Helaan nafas terdengar keluar dari mulut Oscar, ia tahu saat ini sahabatnya masih belum bisa percaya dengannya.
Percintaan Zayn begitu menyakitkan, terlebih lagi dia sering dipermainkan dalam percintaan. Waktu dulu, Zayn juga hilang wanitanya sehari pernikahan calon istrinya direbut oleh temannya sendiri. Yang sekarang sudah jadi musuhnya. Selain hampir gila Zayn juga membenci wanita.
Cukup lama dia terpuruk karena cinta, Oscar berusaha untuk menghiburnya sebagai sahabat terbaik Zayn.
Oskar selalu ada di sisi Zayn, saat pria itu membutuhkan tempat untuk mencurahkan isi hatinya. Terlebih lagi kedua orang tua dari Zayn tidaklah harmonis hingga membuat Zayn jarang berinteraksi dengan orang tuanya. Lebih tepatnya ayahnya. Tapi tidak dengan ibunya. Zayn sayang dengan ibunya.
Dan pertemuannya dengan sang istri karena bisnis ayahnya Zayn yang bernama Ronald Aguero. Zayn terpaksa menerima pernikahannya dengan Mauren. Pernikahan 8 tahun tidak membuahkan seorang anak karena Mauren tidak ingin tubuhnya rusak karena melahirkan dan Zayn pun tidak memaksa Mauren.
Dari awal tidak cinta menjadi cinta berat dan apapun yang dikatakan orang-orang, Zayn tidak peduli. Baginya Mauren wanita yang baik dan sebelum dia melihat dengan mata kepalanya sendiri perselingkuhan Mauren dia tidak percaya. Dan selama ini Mauren selalu memberikan hal-hal yang manis sehingga Zayn melupakan kesalahan-kesalahannya.
"Jangan melamun dan jangan dipikirkan lagi. Ayolah, temui dia dulu bicara empat mata atau pesan satu kamar. Seharian kamu pandangi dia kalau kamu memang tidak suka, ya sudah. Kalau memang suka jadikan dia wanita simpananmu. Jika kamu sedih jika kamu lagi membutuhkan teman datangi dia. Kalau perlu buat kontrak kerjasama. Aku tidak memintamu untuk menikahinya tapi untuk saat ini jadikan dia wanita simpanan agar kamu tidak seperti ini. Aku melihatmu seperti orang stress wajahmu tampan tapi sayang hatimu kosong," ujar Oscar yang membuat Zayn hanya bisa terdiam.
Zayn tidak bisa berkata apa-apa, saat ini Zayn benar-benar bingung. Namun, mendengar apa yang dikatakan Oscar akhirnya Zayn menganggukkan kepala.
"Baik, aku mengikutimu. Bukan karena membalaskan dendamku terhadap istriku. Kamu harus ingat cintaku tidak akan pernah mati dengan Isabella, dia cinta pertamaku dan terakhirku. Dia yang sudah mengobatiku dari keterpurukanku dulu. Ya, aku akui kamu memang ada saat itu tapi dialah yang sudah menyembuhkannya dan aku juga harus melihat secara langsung jika hanya bukti itu saja aku tidak percaya. Aku akan temui dia. Ayo," ajak Zayn yang segera meninggalkan Oscar untuk bertemu dengan Cassandra.
Mendengar perkataan dari Zayn, Oscar senang. Dia bisa membuat Zayn melupakan wanita jahat itu.
"Aku yakin, Zayn kamu akan melupakan wanita jahat itu. Istri seperti apa dia itu punya suami yang tampan dan digilai wanita malah dia sia-siakan. Sangat bodoh dia. Ayo kita buat dia melupakan wanita jahat itu," ucap Oscar yang berlari kecil mengikuti Zayn yang sudah masuk ke dalam club malam.
Zayn melangkahkan kaki ke arah meja di mana tadi ia dan Oscar berada.
Cassandra masih duduk dan tengah merokok sambil menggerakkan kaki. Cassandra kesal dengan sikap Zayn yang angkuh.
"Aku sepertinya tidak dihargai, sial pria itu. Memang benar-benar tidak tahu diri, aku masih banyak pekerjaan tapi karena dia aku harus di sini seperti patung," omel Cassandra yang masih bisa didengar oleh Zayn.
Zayn yang sudah berada di belakangnya Cassandra kesal mendengar omelan Cassandra.
Cassandra sama sekali tidak mengetahui jika Zayn ada di belakangnya. Dia berpikir Zayn sudah pergi.
"Aku tidak menganggapmu seperti patung, aku hanya ingin kamu bekerja sama. Apakah kamu mau Cassandra ?" tanya Zayn dari belakang.
Cassandra yang mendengar suara Zayn terkejut dan dia langsung berdiri dan berbalik menghadap Zayn.
Keduanya saling memandang satu sama lain, tidak ada yang memutuskan pandangan. Keduanya masih berpandangan, tibalah Oscar yang menepuk pundak Zayn barulah pandangan Zayn langsung teralihkan ke Oscar.
"Baiklah, kita bicarakan sambil duduk saja ya. Maafkan aku, Cassandra. Karena terlalu lama meninggalkanmu maklumlah temanku ini plin-plan," ucap Oscar santai sambil melirik kearah Zayn.
"Oh ya, aku ingin menawarkan kepadamu sesuatu. Maukah kamu menjadi wanitanya. Kamu akan dibayar setiap bulan sesuai dengan yang kamu terima tapi kamu tidak boleh berhubungan dengan pria lain selain dengan temanku ini. Jika kamu ketahuan berhubungan dengan pria lain maka kamu akan membayar ganti ruginya 10 kali lipat, bagaimana?" tanya Oscar sambil melihat reaksi Cassandra.
"Aku akan menawarkan uang yang cukup banyak kepadamu tapi jika kamu melanggar seperti yang aku katakan tadi ganti rugimu cukup besar dari jumlah nominal yang aku beritahukan kepadamu dan jika jika sahabatku ini tidak menginginkanmu lagi maka kamu tidak perlu membayar ganti rugi karena di sini dia yang memutuskan kontraknya tapi jika Zayn masih menginginkanmu maka kontrak akan berlanjut. Hanya setahun saja uji cobanya. Bagaimana kamu setuju ?" tanya Oscar menambahkan.
Cassandra terdiam sesaat mendengar apa yang Oscar katakan. Cassandra akhirnya buka suara untuk memastikan kembali apa yang Oscar katakan.
"Jadi, aku harus melayani dia selama 1 tahun dan aku tidak boleh berhubungan dengan pria lain begitu maksudmu?" tanya Cassandra kepada Oscar.
"Ya, seperti itu. Kamu akan menjadi wanitanya selama 1 tahun. Setelah 1 tahun, terserah temanku mau melanjutkan atau tidak."
"Tapi jika di tengah jalan temanku ini memutuskan kerjasamanya seperti yang di awal tadi kamu tidak mendapatkan hukuman apapun malah kami akan memberikan lebih sebagai gantinya. Tapi, jika kamu yang melakukannya maka 10 kali lipat yang akan kami minta kepadamu. Aku rasa itu cukup adil untuk kita maksudnya untuk kerjasama ini. Kalau untuk Mami Louis, aku yang akan bicara dengannya, bagaimana?" tanya Oscar dengan serius.
Cassandra masih diam dia belum bisa memutuskannya. Namun tawaran ini sangat menggiurkan baginya. Jadi, dia tidak perlu lagi melayani banyak pria cukup satu pria.
"Baiklah, aku akan setuju dengan apa yang kamu katakan. Apakah aku harus tanda tangan kontrak juga?" tanya Cassandra.
"Tentu saja, kamu akan menandatangani kontrak itu. Tunggu sebentar, aku akan membuat kontraknya terlebih dahulu. Kamu bisa membacanya dahulu. Jika kamu setuju aku akan cetak dan besoknya kamu datang ke apartemen, kita akan melakukan tanda tangan di apartemen itu."
"Dan apartemen itu khusus temanku ini belikan untukmu. Jadi, jika dia ingin menemuimu dia akan ke sana. Bagaimana? Bukankah itu menarik?" tanya Oscar yang membuat Cassandra menganggukkan kepala. Cukup menarik dan dia pun setuju.
"Baiklah, aku akan setuju dengan apa yang kamu katakan tapi aku harus baca dulu isi dari kontak yang akan kamu buat. Jika tidak suka aku bisa merubahnya bukan? Atau menambahkannya mungkin. Bukankah, itu cukup adil untukku?" tanya Cassandra dengan senyum menawannya.
Zayn terus memandang ke arah Cassandra yang bernegoisasi dengan Oscar. Dia tidak terlalu peduli saat ini. Karena, Zayn sibuk mengirimkan pesan ke Mauren. Namun tidak dibalas oleh Mauren.
Oscar segera mengerjakan kontrak yang akan Zayn dan Cassandra tanda tangani. Dia mengotak-atik ipad dan setelah mendapatkan beberapa butir kontrak akhirnya Oscar menunjukkan kepada Cassandra.
"Ok, ini dia yang aku buat. Tapi, ini masih belum rampung. Kamu dan Zayn bisa menambahkan apapun yang kalian inginkan. Silahkan, dibaca dan jika ada kurang aku akan memasukkannya ke dalam butir kontrak ini. Silahkan, kamu dulu Zayn. Apakah ada yang mau kamu tambahkan di dalam kontrak ini kalau ada katakan padaku." Oscar menyerahkannya kepada Zayn untuk memeriksa kontrak tersebut.
Namun Zayn menolaknya. "berikan ke dia," ucap Zayn.
Oscar memberikannya ipad kepada Cassandra karena Zayn menolaknya." silakan, lihat dulu siapa tahu ingin menambahkan sesuatu."
Cassandra mengambilnya dan membacanya satu persatu. Cassandra mengerutkan keningnya dan memandang ke arah Oscar dan juga Zayn.
"Aku ingin menambahkan satu butir hanya satu saja. Sisanya sudah ok. Apa aku bisa menambahkannya seperti yang kamu katakan?" tanya Cassandra.
"Boleh, silakan tambahkan saja aku akan membuatnya," jawab Oscar.
"Baiklah, tunggu sebentar," ucap Cassandra yang mengetik barisan terakhir.
Setelah itu, dia menyerahkannya kepada Oscar. Oscar yang melihat tambahan di dalam kontrak yang dia buat mengerutkan keningnya.
"Kamu yakin ini?" tanya Oscar.
"Ya, aku yakin," jawab Cassandra.
Oscar menganggukkan kepala dan menyerahkannya kepada Zayn untuk membaca tambahan dari Cassandra.
Zayn mengambilnya dan membacanya. "aku setuju, " jawab Zayn dengan singkat.
"Baiklah, aku akan membuatnya tapi untuk yang terakhir ini aku tidak yakin. Tapi, sudahlah," jawab Oscar yang mengikuti permintaan dari Cassandra untuk menambahkan satu butir kontrak yang akan disepakati oleh kedua belah pihak baik itu Cassandra maupun Zayn.