Bab 2. Zayn Murka

1358 Words
Cassandra yang tengah santai sambil menikmati musik mendapatkan telepon dari mucikarinya. "Mami Louis? Ada apa, Mami menghubungiku. Apa ada klien lagi," gumam Cassandra yang segera menjawab panggilan telepon Mami Louis. "Halo, Mami, ada apa?" tanya Cassandra dengan suara yang lembut. Bartender yang mendengar suara Cassandra saja sudah merinding, gairahnya naik apalagi jika naik ranjang dengannya makin wow. Namun, apalah dayanya, Cassandra wanita malam yang sangat pemilih. Dia tidak akan mungkin mau tidur dengan pria sembarangan dan harus persetujuan dari dia. Walaupun kaya sekalipun, tetap Cassandra memilih pria yang dia inginkan. Sehingga kliennya tidak bisa memaksanya dan pilihan Cassandra juga di setujui oleh Mami Louis dan juga tepat. Hingga usaha dari Mami Louis semakin berkembang pesat. Untuk itu, Mami Louis tidak akan pernah melepaskan Cassandra. Dia menyayangi Cassandra lebih dari siapapun. Banyak yang iri dengan Cassandra. Namun, Cassandra tidak peduli baginya uang dan balas dendam terhadap Ayah tirinya yang sampai saat ini belum terbalaskan dan belum dia temukan keberadaannya. "Kamu, lagi ada di klub anakku ? Kalau begitu temui pria yang sudah aku kirimkan fotonya. Dan aku harap kamu setuju, karena mereka menginginkanmu," ucap Mami Louis kepada Cassandra. Tanpa pikir panjang, Cassandra setuju dengan permintaan Mami Louis. "Baiklah, Mami. Kebetulan aku ada di tempat biasa. Aku akan lihat fotonya sekarang," jawab Cassandra. "Terima kasih, Sayang. Pria itu ada di club yang sama denganmu. Jadi, temui dia sekarang. Dan kali ini kamu pasti setuju. Dia tampan, Sayang. Mami yakin anak Mami bisa mengambil uang yang cukup banyak darinya. Dia juga sudah mengirimkan uang ke Mami dan Mami juga sudah transfer ke kamu. Sekarang cepat temui dia dan berilah pelayanan yang terbaik untuknya. Kamu mengartikan pelayanan seperti apa?" tanya Mami Louis dengan lembut. "Baik, Mami. Mami jangan khawatir, sudah dulu. Oh ya, apa Mami sudah minum obat? Minumlah obatmu jangan terlalu memikirkan kami termasuk aku," ucap Cassandra yang memperhatikan Mami Louis. Mendengar perhatian dari Cassandra, Mami Louis tersenyum. Inilah yang dia sukai dari Cassandra, selalu perhatian kepadanya.Tidak seperti yang lain mereka hanya memikirkan uang. "Aku sudah minum obat, Sandra. Jadi, cepat temui dia. Dan ingat jangan mengecewakanku." Panggilan berakhir, Cassandra menghela nafas, dia menatap bartander yang sudah menjadi teman baiknya. "Ada klien, lagi?" tanya sang bartender. "Ya, aku ada klien. Pergi dulu. Ini uangnya. Dan ini untukmu, kapan-kapan ajaklah aku ke pusat kota. Aku ingin menenangkan diri ke sana," ujar Cassandra yang mengedipkan matanya sebelum dirinya pergi. "Baiklah, aku akan mengajakmu kesana nanti. Ingat, jangan menolaknya ajakkan dariku lagi," jawab bartender yang bernama Mario. Cassandra tersenyum dan menganggukkan kepala. Cassandra berlalu sambil mengotak-atik ponselnya untuk melihat wajah dari pria yang memesannya. Setelah melihat foto si klien, Cassandra mencari ke sana kemari dan akhirnya dia menemukan pria yang memesannya dan dia adalah Oscar. Cassandra berjalan mendekati Oscar. Setelah sampai di meja, Cassandra berdiri tepat di depan Oscar dan satu lagi pria yang tidak lain adalah Zayn. Oscar dipanggil oleh Cassandra dan terkejut melihat penampilan dari Cassandra yang benar-benar luar biasa. Wanita malam yang memiliki spek seperti bidadari. Dia tidak menyangka jika penampilan Cassandra seperti ini. Zayn masih menatap Oscar. Pertanyaan dia tidak dijawab oleh sahabatnya ini. "Kenapa kamu diam saja. Siapa wanita ini, aku tidak ingin malamku diganggu oleh dia. Jika kamu ingin melakukan sesuatu pergi sana. Jangan dekat denganku, memuakkan!" bentak Zayn yang kesal karena dirinya ingin menenangkan diri dari masalah rumah tangganya, tapi nyatanya ada wanita yang hadir di depan dia dan juga Oscar. "Ayolah, Sayang. Diamlah dulu. Aku masih mengagumi wanita ciptaan tuhan ini. Oh ya Tuhan. Kamu Cassandra ya? Ayo duduk. Kenalin ini temanku si pemarah. Namanya Zayn, tidak perlu nama panjangnya ya. Cukup nama pendek saja. Oh ya, Zayn ini Cassandra. Aku ingin kamu berkenalan dengannya. Ayo kenalan dengannya," desak Oscar kepada Zayn untuk berkenalan dengan Cassandra. Cassandra mengulurkan tangannya sambil menatap ke arah Zayn. Ia terlihat sangat tampan, wangi benar-benar pria yang luar biasa. Namun, rasa kagum Cassandra kepada Zayn hanya sekejap saja sisanya tidak ada. Cassandra sangat membenci pria karena pria lah yang sudah membuat dirinya seperti ini. Walaupun pekerjaannya harus berhubungan dengan pria, tapi semuanya bisa dia kendalikan hanya demi uang. Zayn tidak sedikit mengulurkan tangannya, dia hanya menatap ke arah Cassandra dengan tatapan yang datar dan juga terlihat kalau Zayn tidak menyukai sosok Cassandra. Dia yakin kalau Cassandra bukan wanita yang baik-baik. Tepatnya, Cassandra itu pasti wanita malam. Itulah yang ada pikirannya. "Sombong," gumamnya pelan Melihat dirinya tidak direspon, Cassandra tidak peduli. Dia menarik tangannya dan duduk dengan kaki yang diangkat dan ditompang ke kaki satunya. Pakaian yang super minim membuat paha dari Cassandra terlihat. Kulitnya yang putih mulus membuat Zayn dan Oscar hanya bisa terpaku. Tidak ditutup kemungkinan, Cassandra memang benar-benar wanita yang sempurna, namun Zayn tidak sedikitpun tertarik dia tetap setia mencintai istrinya. "Kamu ini, bodoh sekali. Masih bertanya siapa dia. Aku ini mengenalkanmu dengan dia supaya apa? Supaya kamu bisa membalaskan pengkhianatan yang sudah istrimu itu lakukan. Buktikan padaku, kata-katamu itu. Kamu jangan bodoh Zayn. Dia sudah mempermainkanmu. Dia mengatakan apa kepadamu hari ini? Ayo katakan kepadaku. Kerja bukan? Ck, sudah jelas dia berbohong tapi kamu masih juga mau mencintainya dengan segenap hati. Ayolah, kawan sekali-kali buka dirimu kenalan dengan dunia luar. Wanita di luar itu tidak ada yang sama dengan istrimu. Maksudku ... Ah, sudahlah. Ayo kenalan dengannya." Oscar menarik tangan Zayn kembali untuk dekat dengan Cassandra. Zayn mau tidak mau bersalaman dengan Cassandra. Begitu juga Cassandra. Cukup lama, Zayn merasakan tangan Cassandra yang sangat lembut namun tetap saja tangan istrinya lah yang paling lembut. Zayn segera menarik tangannya dan menatap datar ke arah Cassandra sambil mengusap telapak tangannya di celananya. "Kamu sudah diberitahukan oleh Mami Louis, apa yang akan kamu kerjakan?" tanya Oscar kepada Cassandra. "Aku harus melayanimu, bukankah begitu? Tapi, sepertinya aku tidak bisa melayanimu. Maafkan aku. Dan, oh ya uang yang telah kamu berikan ke Mami Louis akan aku kembalikan," ucap Cassandra yang menolak untuk melayani Oscar. Oscar panik dan dia berdiri untuk mencegah Cassandra pergi. "Eh, tunggu dulu, kamu tidak melayaniku. Tapi kamu melayani dia. Bukan begitu, Zayn?" tanya Oscar. Zayn yang merapikan rambutnya terkejut mendengar perkataan Oscar. "Apa maksudmu melayaniku? Apa aku yang memesannya. Jangan gila kamu Oscar. Itu urusanmu, bukan urusanku, menyebalkan." Zayn marah dengan Oscar. Zayn langsung pergi, dia meninggalkan Cassandra dan Oscar begitu saja. "Oh ya. Tuhan. Dasar pria bodoh, bisa-bisanya dia pergi begitu saja. Hei, Cassandra tunggulah di sini. aku akan segera kembali. Temanku itu sedikit kurang ahh ... Tunggu sebentar, ya," ucap Oscar yang segera mengikuti Zayn yang sudah keluar dan berjalan menuju parkiran. Oscar berlari mengejar Zayn agar tidak pergi. "Tunggu, aku belum selesai bicara, Zayn. Ada apa dengan manusia ini. Sudah jelas istrinya itu selingkuh aku sudah memberikan buktinya. Apa lagi yang mau dibuktikan. Wanita seperti itu tidak perlu dipertahankan ibunya saja tidak suka. Apalagi aku. Zayn, tunggu kita harus bicara!" teriak Oscar meminta kepada Zayn untuk berhenti. Akhirnya, Zayn berhenti dan dia menghela nafas dan berbalik memandang ke arah Oscar. Napas Oscar naik turun, dia menatap ke arah Zayn yang tatapannya begitu datar dan tajam. "Jaga pandanganmu, jangan seperti itu apalagi maumu. Aku sudah membuktikan kalau istrimu itu selingkuh. Kamu sendiri yang memintaku untuk mencari tahu kegiatan istrimu, bukan. Setelah aku menemukannya, kamu tidak terima. Ada apa ini Zayn. Ada apa? Dan wanita itu aku mengirimnya kepadamu untuk kepentinganmu sendiri. Tujuanku baik kamu bisa membalaskan dendamu terhadap istrimu itu. Paling tidak kalaupun kamu tidak ingin membalaskan dendam hibur dirimu sendiri. Aku tahu kamu pasti tidak dilayani dengan baik, bukan? Ayolah, mengaku saja. Jangan berbohong kepadaku. Karena aku temanmu. Aku tahu semuanya, Zayn," ucap Oscar dengan suara yang sedikit pelan dan memelas. Meminta kepada Zayn untuk mengikuti apa yang dia katakan. "Aku harus melihat dengan mata kepalaku sendiri, foto itu bisa saja menipu. Aku tidak akan percaya jika aku tidak melihatnya," jawab Zayn yang membuat Oscar terpaku. "Jadi, buat apa kamu memintaku untuk memantaunya dan setelah aku mendapatkan bukti itu, kamu mengatakan ingin melihat secara langsung perselingkuhan istrimu. Apakah kamu kuat jika sudah melihatnya. Dan apakah kamu masih mencintainya, setelah istrimu berbagi keringat dengan pria lain di depan matamu. Apakah kamu sanggup mencintai dia lagi, Zayn Alejandro Aguero?" tanya Oscar sambil menatap lekat ke arah Zayn yang terdiam membisu, tanpa sedikitpun menjawab apa yang ditanyakan oleh Oscar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD