APA YANG KAU LAKUKAN?

1145 Words
Keceriaan memenuhi *mess room. Seluruh awak kapal hadir untuk berpesta. Terkecuali mereka yang mendapatkan tugas jaga, tentu saja mereka tidak boleh ikut. Berbagai macam makanan terhidang di meja, dari kepiting rebus hingga ikan bakar yang super besar. Sangat menggugah selera, ada pula buah-buahan segar tertata dengan cantik. Makanan yang tersedia sangat melimpah seperti jamuan makan mewah. Deniz memberikan banyak sekali minuman beralkohol dari ruang penyimpanan. Berbagai merek whiskey, brandy dan vodka sudah ia bagikan. Bahkan beberapa kru ada yang membawa minuman pribadi untuk saling berbagi dengan teman-teman. Suara musik mengalun dengan volume yang keras menceriakan suasana. Para kru secara bergantian maju ke tengah ruangan untuk menampilkan tarian tradisional turki. Diiringi musik tradisional yang mereka nyalakan melalui audio player. Suara tepuk tangan riuh menggema, memberikan semangat dan penghargaan untuk teman mereka yang menari. Deniz tersenyum melihat para krunya yang berbahagia. "Ayolah, Kapten. Giliranmu," ujar Chief Officer memulai provokasi. "Kapten … Kapten … Kapten." Seluruh kru bertepuk tangan memanggil dan memberikannya semangat. Deniz tersenyum seraya berkata, "Baiklah." Dia melangkah maju. Dia berjalan beberapa langkah,kru bersorak dan bertepuk tangan. Tepat di saat itu pula Yasmin menengok dari * Clean pantry. Ia bermaksud membuat teh panas. Clean pantry, dapur utama, mess room, ruang makan masih satu area dan hanya dipisahkan oleh sekat, Yasmin menjadi penasaran dengan keriuhan yang ia dengar. Yasmin tersenyum dan kagum melihat Deniz menari. Ia melihat Deniz maju beberapa langkah lalu menekuk siku, kemudian menekuk lututnya hingga menyentuh lantai. "Kereeen," ujar Yasmin sambil bertepuk tangan. Sementara kru lain juga bertepuk tangan, bersiul, memberikan yel-yel untuk kapten mereka. Deniz berbalik arah, ia kembali Ia menekuk lututnya dan berputar 360 derajat. "Great Captain," Yasmin kembali bertepuk tangan. Ia benar-benar takjub. Tak hanya Yasmin sebenarnya, seluruh kru takjub dan terbuai melihat keindahan tarian yang Deniz tampilkan. Deniz tersenyum bahagia melihat Yasmin berdiri menyoraki dirinya. Matanya tak lepas dari memandangi wajah Yasmin sambil menari. Beberapa menit kemudian …  Tepuk tangan kembali riuh, Deniz sudah selesai memberikan penampilan terbaiknya. Dia  tersenyum dan mengangguk kepada krunya. Yasmin memberikan seulas senyuman manis untuk Deniz kemudian melangkah keluar dari dapur. "Yasmin." Sebuah suara menghentikan langkahnya.  Yasmin menoleh ke belakang. Sesosok lelaki berjalan mendekatinya. "Kau mau bergabung?" Wajah rupawan milik Deniz kembali menebar senyuman. Dia seolah tak pernah bosan tersenyum jika melihat Yasmin. "Uhm …  kurasa tidak," ujar Yasmin sambil menggelengkan kepalanya pelan. "Baiklah aku akan pergi. Enjoy your party, Sir." Yasmin meninggalkan Deniz yang terpaku sambil memandanginya dengan tatapan yang mendalam. Yasmin kembali ke kamarnya. Waktu sudah menunjukan pukul 22:00. Rasa kantuk tak jua hadir meski ia sangat menginginkannya. 'Mungkin karena aku tidur tadi siang' Yasmin membatin. Yasmin menyalakan laptop dan memasukan sebuah DVD. Ia berusaha membunuh rasa bosannya dengan menonton film meski dia tak yakin itu akan berhasil. Sementara Deniz yang ditinggalkan Yasmin, kembali bergabung dengan para kru. Tertawa dan berbincang dengan santai.  Setelah beberapa puluh menit, Deniz mulai merasa bosan. Dia meninggalkan pesta lebih cepat dan kembali ke dalam kamarnya.  Deniz mandi dan berendam dengan air hangat di dalam bath-up yang sudah tersedia di dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian, air mulai mendingin. Ia bangkit dan mengeringkan tubuhnya. Masih dengan mengenakan handuk yang dililitkan di pinggang rampingnya, Deniz melangkah menuju ruang kerjanya dan menuangkan sedikit whiskey ke dalam gelas.  Ia berjalan melangkah ke arah jendela sambil membawa gelas yang berada di dalam genggamannya. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh kapal. Kamar seorang Kapten telah diatur sedemikian rupa posisinya. Bahkan kamar Kapten disebut 'Star Position' (posisi terbaik.) Kamar itu berada di dek 4, ruangan tertinggi setelah anjungan kapal yang tepat di atas kamarnya. Karena posisinya yang tinggi dan letaknya yang strategis, maka dari jendela kamarnya terlihat seluruh area kapal terkecuali bagian *buritan. Deniz terkejut melihat seseorang yang tengah berdiri di dekat haluan kapal. Ia meletakan teropong di kedua matanya.  Deniz tersenyum, Ia menyalakan radio HT, "Cadet, siapa yang berdiri di dekat haluan?" Deniz bertanya kepada petugas jaga di dek luar. "Aku akan memastikan, Kapten." Suara dari radio HT- itu menjawab. Daniez melihat jam yang menempel di dinding kamarnya. Waktu menunjukan pukul 23:30. 'Apa yang dia lakukan di sana?' Pikiran Deniz dipenuhi tanda tanya. Ia segera mengenakan baju dan celana panjang berbahan kaos. "Kapten, ganti" Suara kembali terdengar dari radio. "Ya." Deniz menjawab. "Orang yang berdiri itu si Shipper perempuan itu, Kapten."  "Baiklah," Deniz kembali tersenyum. Dia sebenarnya sudah melihatnya dengan jelas melalui teropong. Namun Ia hanya ingin memastikan, karena itu dia bertanya. Deniz khawatir apa yang dia lihat hanya halusinasi karena terlalu banyak minum. Yasmin berdiri di pinggir pagar haluan kapal.  Tak lama kemudian, ia duduk dan menyandarkan kepalanya di dinding, menekuk kedua lutut merapat ke tubuhnya. Malam ini perasaannya sedang tidak begitu baik. "Apa yang kau lakukan tengah malam di sini?"  "Astaga!" Yasmin terpekik. Suara yang datang tiba-tiba itu mengejutkan Yasmin hingga tubuhnya terlonjak. "Kapten, kau mengejutkanku," ucap Yasmin sambil memperhatikan Deniz yang melangkah mendekatinya. "Apa yang kau lakukan?" "Tidak ada, aku suka duduk di haluan pada malam hari untuk menikmati langit malam, aku juga menyukai aroma laut. Sayangnya aku hanya dapat melakukannya sebelum kapal loading. Saat loading penuh debu 'kan. Pemandangannya indah saat malam hari. "Apakah kau ingin mencobanya?Berdiri di atasnya, seperti Kate dalam film Titanic?" Deniz mengernyitkan kening. "Tidak, aku takut. Cukup berdiri di sini saja." Yasmin menolak dengan tegas. "Kalau kau mau, aku bisa memegangimu seperti yang Jack lakukan." Deniz semakin mendekat. Ia mengulurkan tangannya " Tidak, aku takut.' "Baiklah, kita cukup berdiri di bawah sini saja." Deniz menyandarkan tubuhnya di pagar kapal. "Yasmin, ceritakan tentang dirimu" Deniz berbalik dan menyandarkan tubuh bagian belakangnya " Apa yang bisa aku ceritakan? " Yasmin bingung "Entahlah apa saja, misalnya bagaimana bisa kau memilih sekolah pelayaran daripada sekolah yang lainnya," tanya Deniz penasaran. "Orang tuaku meninggal karena kecelakaan. Mobil yang mereka kendarai lepas kendali dan masuk ke jurang saat mereka melakukan perjalan keluar kota. Orang tuaku bermaksud menghadiri acara pernikahan salah satu kerabat kami. Saat itu usiaku baru 15 tahun. Aku mendapatkan uang asuransi jiwa mereka, tapi aku belum bisa mengambilnya hingga usiaku 18 tahun. Dan untuk sementara pamanku yang menjadi waliku. Karena kesedihan yang mendalam, aku memutuskan untuk sekolah pelayaran. Aku memilihnya karena sekolah pelayaran tinggal di asrama jadi aku tidak perlu melihat rumah yang kosong karena ditinggal kedua orang tuaku. Pamanku meminjamkan uang agar aku dapat bersekolah. Saat uang asuransi dari kedua orang tuaku bisa dicairkan, aku membayarnya. "Hm ... begitu rupanya," ucap Deniz sambil mengangguk perlahan. "Kau wanita yang hebat. Aku sangat kagum kepadamu." Deniz tersenyum kepada Yasmin. "Yasmin, aku sudah bicara dengan agenku. Lusa aku akan ke Banjarmasin. Kau ikut?" "Kurasa tidak, Kapten. Aku harus bekerja."  Kemudian mereka berbincang hal-hal remeh lainnya. Saat pukul 01:00 dini hari mereka masuk ke dalam kapal dan kembali ke kamar masing-masing. *** *Mess room/ tempat kru berkumpul bersantai dan saling bercengkrama. Mirip dengan ruang keluarga saat di rumah. *Clean Pantry /dapur bersih. Digunakan hanya untuk membuat minuman. Tidak untuk memasak makanan utama. *Buritan/bagian belakang kapal. *Haluan/bagian depan kapal. *Cadet/ kru magang yang masih bersekolah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD