yang sama. Kamu tertidur setelah V turun ke lapangan. Dia sekarang berusaha mendekati korban.” Aku menjawab pelan.
“Maksudmu, aku pingsan?”
Aku menggeleng, “Tidak, kamu benar-benar tertidur. Sepertinya kamu tidak tidur dengan nyaman selama dua hari jadi kamu tertidur begitu saja. Dan soal cauchemar, aku mengirimkannya sehari yang lalu dengan insect hybrid-ku. Tapi, baru aktif hari ini karena kondisi badanmu yang kelelahan dan aku memanfaatkan kesempatan itu.”
“Sialan!” Gabriel beranjak bangun. Dia melangkah menuju sebuah lemari pendingin.
Aku melotot melihat El mengambil sebuah bir, gadis gila! “Minumlah s**u putih. Itu menetralkan dengan cepat rasa sakitmu.”
Gabriel kembali ke posisi awalnya, “Bagaimana kondisi, V?”
“Dia sedang mendekati korban, Lean mengawasi dari jauh. Tapi, ada satu yang membuatku curiga dengan gerak-gerik seseorang yang berada tak jauh dari V.”
“Maksudmu?” Gabriel terlihat panik, buru-buru menyalakan monitor yang ada di ruang kerjanya.
Aku tekejut mendengar ledakan besari dari handsfree, telingaku berdenging setelah aku melepaskan benda kecil itu. Aku mencoba kembali memasang handsfree, ingin menyambungkannya kembali kepada Lean tetapi hanya suara denging panjang yang terdengar, pertanda koneksiku telah terputus. Sialan! Lean!
….
Cauchemar : adalah mimpi buruk berbentuk pil, seseorang yang terkena chauchemar akan menjadi gila dan tidak akan bisa di control lagi. Chauchemar ini akan fatal dan hingga berakibat kematian.