Untold Flaws

"BAAANGGG!! BATAGOR GUE MANE DAAH?!" "ZIO ANJENG! BISA GA LO BERENTI MELUKIN GUE SU" "BRISIK g****k" Teriakan mahadahsyat super menganggu itu berasal dari arah pintu masuk Kantin. Hanya 3lelaki yang berteriak, namun berhasil membuat suasana riuh. Siapa yang berani menegur mereka? Para lelaki kesayangan pentolan Melati "Gue naksir mie ayam. Lo pada mau apaan?" tanya Gray "Gue sama deh" "Gue juga" "Lo sad? Sad? Asad mane a***y?" tanya zio bingung mencari keberadaan teman nya "ANJING! BERANI BANGET LO DORONG GUE?! SINI LO b*****t!" Teriakan berat penuh emosi seorang lelaki berhasil menarik perhatian siswa dikantin siang ini. Tampak baju putih lelaki itu terkenal noda kacang dibagian depan nya "Mampus! Bikin hal lagi tuh anak!" kaget Zio menepuk jidat nya. Tampak wajah sahabat nya sudah memerah sempurna Zio yang ingin menarik asad menjauh terpaksa menahan langkah nya karena ditahan oleh Axel "Liat dulu apa yang bakal terjadi" ucap axel menatap lelaki yang ia ketahui anak kelas 3 tengah menatap Asad tak kalah sengit "LO YANG ANJING! SIAPA SURUH LO BERANI NYENTUH CEWE GUE?!" balas lelaki dengan wajah yang mengeras itu Mendengar balasan dari manusia didepan nya. Sontak lelaki yang memiliki mata abu kebiruan itu tersenyum sinis dan melayangkan tinjunya. Tidak keras namun cukup untuk membuat lawan nya terhuyung kebelakang. Tak cukup disana, ia menendang perut lelaki itu "Lo denger baik-baik! Bukan gue yang godain cewe lo, tapi lo tanya sendiri sana sama dia. Ngapain dia mohon mohon numpang di motor gue?" "b*****t LO.." BUGH... Satu tendangan kembali mengenai lelaki yang bernama fadil itu. Hanya dengan tendangan itu, ia berhasil memuntahkan darah dilantai dingin kantin Fadil hampir mendapatkan serangan sekali lagi, jika saja lelaki yang berada diatas nya itu tidak ditarik paksa oleh teman-temannya "Weits..weitss.. Lo mau matiin orang bosku?" sergah Zio si kapten Basket Melati "Dia duluaan!" balas nya ingin melepaskan diri "Asad! Stop anjing! Lapar gue. Gila gila ae lo berantem jam istirahat" tahan Gray "Tau nih anjing. Ntaran ae lo berantem habis bel masuk" Usul axel, lelaki dengan badan tinggi itu justru langsung menarik kawannya itu dengan sekali gerakan "Awas lo! Cupu!" teriak Fadil saat melihat lawannya menjauh Mendengar teriakan itu, Lelaki yang memiliki badge name Asad Geraldo itu kembali berbalik dan melepaskan diri dari pegangan Axel. Dan secepat kilat kembali melayangkan bogem mentah tempat di wajah Fadil, berujung dengan bunyi retakan dibagian hidung lelaki itu "Buju buneng nih bocah" kesal Zio menarik kawan nya itu lagi "Jaga mulut lo sebelum lo berakhir dirumah sakit. Lo udah tau berapa manusia yang masuk RS akhir akhir ini karena asad? bentar lagi lo salah satu nya" Tajam Gray lalu berbalik pergi Fadil terdiam dan mengusap darah yang ada dihidung nya. Hingga tak lama, kesadaran nya Hilang begitu saja. Ketiga Nya membawa lelaki bernama Asad itu menjauh dari kerumunan dan menuju tempat favorit mereka, rooftop gedung lama Asad menendang kursi didepannya geram dan melepaskan kemeja sekolah nya begitu saja, menyisakan kaos hitam yang melekat pas ditubuh nya "Masalah apaan lagi, Bray?" tanya Axel Asad menggindikkan bahunya, "mana gue tau" "Tadi katanya Cewe nya fadil. Lo macarin cewe nya?" tanya Gray "Dia sama Axel sama. Mana napsu sama ade kelas" cibir zio "Kemaren emang ada anak kelas 10 datengin gue, minta nebeng. Alasan rumah nya deket gue. Gue iyein" jelas Asad "Tapi lo anter sampe depen gerbang sekolah doang?" tebak Axel "Iye lah" "WAHAHAHAHAHAHAHAHAAA" tawa ketiga nya mengetahui tingkah sahabat nya satu itu "Kurang kurangin g****k lo" ***