Bab 21

1541 Words

Katarina meletakkan rangkaian bunga mawar merah yang tampak segar dan indah ke atas makam Theo. Lalu, ia jongkok di sebelah makam itu. Katarina masih belum terbiasa melihat Theo dalam bentuk seperti ini. Rasanya masih sulit untuk ia terima jika Theo sudah benar-benar pergi dari dunia ini. “Hai, Theo,” sapa Katarina mengelus batu nisan yang terukir nama Theo di sana. “Maaf, kemarin aku nggak jadi ke sini. Aku harus ketemu klien sama atasanku. Habis itu, hujan turun deras banget. Aku jadi nggak bisa ke mana-mana.” Katarina menghela napas dalam seraya menatap sedih batu nisan Theo. “Aku kangen banget sama kamu tahu,” katanya lagi. “Kangen banget sampai aku nggak tahu harus bagaimana menghadapi patah hati ini karena kamu tinggal. Kenapa kamu pergi secepat itu, sih?” Air mata sudah mulai mengg

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD