Bab 2 - Sahabat Sang Tokoh Utama Pria, Keshav

1044 Words
Nalini De Rosa Red, seorang tuan putri yang cantik jelita bagaikan dewi yang turun dari langit. Seorang tuan putri yang memiliki tubuh ramping berisi, rambut hitam panjang yang lembut nan indah berkilau, mata cantik berwarna ungu dan wajah yang cantik dan juga sehat. Tidak bisa ku percaya bukannya berinkarnasi menjadi tokoh utama wanita malah berinkarnasi menjadi antagonis wanita. Di kamar tamu kerajaan di kerajaan Lotus aku berpikir dengan jernih... "Tidak bisa ku percaya, kenapa aku menjadi Nalini ratu dan istri dari para kelima pangeran. Tidak bisa ku biarkan itu terjadi! Secepatnya aku harus bisa mendapatkan hati pangeran pertama." pikir ku Karena terlarut dalam pikiran aku tidak menyadari bahwa sahabat dekat si tokoh utama pria pangeran ketiga Aryanta yaitu pangeran Keshav kakak laki-laki dari tuan putri Aruna si tokoh utama wanita datang ke kamar ku membawa sebuah gelas minuman. "Kamu sedang memikirkan apa Nalini?" Aku terkejut, "Kyaa..!" Mendengar teriakan ku yang terkejut oleh kedatangan nya dia pun tertawa. Keshav tertawa terbahak-bahak, "Ya ampun Nalini, kamu kaget banget ya. Maafkan aku karena sudah membuat mu kaget ya." "Malah tertawa lagi." pikir ku "Kamu sedang memikirkan apa sih? serius banget?" tanya Keshav "ogah, aku sampai kapanpun aku tidak sudi memberi tahu mu." pikir ku "Haha, kamu ini. Kenapa jadi pendiam sekali?" Keshav menatapku dengan senyum yang menggoda. "Aku hanya penasaran, Nalini. Kamu tampak begitu serius." Aku menyembunyikan wajahku yang merah dan berusaha untuk tetap tenang. "Ah, tidak ada yang serius, Keshav. Aku hanya... sedang memikirkan beberapa hal," jawabku sambil berusaha untuk tidak terlihat terlalu gugup. "Oh begitu?" Keshav menunjukkan ekspresi yang penasaran, tetapi dia tidak bertanya lebih jauh. Dia hanya tersenyum dan mengangguk, seolah-olah dia mengerti. Aku merasa lega. Aku tidak ingin Keshav tahu tentang perasaan dan pikiranku. Aku tidak ingin dia tahu bahwa aku berencana untuk mengejar hati pangeran pertama, bukan pangeran ketiga yang seharusnya menjadi suamiku. Aku berharap semuanya akan berjalan sesuai dengan rencanaku. Aku tidak ingin menjadi antagonis dalam cerita ini. Aku ingin menjadi tokoh utama wanita. Aku ingin menjadi ratu sejati kerajaan Lotus. "Yah, Keshav, kamu sendiri bagaimana? Apa yang kamu lakukan di sini?" Aku bertanya, berusaha mengalihkan topik. Keshav tampak terkejut sejenak, tetapi kemudian dia tersenyum. "Aku? Ah, aku hanya ingin melihatmu, Nalini. Kamu tampak begitu serius, jadi aku penasaran." Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Meski dia sahabat dekat pangeran ketiga Aryanta, Keshav selalu berhasil membuatku tertawa. Dia adalah teman yang baik, dan aku berharap dia selalu menjadi teman baikku. "Keshav, aku ingin menanyakan sesuatu pada mu." pinta ku "Ya, apa itu?" tanya nya "Apa kamu tahu apa yang terjadi pada ku?" tanya ku pada Keshav Keshav sedikit terkejut mendengar pertanyaan ku, dengan pura-pura tenang Keshav menjawab, "Tidak. Aku tidak tahu Nalini." Aku bertanya, "Keshav sang reinkarnasi dewa agung langit, aku tahu kamu sudah lama mengetahui ini. jangan pura-pura tidak tahu deh!" ucap ku meledek Keshav "Keshav aku tahu kamu itu titisan dewa, jadi aku tahu kamu pasti bisa melihat segalanya, jadi aku yakin kamu pasti tahu apa yang telah terjadi pada ku dan mengapa aku bisa merasuki tubuh ini?" Keshav tampak terkejut mendengar pertanyaanku, dia tampak sedikit canggung sebelum akhirnya menjawab, "Nalini, aku... aku memang tahu sesuatu tentangmu. Aku tahu kamu bukan Nalini De Rosa Red yang asli. Kamu adalah roh yang merasuki tubuhnya. Tapi, bagaimana kamu bisa tahu aku adalah titisan dewa?" Aku tersenyum, "Keshav, aku bukan hanya roh yang merasuki tubuh Nalini, aku juga memiliki kemampuan untuk melihat dan merasakan hal-hal yang tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Itulah bagaimana aku tahu kamu adalah titisan dewa." Keshav tampak terkejut sejenak, kemudian dia menatapku dengan ekspresi serius. "Jadi, kamu tahu. Tapi, bagaimana kamu bisa merasuki tubuh Nalini?" Aku menghela nafas panjang, "Aku... aku tidak tahu, Keshav. Aku hanya terbangun dan tiba-tiba saja aku berada di dalam tubuh Nalini. Aku tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi." Keshav tampak berpikir sejenak, "Hmm, mungkin ada sesuatu yang membuat rohmu bisa merasuki tubuh Nalini. Mungkin ada hubungannya dengan kekuatanmu." Aku mengangguk, "Mungkin. Tapi, apa yang harus aku lakukan sekarang, Keshav? Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku tidak tahu bagaimana cara mengendalikan kekuatan ini." Keshav tersenyum, "Nalini, kamu tidak perlu khawatir. Aku akan membantumu. Kita akan mencari tahu bersama, bagaimana cara mengendalikan kekuatanmu." Aku merasa lega mendengar kata-kata Keshav. "Terima kasih, Keshav. Aku merasa lebih baik sekarang." Keshav tersenyum, "Tidak apa-apa, Nalini. Kita adalah teman, dan teman selalu membantu satu sama lain, bukan?" Aku mengangguk, "Ya, kamu benar, Keshav. Terima kasih." Kami berdua kemudian tertawa bersama, merasa lega bahwa masing-masing dari kami tidak sendirian dalam situasi ini. Meski kami berdua berada dalam posisi yang sulit, setidaknya kami memiliki satu sama lain. Dan itu membuat segalanya terasa sedikit lebih baik. Aku bertanya dan mulai penasaran, "Jadi Keshav sang titisan dewa apakah kamu bisa mengembalikan aku ke dunia asal ku?" Dengan ragu Keshav menjawab, "Seperti nya itu sulit sekali Nalini." jawabnya Aku terkejut dan syok, "Kamu kan dewa Keshav, kenapa tidak bisa?" Dengan tulus Keshav menjawab, "Maafkan aku Nalini, meskipun aku dewa aku tidak bisa mengubah tatanan dan sistem dunia ini." "Jadi aku harus tinggal di dunia ini dengan semestinya ya..." pikir ku Keshav mengangguk, "Iya." Aku merasa sedikit kecewa mendengar jawaban Keshav. Aku berharap ada cara untuk kembali ke dunia asalku, tapi tampaknya itu tidak mungkin. "Baiklah, jika itu memang takdirku, maka aku harus menerimanya," ucapku dengan suara yang sedikit bergetar. "Tapi, Keshav, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak tahu apa-apa tentang dunia ini. Bagaimana aku bisa bertahan?" Keshav menatapku dengan ekspresi penuh simpati. "Nalini, kamu tidak perlu khawatir. Aku akan membantumu. Aku akan mengajarkanmu segala hal tentang dunia ini. Aku akan berada di sisimu." Aku merasa lega mendengar kata-kata Keshav. "Terima kasih, Keshav. Aku merasa lebih baik sekarang." Keshav tersenyum, "Tidak apa-apa, Nalini. Kita adalah teman, dan teman selalu membantu satu sama lain, bukan?" Aku mengangguk, "Ya, kamu benar, Keshav." Kami berdua kemudian tertawa bersama, merasa lega bahwa masing-masing dari kami tidak sendirian dalam situasi ini. Meski kami berdua berada dalam posisi yang sulit, setidaknya kami memiliki satu sama lain. Dan itu membuat segalanya terasa sedikit lebih baik. "Keshav, bolehkah aku bertanya lagi?" aku bertanya "Ya, tentu saja. Apa itu?" jawab Keshav "Apa kamu bisa memberitahuku lebih banyak tentang dunia ini? Tentang kerajaan Lotus, tentang pangeran-pangeran, dan tentang siapa sebenarnya Nalini ini?" tanyaku dengan penasaran.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD